Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh fermentasi anaerob berbagai kotoran ternak terhadap jumlah telur larva cacing infektif dalam lumpur hasil sampingan pembuatan Gasbio E. Harlia; Y. Astuti; D. Suryanto
Hemera Zoa Vol. 1 No. 1 (2009): Jurnal Hemera Zoa
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.66 KB)

Abstract

The study on the effect of anaerobic fermentation of feces from animals (poultry, sheep and dairy cattle) on the number of eggs and infective-larvae of worms in the biogas production was conducted. The purpose of the present research is to elaborate the other benefits of biogas on the effect of environmental safety and health especially on the controlling the environment pollution by endoparasites from animal faeces. The study was conducted in the acid and neutral condition of the substrate. The result showed that the effect of anaerobic fermentation was not significantly decrease the number of infective worm-eggs (P>0,05), but significantly decrease the number of infective worm larva (P
Effectiveness of Pineapple Waste (Ananas comosus) as Natural Disinfectant in Milk Cans Eulis Tanti Marlina; E. Harlia; Y. A. Hidayati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.438 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i1.19429

Abstract

This study aims to study the effectiveness of pineapple fruit waste (peelsand hump) as a natural source of disinfectant in the disinfection process of milk can. The study was conducted descriptively with three treatments, namely  ethanol 96% (P1), pineapple peelsextract 100% (P2), and  pineapple hump extract 100% (P3). The parameters measured were bacterial inhibition zones, decrease of total bacteriaand Coliform.  The results showed that  ethanol 96%was very effective in reducing total and Coliform bacteria by producing a inhibition zone of 25.75 mm, while pineapple peelsand hump extracts were included in the medium category disinfectant by producing inhibition zones of 9.05 mm and 7.25 mm respectively. Decrease in the total number of bacteria in  ethanol 96%treatment (P1), pineapple peelsextract (P2), and pineapple hump extract (P3) respectively 90.43%, 66.15%, and 55.00%, while decreasing the number of Coliform 85.68% (P1), 52.94% (P2) and 51.45% (P3). These results illustrate that pineapple waste is effective to be used as a natural disinfectant in milk cans.
Kandungan Lignin, Selulosa dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen L.Minor Hasil Fermentasi Menggunakan Trichoderma harzianum dan Saccharomyces cerevisiae Hendi Setiyatwan; E. Harlia; D. Rusmana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v18i2.19504

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: L. minor telah digunakan sebagai pakan ternak, mengandung nutrient sangat lengkap yaitu protein kasar (22,4%), asam amino lisin (6,9%), metionin (1,4%), dan histidin (2,7%) tetapi kandungan serat kasar (10,16%) dan lignin (17,98%) tinggi. Penggunaan L. minor pada unggas dibatasi hingga 5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kandungan lignin, selulosa paling rendah  dan bahan ekstrak tanpa nitrogen paling tinggi L. minor hasil fermentasi dengan menggunakan Trichoderma harzianum (Th) dan Saccharomyces cerevisiae (Sc). Bahan dan Metode: Fermentasi L. minor dibagi menjadi dua tahap: I. Th (3 x 107 spora / 100 gram substrat) dengan menambahkan ZnCO3 (186 ppm) dan dl-methionine (286 ppm); II. Sc (3 x 107 spora / 100 gram substrat). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 20 unit percobaan. Perlakuan terdiri atas P1 (Fermentasi menggunakan Th selama 1 hari dilanjutkan dengan Sc selama 9 hari), P2 (Th selama 3 hari dilanjutkan dengan Sc selama 7 hari), P3 (Th selama 5 hari dilanjutkan dengan Sc selama 5 hari), P4 ( Th selama 7 hari dilanjutkan dengan Sc selama 3 hari), P5 (Th selama 9 hari dilanjutkan dengan Sc selama 1 hari) diulang empat kali. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan. Hasil: Fermentasi menggunakan Th dan Sc memiliki efek yang signifikan (P <0,05) pada kandungan lignin, selulosa dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Waktu fermentasi paling baik adalah fermentasi dengan menggunakan Th selama 3 hari dan Sc selama 7 hari (P2) yang meningkatkan BETN (34,42%), dan menurunkan Lignin(1,25%) dan Selulosa (10,62%). Kesimpulan: Fermentasi L. minor dengan kombinasi Th selama 3 hari dan Sc selama 7 hari dengan menambahkan dl-methionine dan Zn telah menghasilkan BETN tertinggi, kandungan lignin dan selulosa terendah.Kata kunci: Kualitas nutrien L. minor,  itik, fermentasi, Trichoderma harzianum, Saccharomyces cerevisiae.