Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Effectiveness of Pineapple Waste (Ananas comosus) as Natural Disinfectant in Milk Cans Eulis Tanti Marlina; E. Harlia; Y. A. Hidayati
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.438 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i1.19429

Abstract

This study aims to study the effectiveness of pineapple fruit waste (peelsand hump) as a natural source of disinfectant in the disinfection process of milk can. The study was conducted descriptively with three treatments, namely  ethanol 96% (P1), pineapple peelsextract 100% (P2), and  pineapple hump extract 100% (P3). The parameters measured were bacterial inhibition zones, decrease of total bacteriaand Coliform.  The results showed that  ethanol 96%was very effective in reducing total and Coliform bacteria by producing a inhibition zone of 25.75 mm, while pineapple peelsand hump extracts were included in the medium category disinfectant by producing inhibition zones of 9.05 mm and 7.25 mm respectively. Decrease in the total number of bacteria in  ethanol 96%treatment (P1), pineapple peelsextract (P2), and pineapple hump extract (P3) respectively 90.43%, 66.15%, and 55.00%, while decreasing the number of Coliform 85.68% (P1), 52.94% (P2) and 51.45% (P3). These results illustrate that pineapple waste is effective to be used as a natural disinfectant in milk cans.
Pengaruh Penggunaan Kulit Lidah Buaya sebagai Disinfektan Alami terhadap Daya Hambat Bakteri di Ruang Penampungan Susu Eulis Tanti Marlina; Ellin Harlia; Yuli Astuti Hidayati; Deden zamzam Badruzzaman; Wowon Juanda
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i2.31798

Abstract

Kulit daun lidah buaya merupakan limbah yang berasal dari industry minuman  kesehatan berupa jelly yang berbahan baku gel lidah buaya.  Kandungan senyawa aktif berupa antibakteri pada kulit daun lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami untuk menyucihamakan ruangan penampungan susu.  Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan konsentrasi infusa kulit lidah buaya, yaitu P1 = concentration 50%, P2% = 75%, dan P3 = 100%, setiap perlakuan  masing-masing diulang sebanyak 6 kali.  Metode pembuatan larutan disinfektan alami asal kulit daun lidah buaya melalui teknik infundasi.  Ruangan penanpungan susu yang diuji meliputi dinding, lantai dan meja, sedangkan uji kekuatan hambat infusa kulit daun lidah buaya terhadap bakteri total asal ruang penampungan susu menggunakan metode difusi sumur agar.  Data penelitian dianalisis menggunakan Anova dan Uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada konsentrasi infusa kulit lidah buaya 100 % dan 75% masing-masing 6,15 mm dan  7,65 mm pada lantai, sedangkan konsentrasi 25% menghasilkan zona hambat paling rendah yakni 2,75 mm.  Penurunan jumlah total bakteri di ruang penyimpanan susu tertinggi pada konsentrasi 100% baik pada dinding, lantai dan meja  di ruang penampungan susu.  
Penyusutan dan Penurunan Nisbah C/N pada Vermicomposting Campuran Feses Sapi Perah dan Jerami Padi menggunakan Eisenia fetida Eulis Tanti Marlina; Tb. B. A. Kurnani; Yuli Astuti Hidayati; Deden Zamzam Badruzzaman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.503 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.16841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyusutan dan penurunan nisbah C/N padavermicompostingcampuran feses sapi perah dan jerami padi menggunakan Eisenia fetida.  Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Perlakuan yang diberikan adalah tiga perlakuan nisbah C/N yakni :   25  (T1), 30 (T2), dan 35 (T3).  Proses diawali dengan dekomposisi awal selama 7 hari, kemudian dilanjutkan dengan vermicompostingselama 15 hari.    Data dianalisis melalui sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penyusutan selama dekomposisi awal berkisar antara 20,5 – 28,8 % dengan nisbah C/N mencapai 15,5-17,5. (2) Penyusutan selama vermicompostingberkisar antara 52,35 – 60,50 % dengan nisbah C/N mencapai 10,5 – 11,0.   
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol) SEBAGAI FEED ADDITIVE HERBAL TERHADAP RETENSI NITROGEN DAN AMONIA EKSKRETA AYAM BROILER Riki Saumi Nuryana; Abun Abun; Eulis Tanti Marlina
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jitp.v9i1.10586

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of giving Kepel (Stelechocarpus burahol) leaf extract to nitrogen retention and ammonia excretion of broiler chickens at the end of maintenance. This study used 100 Day Old Chick (DOC) broilers with a maintenance period of 30 days. The ration was derived from ingredients compiled into basal feed containing PK 21.50% and EM 3032 cal / g. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD), the treatment of 4 doses of Kepel leaf extract in rations was repeated 5 times. The treatment given in the ration consisted of R0 = 0%, R1 = 0.15%, R2 = 0.30%, and R3 = 0.45%. The parameters observed were nitrogen retention and ammonia value of broiler chicken excreta. The research data were processed using statistical analysis of variance and continued with the Duncan Test to see the significance of the inter-treatments. The results showed that the administration of 0.30% kepel leaf extract during the maintenance period resulted in the highest nitrogen retention value and the lowest ammonia content in broiler chicken excreta.
APLIKASI LIMBAH TERNAK SEBAGAI SUMBER MIKROBA UNTUK FERMENTASI SILASE DIKELOMPOK TANI RANCAMULYA SUMEDANG Eulis Tanti Marlina; Deden Zamzam Badruzzaman; Hendi Setiyatwan
Dharmakarya Vol 8, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.517 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i2.20552

Abstract

Limbah peternakan mengandung beragam mikroba pengurai bahan organik. Mikroba asal limbah ternak dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan silase untuk mempersingkat waktu inkubasi dengan produksi silase yang berkualitas baik. Pada umumnya peternak akan kesulitan mendapatkan hijauan pakan ternak pada musim kemarau. Seringkali ternak diberi pakan seadanya dengan kualitas dan kuantitas yang tidak memadai. Tujuan penyuluhan ini merupakan difusi inovasi pembuatan silase pada masyarakat peternak di kelompok tani Rancamulya dengan memanfaatkan limbah ternak sebagai konsorsium mikroba starter. Melalui difusi inovasi pembuatan silase diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam membuat silase dengan memanfaatkan jumlah hijauan pakan ternak pada saat produksi melimpah. Metode yang digunakan dalam difusi inovasi ini adalah penyuluhan secara langsung (Direct Communication) dan metode demonstrasi melalui demonstrasi plot pembuatan starter dan silase serta pengawetan beberapa bahan pakan. Hasil difusi inovasi silase menggunakan starter mikroba asal limbah ternak pada masyarakat peternak Desa Rancamulya Sumedang menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah dan teknologi silase dengan peningkatan pengetahuan mencapai 3,82 % pada materi pengolahan limbah dan 99,42 % pada materi teknologi silase. Peran serta masyarakat dalam proses difusi inovasi cukup responsif. Demikian juga partisipasi aparat desa dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Sumedang Utara cukup baik sehingga diharapkan dapat menularkan semangant transferteknologi tepat guna yang lebih luas.
Pengaruh Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) sebagai Disinfektan Alami terhadap Daya Hambat dan Penurunan Total Bakteri di Ruang Penampungan Susu Bunga Nada Azzahra; Eulis Tanti Marlina; Ellin Harlia
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 2, No 2 (2021): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.051 KB) | DOI: 10.24198/jthp.v2i2.36013

Abstract

Cherry leaves are an alternative material that can be used as a natural disinfectant because they contain active compounds in the form of flavonoids, saponins, and tannins which can work as antibacterial compounds in milk storage rooms. The purpose of this study was to determine the effect of using cherry leaves extract as a natural disinfectant through testing the inhibition zone and calculating the total number of bacteria in the milk storage room, and for knowing the concentration of cherry leaves which showed the best inhibition in the milk storage room. The study was conducted experimentally using Completely Randomized Design (CRD) and continued with Tukey's Test and Orthogonal Polynomial Test with three treatments, namely P1 (30% concentration), P2 (40% concentration), and P3 (50% concentration) with five replications. The results showed that cherry leaves extract was able to inhibit gram-positive bacteria in the form of cocci and bacilli and gram-negative bacteria in the form of cocci.. Extract of cherry leaves with a concentration of 50% was the most effective concentration as a natural disinfectant with an average inhibition zone formed of 9.73 mm against gram-positive bacteria cocci form, 9.22 mm against gram-positive bacteria in the form of bacilli, and 9.40 mm against bacteria gram negative cocci form, and the average decrease in the total number of bacteria was 92.51% on the floor.
Evaluasi Jumlah Total Bakteri dan Staphylococcus aureus pada Produk Ayam Olahan dengan Pembelian Online Pelangi Ananda Juandini; Deden Zamzam Badruzzaman; Eulis Tanti Marlina
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 2, No 2 (2021): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.581 KB) | DOI: 10.24198/jthp.v2i2.35844

Abstract

Chicken meat is one of the basic ingredients of food that is preferred by the community because of its high nutrition and affordable prices. However, this high nutrition causes chicken meat to be easily contaminated with microorganisms, so it is necessary to process it with good sanitation so as to reduce the possibility of meat being contaminated by microorganisms and can be consumed healthily. This study aims to determine the process of implementing sanitation in the catering DM and to find out the total number of bacteria and Staphylococcus aureus in fried chicken and processed grilled chicken in DM catering. The results showed that the total number of bacteria in fried chicken was 1,57 x 106 < µ < 2,66 x 106 cfu/g, while in grilled chicken 1,74 x 106 < µ < 2,59 x 106 cfu/g, the results of the analysis of the calculation of the total number of S. aureus bacteria in fried chicken is 4,9 x 101 < µ < 7,1 x 101 cfu/g while for grilled chicken it is 5,1 x 101 < µ < 7,6 x 101 cfu/g. From these results it can be concluded that the total number of bacteria in DM catering exceeds the maximum limit. has been determined by BPOM but the total number of S. aureus bacteria in DM catering is still below the limit set by BPOM.
Penyuluhan Dan Pelatihan Tentang Menyikapi Wabah COVID19 Melalui Hidup Bersih dan Sehat Dengan Cara Mengolah Limbah Rumah Tangga di Kelompok PKK RT01 RW13 Padasuka Indah, Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi Yuli Astuti Hidayati; Eulis Tanti Marlina; Wowon Juanda; Deden Zamzam Badruzaman; Ellin Harlia
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i3.29373

Abstract

Pandemi covid19 menyebar dengan cepat dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Penyebarannya sangat cepat, sehingga hampir seluruh negara yang terjangkit wabah covit19, tidak ada yang mempersiapkan masyarakatnya untuk menghadapi hal tersebut. Kebijakan pemerintah mengharuskan masyarakat untuk stay at home, bahkan bekerja, sekolah dilakukan dari rumah, menggunakan metode daring. Sosialisasi dan penyuluhan tentang pemahaman covid19 serta hidup bersih dan sehat dengan mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, perlu dilakukan agar masyarakat dapat bersikap positif dalam menghadapi pandemic covid19 ini.  Sebelum dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang covid19, masyarakat secara umum telah mengetahui mikroorganisme penyebab penyakit, cara pencegahannya dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat tetapi secara specific untuk kasus covid19, masyarakat masih belum sepenuhnya mengetahui, dan masyarakat belum melakukan pengolahan limbah dapur sebagai wujud pola hidup bersih dan sehat, hal ini tergambar dalam hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada ibu-ibu PKK. Kesimpulan sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan di RT01 RW20 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi secara keseluruhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK dalam hal penyebab penyakit, gejala covid19, tindakan preventif dengan melaksanakan hidup bersih dan sehat, serta melakukan pengolahan limbah dapur dan memanfaatkan kompos yang dihasilkan.
Pengembangan Kewirausahaan Produk Pangan Asal Pertanian dan Peternakan di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang ELLIN HARLIA; Eulis Tanti Marlina; Yuli astuti
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 4 (2020): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i4.30571

Abstract

Cileles Village has enormous potential, both from human resources and natural resources. The entrepreneurial atmosphere in Cileles Village has been formed with the emergence of home industry entrepreneurs such as banana chips, cassava chips, catering, resin sculpture, furniture business, farming / livestock business, bag convection business, and groceries business. Entrepreneurial activities carried out by the community in Cileles Village have various obstacles that can hinder the running of the business, including marketing, regeneration, knowledge of how to produce good processed food, use of labels, raw materials, and licensing. The marketing area carried out by entrepreneurs in Cileles Village is only around Jatinangor, so that their business is underdeveloped. Increasing knowledge of entrepreneurs in Cileles is needed, assistance to PKK members is one of them. The method used in this extension is through entrepreneurship training. The target is PKK members as many as 30 people. The training materials include simple bookkeeping with Google sheets, food safety training on good food processing, repairing packaging, repairing labels, choose an alternative product if raw material is difficult and assistance in preparing permits.
Pengolahan Hasil Ternak Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani Di Kelompok PKK Kelurahan Padasuka Cimahi Yuli Astuti Hidayati; Ellin Herlia; Eulis Tanti Marlina; wowon Juanda; Deden zamzam Badruzaman
Media Kontak Tani Ternak Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v1i2.23662

Abstract

Protein hewani dibutuhkan untuk pertumbuhan anak-anak, pemenuhan protein hewani dapat dipenuhi dari produk-produk peternakan diantaranya susu, telur, daging, sapi, daging domba, dan daging ayam. Anak-anak biasanya sulit untuk mengkonsumsi daging secara utuh, sehingga diperlukan proses pengolahan daging menjadi produk olahan seperti sosis, burger, baso dan nugget. Hal ini dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumahtangga, sehingga dalam penyuluhan ini sasaran yang dituju adalah ibu-ibu anggota PKK, yang mana nantinya dapat menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilan tersebut pada anggota masyarakat disekitarnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengolahan daging ayam dicampur bayam dan wortel menjadi nugget, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Sebelum dilakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan nugget ayam, ibu-ibu anggota PKK belum mengetahui tentang nugget daging ayam yang dicampur sayuran dan cara membuatnya serta nilai lebih dari produk nugget tersebut. Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, ibu-ibu anggota PKK dapat membuat nugget ayam dan mengerti tentang kelebihan nugget ayam yang dicampur bayam dan wortel yaitu selain mengandung protein juga mengandung serat.  Kesimpulan Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan di RT01 RW20 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK dalam hal meningkatkan nilai gizi nugget ayam,  dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani bagi keluarga.