Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penulisan Notasi Angka Menggunakan Parnumation 3.0 sebagai Upaya Pemanfaatan Teknologi pada Era Disrupsi Fajry Sub'haan Syah Sinaga; Emah Winangsit
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v1i2.17

Abstract

Berdasarkan penelitian (S. S. Sinaga, 2010) seorang guru musik harus mampu menuliskan notasi musik dalam proses pembelajaran musik. Artikel ini memberikan pengantar tentang cara menulis notasi musik bernomor menggunakan Parnumation 3.0 sebagai upaya untuk memanfaatkan teknologi di era digital. Penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi dan studi literasi yang mendukung langkah-langkah untuk mengirimkan notasi angka menggunakan parnumation 3.0. Penelitian membuktikan bahwa penggunaan parnumation 3.0 memberikan kemudahan dalam penulisan notasi angka.
Sustainabilitas Pendidikan Musik Selama Pandemi Covid-19 Fajry Sub'haan Syah Sinaga
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seluruh bidang pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi mengalami pergeseran ekosistem yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, salah satunya adalah posisi pendidikan seni sebagai sebuah ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sustainabilitas pendidikan musik sebagai sebuah kesatuan ekosistem seni selama pandemi covid-19. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat bagaimana kaitan pendidikan musik sebagai sebuah ekosistem terkait dengan keberlanjutannya selama pandemi Covid-19. Konsep sustainabilitas digunakan untuk melihat posisi pendidikan musik sebagai sebuah paradigma pendidikan yang turut serta terkena dampak dari pandemi covid-19. Hasil Penelitian Konseptual ini diharapkan dapat memberikan sebuah kesadaran akan pentingnya pendidikan musik sebagai upaya untuk tetap mengasah rasa dan nilai-nilai edukasi bermuatan kearifan lokal sebagai sebuah identitas budaya.
Esensi Pendidikan Musik Berbasis Industri Budaya di Tengah Pandemi Covid-19 Emah Winangsit; Fajry Sub'haan Syah Sinaga
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik adalah suatu entitas yang hadir dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji esensi pendidikan musik berbasis industri budaya di tengah pandemi covid19. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan memfokuskan pelaksanaan pembelajaran daring di tengah kebijakan work from home karena pandemi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa disamping dampak buruk dari pandemi pada saat ini, turut serta memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.Pendidikan musik memuat input dan output yang sama antara ketiga aspek pendidikan: psikomotor, bagaimana keterampilan bermusik dipelajari dan diasah dengan baik, menggunakan metode-metode yang baik dan tepat, kognitif, berkenaan dengan pemahaman teoretis dan fakta-fakta empiris dengan musik itu sendiri, dan afektif merupakan perngolahan rasa yang dikembangkan dengan belajar musik
Integrating Tembang Bocah Banyumasan into the PGMI Curriculum for Prospective Elementary School Educators: A Step PGMI Curriculum Towards Decolonizing Music Education Winangsit, Emah; Sunarto; Udi Utomo; Syahrul Syah Sinaga; Fajry Sub'haan Syah Sinaga; Muhammad Asyraf Mohd Bakri
Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 17 No. 2 (2025): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v17i2.12249

Abstract

This study examines the integration of Tembang Bocah Banyumasan into the PGMI curriculum at UIN Saizu Purwokerto as a decolonizing intervention in music education. In the PGMI context, the longstanding dominance of Western music has limited pre-service teachers’ exposure to local musical knowledge, weakened cultural rootedness, and produced learning practices that are insufficiently aligned with Indonesia’s cultural diversity. The paper aims to examine how this integration unfolds through three key phases: critical awareness, reappropriation, and emancipation and knowledge production, where students create and perform works that integrate local culture, Islamic values, and environmental awareness. The research employs a qualitative descriptive approach, analyzing curriculum structure, weekly learning stages, and empirical findings from student engagement. The results indicate that integrating Tembang Bocah Banyumasan fosters cultural identity, critical thinking, and creativity among PGMI students, while also contributing to a more inclusive, contextually relevant curriculum for elementary schools. Challenges, such as limited access to traditional instruments, were addressed through digital tools and local artist collaborations, ensuring a meaningful and adaptable learning experience. The findings suggest that this integration not only decolonizes music education but also bridges the gap between university and elementary school curricula, offering a model for inclusive and culturally responsive teaching.