Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS KITOSAN DENGAN DERAJAT DEASETILASI DAN KONSENTRASI BERBEDA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM NEGATIF (PSEUDOMONAS AERUGINOSA) DAN GRAM POSITIF (STAPHYLOCOCCUS AUREUS) RONGGA MULUT Komariah, Komariah; Wulansari, Noviana; Harmayanti, Wahyu
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.896 KB)

Abstract

Kitosan adalah derivat deasetil dari biopolisakarida kitin yang  merupakan bioplimer kedua yang melimpah di alam setelah selulosa, dan dapat ditemukan pada eksoskeleton krustasea dan serangga. Kitosan bersifat biokompabilitas, biodegradabilitas, dan tidak beracun, dan memiliki  aktivitas antimikroba yang banyak diaplikasikan  diberbagai bidang seperti industri makanan, industri tekstil, kosmetik, kedokteran dan kedokteran gigi.  Pseudomonas aeruginosa  merupakan bakteri gram negatif penyebab utama infeksi nosokomial dan sering ditemukan di saluran air pada dental unit.    P. aeruginosa  bersifat patogen dan resisten terhadap beberapa bahan antibakteri  yang ada. Staphylococcus aureus merupakan  bakteri gram positif, yang dapat menyebabkan infeksi fasial, periapikal atau periodontal abses dan  denture sore mouth. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan kitosan dengan  derajat deasetilasi (DD) dan konsentrasi berbeda dalam menghambat  pertumbuhan     P. aeruginosa   dan  S.  aureus  dalam rongga mulut. Pada penelitian ini digunakan metode difusi cakram, kitosan dengan derajat deasetilasi  89% dan 93%  dimasukkan ke dalam   paper disk   dengan   konsentrasi 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% selama 24 jam dalam suhu 37oC . Zona hambat  yang terbentuk diukur dengan jangka sorong. Hasil penelitian memperlihatkan kitosan dengan derajat deasetilasi  dan konsentrasi  berbeda memberikan zona hambat yang berbeda baik pada  P. aeruginosa  dan  S. aureus. Zona hambat  P. aeruginosa   dan  S. aureus   terbesar terbentuk pada konsetrasi 1%, sedangkan kitosan dengan DD 93% memperlihatkan zona hambat lebih besar dibandingkan dengan kitosan DD 89%.   Kata Kunci : Kitosan, Derajat Deasetilasi, Psedomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus
EFEKTIVITAS KITOSAN DENGAN DERAJAT DEASETILASI DAN KONSENTRASI BERBEDA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM NEGATIF (Pseudomonas aeruginosa) DAN GRAM POSITIF (Staphylococcus aureus) RONGGA MULUT Komariah Komariah; Noviana Wulansari; Wahyu Harmayanti
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan adalah derivat deasetil dari biopolisakarida kitin yang  merupakan bioplimer kedua yang melimpah di alam setelah selulosa, dan dapat ditemukan pada eksoskeleton krustasea dan serangga. Kitosan bersifat biokompabilitas, biodegradabilitas, dan tidak beracun, dan memiliki  aktivitas antimikroba yang banyak diaplikasikan  diberbagai bidang seperti industri makanan, industri tekstil, kosmetik, kedokteran dan kedokteran gigi.  Pseudomonas aeruginosa  merupakan bakteri gram negatif penyebab utama infeksi nosokomial dan sering ditemukan di saluran air pada dental unit.    P. aeruginosa  bersifat patogen dan resisten terhadap beberapa bahan antibakteri  yang ada. Staphylococcus aureus merupakan  bakteri gram positif, yang dapat menyebabkan infeksi fasial, periapikal atau periodontal abses dan  denture sore mouth. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan kitosan dengan  derajat deasetilasi (DD) dan konsentrasi berbeda dalam menghambat  pertumbuhan     P. aeruginosa   dan  S.  aureus  dalam rongga mulut. Pada penelitian ini digunakan metode difusi cakram, kitosan dengan derajat deasetilasi  89% dan 93%  dimasukkan ke dalam   paper disk   dengan   konsentrasi 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% selama 24 jam dalam suhu 37oC . Zona hambat  yang terbentuk diukur dengan jangka sorong. Hasil penelitian memperlihatkan kitosan dengan derajat deasetilasi  dan konsentrasi  berbeda memberikan zona hambat yang berbeda baik pada  P. aeruginosa  dan  S. aureus. Zona hambat  P. aeruginosa   dan  S. aureus   terbesar terbentuk pada konsetrasi 1%, sedangkan kitosan dengan DD 93% memperlihatkan zona hambat lebih besar dibandingkan dengan kitosan DD 89%.   Kata Kunci : Kitosan, Derajat Deasetilasi, Psedomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus