Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENINGKATAN MUTU GREEN BEAN ARABIKA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (FAHP) (STUDI KASUS KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN) Genni Deea Solehia; Azrifirwan Azrifirwan; Renny Eka Putri
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.2.163-174.2022

Abstract

Kabupaten Solok Selatan sangat berpotensi dalam pengembangan kopi Arabika. Hasil identifikasi permasalahan menunjukan belum maksimal nya proses produksi pengolahan buah kopi menjadi green bean, sehingga berakibat kepada mutu dan rendahnya nilai jual green bean. Oleh karena itu perlunya strategi dalam pengambilan keputusan multicriteria yang akurat, menggunakan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP). FAHP merupakan kombinasi antara AHP dan fuzzy. Kombinasi tersebut akan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, dengan penggunaan konsep Triangular Fuzzy Number (TFN) pada skala AHP. Strategi tersebut diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Struktur hierarki dalam FAHP dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengetahuan dan pengamatan dilokasi penelitian. Adapun kriteria dalam strategi tersebut adalah bahan baku, jenis pengeringan, keinginan konsumen, dukungan pemerintah, penguasaan/pengetahuan prosesor dan alternatif nya adalah teknologi/alat, sortiran, proses pengolahan, dan penyimpanan. Hasil penelitian strategi berdasarkan multicriteria untuk peningkatan mutu green bean, berdasarkan perhitungan nilai bobot berturut turut adalah sortiran 0.293, penyimpanan 0.266, proses pengolahan 0.248, dan terakhir adalah teknologi/alat 0.193. Sortiran merupakan strategi utama dalam peningkatan mutu green bean dengan metode FAHP karena memiliki bobot tertinggi,  dikarenakan sortiran memiliki banyak manfaat yang akan mempengaruhi mutu yaitu terhindar dari adanya kotoran-kotoran, ukuran yang sama, dan bentuk fisik yang bagus yaitu tanpa adanya kecacatan (defect) seperti green bean menghitam, patah, berlubang, biji tunggal dan kopong sehingga dapat meningkatkan grade kopi yaitu dari kopi asalan menjadi specialty. 
Kajian Volume Bahan dan Lama Penyangraian terhadap Karakteristik Kopi Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Renny Eka Putri; Andasuryani Andasuryani; Genni Deea Solehia
Rona Teknik Pertanian Vol 11, No 1 (2018): Volume 11, No. 1, April 2018
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v11i1.8496

Abstract

Abstrak. Proses penyangraian pada mengkudu dapat meningkatkan aroma dan cita rasa kopi mengkudu yang dihasilkan. Asumsi masyarakat tentang aroma mengkudu yang tengik bisa hilang setelah dilakukan proses penyangraian. Pengujian dilakukan dengan pengamatan volume bahan (500 gram dan 250 gram) dengan lama waktu penyangraian (10 menit, 15 menit, dan 20 menit) sedangkan pengamatannya meliputi kadar air, perubahan suhu, rendemen penyangraian, drajat kehalusan, nilai (oHue), kandungan vitamin C dan uji organoleptik non konsumsi. Hasil dari penelitian didapatkan nilai kadar air mengkudu berpengaruh terhadap volume dan lama penyangraian yang dibuktikan dengan semakin menurunnya kadar air yang didapatkan. Kadar air mengkudu sangrai 9,791 % sampai 9,301% dan kadar air kopi mengkudu 9,677 % sampai 9,277 %. Berbeda dengan nilai rendemen, nilai oHue dan Vitamin C mengkudu yang tidak ada pengaruhnya terhadap volume bahan penyangraian. Study of Volume and Duration of Roasting Process affects the Characteristics of Noni Coffee (Morinda citrifolia L.) Abstract. Roasting is one of process that can improved the aroma and taste of noni coffee generated. Community assumptions about the smell of rancid noni can be lost after the roasting. The test was done by observing the volume (500 gram and 250 gram) with the duration roasting (10 minutes, 15 minutes, and 20 minutes) while the observations include moisture content, temperature changes, yield, value (oHue), vitamin and non-consumption sensory test. The result of this research showed that the moisture content of noni content influenced the volume and duration roasting as evidenced by the decreasing of moisture content obtained. Water content is from 9.791 % to 9.301 % and water content of noni coffee is from 9.677 % to 9.277 %. In contrast to the value of rendemen, the value of oHue and Vitamin C has no effect on the volume of the material.