Yuliati H Sipahutar
Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) DAN SANITASION STANDARD OPERATION PROCEDURES (SSOP) PADA PENGOLAHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KUPAS MENTAH BEKU Peeled Deveined (PD) Abrar Hafina; Yuliati H Sipahutar; Arpan N Siregar
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9755

Abstract

Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai nilai ekonomis penting. Produk ini memiliki faktor penentu sebagai komoditas ekspor dalam perdagangan internasional. Untuk itu, diperlukan proses penanganan yang baik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GMP dan SSOP pada proses pengolahan udang kupas mentah beku (peeled deveined). Metode dilakukan dengan observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh proses penerapan persyaratan kelayakan dasar (GMP, SSOP), mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, dengan melakukan pengujian terhadap  mutu (organoleptik, mikrobiologi, antibiotik), pengamatan penerapan rantai dingin, rendemen, dan produktivitas tenaga kerja.  Analisa data dilakukan dengan  deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kelayakan dasar GMP dan SSOP sudah dilakukan dengan baik sesuai SNI No. 3457-2014 tentang udang kupas mentah beku.  Hasil pengujian mutu organoleptik bahan baku dan produk akhir adalah 8, uji mikrobiologi berkisar 9 x 103 kol/gr  - 2,5 x 103 kol/gr dan not detected  untuk hasil uji antibiotik,  sesuai dengan SNI. Penerapan rantai dingin telah dilakukan dengan baik dengan suhu udang bahan baku 3º C. Rendemen  pada potong kepala dengan dan pengupasan kulit rata-rata 69,8 % dan 81,1 %  sesuai dengan standar perusahaan. Produktivitas pada proses pemotongan kepala dan pengupasan adalah   37,1  dan 7,75 kg/jam/orang, sesuai dengan standar perusahaan.
Pengolahan Biskuit Rumput Laut (Gracilaria sp) di CV Khansa Gaza, Kota Makassar Putri Istiana Surgya; Jaulim Sirait; Yuliati H Sipahutar
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.342

Abstract

Biskuit adalah makanan ringan yang disukai semua usia dari anak kecil sampai dewasa. Biskuit yang beredar di pasaran umumnya dibuat dari tepung terigu dengan penambahan minyak atau lemak dan bahan tambahan pangan lainnya dengan cara pemanggangan dengan oven. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan biskuit dengan penambahan rumput laut Gracilaria sp. dari penerimaan bahan baku hingga produk biskuit rumput laut. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan observasi mengikuti langsung proses pengolahan biskuit dari penerimaan rumput laut kering, pengolahan sampai penyimpanan. Pengujian mutu dilakukan terhadap mutu sensori dan kadar air bahan baku rumput laut kering. Pengujian mutu dilakukan pada mutu sensori, kadar air dan kadar protein produk biskuit rumput laut serta dan pengukuran suhu. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil observasi menunjukkan pengujian mutu sensori rumput laut kering dengan parameter penampakan rata-rata 7.84 dan nilai tekstur rata-rata 7.73 serta kadar air 9,83% Pengujian mutu sensori produk biskuit rumput laut dengan parameter bau dan rasa adalah normal, dan warna adalah khas biskuit. Kadar air 4,21%, kadar protein 8,73%, dan suhu oven pemanggangan 160,8°C. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pengolahan biskuit rumput laut sudah memenuhi standar SNI 2973:2011. 
KARAKTERISTIK MUTU PENGOLAHAN YELLOW FIN TUNA (Thunnus albacares) LOIN MASAK BEKU Abyan Haidar Amru; Yuliati H Sipahutar
Aurelia Journal Vol 4, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i2.10774

Abstract

Ikan tuna adalah salah satu spesies Scombridae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditi ekspor hasil perikanan penting bagi Indonesia. Untuk itu, diperlukan proses penanganan dan pengolahan yang baik dan benar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikarakteristik mutu pengolahan tuna loin masak beku. Metode penelitian dilakukan dengan observasi dan keterlibatan langsung dalam proses mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, dengan melakukan pengujian terhadap mutu (organoleptik, mikrobiologi), pengamatan penerapan rantai dingin, rendemen. Analisa data dilakukan dengan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah proses pengolahan menjadi tuna loin masak beku mencakup empat belas tahapan proses dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan produk untuk dijual. Sistem rantai dingin telah diterapkan dalam pengolahan dengan menjaga suhu pusat ikan selalu < 5°C. Hasil uji organoleptik bahan baku tuna beku adalah 7.9 dan produk akhir tuna loin masak beku adalah 8,4 Hasil uji histamin tuna beku berkisar 2.13 – 3.38 ppm dan pada tuna loin masak beku berkisar 1.12 ppm -3.57 ppm. Nilai ALT tuna beku 2.1x 103kol/g sampai 2,7 x 103 kol/g dan hasil ALT tuna loin masak beku 7,7 x103 kol/g. Hasil uji tuna beku E. coli<3, Coliform <3, S. aureus <3, Salmonella negative dan V. Parahaemolyticus negative. Hasil uji tuna loin masak beku E. coli, Coliform <3, S. aureus, V. parahaemolyticus negative dan Salmonella, memenuhi standar perusahaan dan SNI.  Rendemen tahap penyiangan 88,91-90,75%, pemasakan 74,45-82,9%, deheading (kepala+ekor) 61,4%-66,94%, skinning 52,44% - 59,99%, cleaning 36,3%-38,27%.