Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSEPSI SISWA TERHADAP SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP BINA BANGSA MEULABOH) Khausar Khausar; Riska Riani
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 2 (2014): GENTA MULIA: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.431 KB)

Abstract

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STKIP Bina Bangsa Meulaboh) merupakan salah satu sekolah tinggi yang ada di Kabupaten Aceh Barat yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam menghadapi tantangan  masa depan. STKIP Bina Bangsa Meulaboh saat ini memilki tiga program studi yaitu: Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Informasi yang sangat minim dan terbatas, mengakibatkan timbulnya persepsi yang berbeda-beda  dan  bahkan  bisa  salah  persepsi  karena  terbatasnya  pemahaman.  STKIP  Bina Bangsa Meulaboh dalam realitasnya telah memberikan kemajuan yang sangat berarti dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa SMA Negeri 1 Labuhanhaji Timur Aceh Selatan terhadap STKIP Bina Bangsa Meulaboh. Metodologi penelitian, Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa SMA Negeri 1 Labuhanhaji Timur Kabupaten Aceh Selatan kurang baik terhadap STKIP Bina Bangsa Meulaboh, karena pemahaman siswa yang masih kurang baik terhadap STKIP Bina Bangsa Meulaboh. Sehingga berakibat pada kurangnya minat siswa untuk melanjutkan kuliah ke Sekolah STKIP Bina Bangsa Meulaboh tersebut. Pada akhirnya, dikemukakan beberapa saran kepada pihak STKIP Bina Bangsa Meulaboh). yaitu perlu adanya langkah-langkah yang dapat diambil untuk merubah persepsi siswa terhadap STKIP Bina Bangsa Meulaboh ke arah yang positif diperlukan suatu proses yang sifatnya mengacu pada pengetahuan dan pemahaman yang dilakukan terus-menerus dengan cara mengadakan sosialisasi   kepada lembaga pendidikan baik melalui media massa seperti koran, televisi,  majalah,  buletin  dan  sebagainya.  Atau  bisa  juga  dilakukan  dengan  cara  membentuk sebuah tim khusus dengan program khusus untuk memperkenalkan STKIP Bina Bangsa Meulaboh ke sekolah-sekolah.  Kata kunci:persepsi, siswa, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
PEMETAAN POTENSI SEKOLAH INKLUSIF BERBASIS WELCOMING SCHOOLS UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN LUAR BIASA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Khausar Khausar
Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 1 (2014): Bina Gogik: jurnal ilmiah pendidikan guru sekolah dasar
Publisher : Bina Gogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.468 KB)

Abstract

Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh 10 tahun silam telah menimbulkan berbagai dampak. Salah satunya adalah di dunia pendidikan, yaitu bertambahnya jumlah murid dengan status anak berkebutuhan khusus (ABK). Padahal sampai saat ini keberadaan sekolah yang mengakomodasi anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Aceh Barat Daya masih sangat kurang. Padahal hak anak didik masih banyak yang belum terpenuhi, apalagi anak yang berstatus sebagai anak ABK. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi sekolah yang dapat dijadikan sebagai pelaksana sekolah inklusif yang berbasis welcoming school untuk semua anak di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengambil populasi semua sekolah dasar di Kabupaten Aceh Barat Daya. Kemudian diambil sampel satu sekolah yang merepresentasikan jumlah sekolah di Kabupaten Aceh Barat Daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kesan kurang siap pihak sekolah dan pemerintah dalam pelaksanaan sekolah inklusif bagi ABK di Kabupaten Abdya. Berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan, bukan berarti pelaksanaan pendidikan inklusif tidak dapat diaplikasikan. Dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif perlu adanya sistem dukungan. Sistem dukungan tersebut dapat berupa dukungan dalam bentuk regulasi atau kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang jelas mengenai pendidikan inklusif. Sebagai upaya untuk mengembangkan Pendidikan Inklusif di Kabupaten Aceh Barat Daya, diperlukan sinergitas berbagai komponen masyarakat, para ahli, dan ketersediaan fasilitas yang mendukung akselerasi atau percepatan program Pendidikan Inklusif. Oleh karena itu, pembentukan kelompok kerja Pengembangan Pendidikan Inklusif di Kabupaten Abdya menjadi sangat penting sebagai forum advokasi dan penggerak percepatan Pendidikan Inklusif di Kabupaten Abdya.
Analisis Hambatan Pembelajaran Biologi Materi Jaringan Tumbuhan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SMA Evi Susilawati; Khausar Khausar; Rufa Hera
Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2020)
Publisher : research, training and philanthropy institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.726 KB) | DOI: 10.51276/edu.v1i3.48

Abstract

Abstract: This study aims to determine: 1) barriers to learning biology of plant tissue material in the implementation of 2013 class XI curriculum at SMA Negeri 1 Meureubo; 2) factors inhibiting the learning of plant tissue biology in the implementation of the 2013 XI class curriculum at SMA Negeri 1 Meureubo. This research uses qualitative. From the results of the study, there are obstacles faced by class XI teachers of SMA Negeri 1 Meureubo in the learning process of plant tissue biology in the implementation of the 2013 curriculum, which are the availability of books and supporting infrastructure which are inadequate, too short training, limited use of media, and assessment is so difficult and requires a lot of time. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hambatan pembelajaran biologi materi jaringan tumbuhan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kelas XI SMA Negeri 1 Meureubo; 2) faktor-faktor hambatan pembelajaran biologi materi jaringan tumbuhan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kelas XI SMA Negeri 1 Meureubo. Penelitian ini menggunakan kualitatif. Dari hasil penelitian maka terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi guru kelas XI SMA Negeri 1 Meureubo dalam proses pembelajaran biologi materi jaringan tumbuhan pada pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah ketersediaan buku dan sarana prasarana pendukung yang kurang memadai, pelatihan yang terlalu singkat, penggunaan media yang terbatas, serta penilaian yang begitu sulit serta membutuhkan waktu yang banyak.
UPAYA DAN PERAN INSTITUSI LOKAL (BALEE INONG) DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM BAGI IBU-IBU DAN REMAJA KOTA BANDA ACEH Khausar Khausar
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 8, No 2 (2017): GENTA MULIA : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.418 KB)

Abstract

Penelitian ini bertuan untuk mendeskripsikan, mengungkap dan menjelaskan tentang  upaya Balee Inong dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam bagi remaja Kota Banda Aceh yang mengalami masalah yaitu kenakalan remaja di Kecamatan Ulee Kareng dan peran Balee Inong dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya ibu-ibu agar dapat membentengi dan menanggulangi pengaruh perilaku menyimpang dari luar dan untuk kebenaran datanya ada proses uji keabsahan data, menggunakan triangulasi dengan sumber dan triangulasi. Adapun yang dijadikan subyek penelitian adalah pengurus Balee Inong Ceurih Ulee Kareng, perangkat Gampong yang berada di bawah administratif Kecamatan Ulee Kareng, Tokoh-tokoh masyarakat Tengku Imum, pemuda dan ibu-ibu. Sedangkan obyek penelitian ini adalah upaya Balee Inong Ceurih dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam kepada remaja yang mengalami masalah kenakalan remaja dan peran yang dilakukan Balee Inong dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam kepada ibu-ibu agar dapat membentengi dan menanggulangi masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahawa Balee Inong merupakan sebuah institusi lokal beranggotakan perempuan. institusi lokal ini hanya ada di Kota Banda Aceh, Balee Inong ini dibentuk oleh pemerintah kota dalam rangka untuk mendukung percepatan pembangunan masyarakat dan menangani masalah-masalah sosial termasuk masalah kenakalan remaja, kekerasan dalam rumah tangga, masalah kemiskinan dan upaya-upaya untuk memberdayakan perempuan. Pemerintah kota Banda Aceh memahami bahwa pembangunan tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur dan ekonomi semata, namun lebih dari itu, termasuk pembangunan sosial, budaya, kesehatan, pendidikan dan Agama. Balee Inong juga telah melaksanakan upaya-upaya yang penting dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam bagi remaja yang mengalami masalah kenakalan remaja, upaya yang dilakukan dapat terlihat secara langsung maupun tidak langsung.
PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM MENGAWASI MUTU PENDIDIKAN Khausar Khausar; Samsul Anwar
Jurnal Genta Mulia Vol. 14 No. 2 (2023): JURNAL GENTA MULIA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61290/gm.v14i2.571

Abstract

Partisipasi komite sekolah dalam mengawasi mutu pendidikan sudah berjalan dengan baik, diharapkan mampu menjadi mitra dalam upaya mencari alternatif pemecahan masalah di sekolah agar mampu mendongkrak proses pembelajaran yang didukung oleh pengelolaan kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki perilaku manajerial organisasi untuk meningkatkan kinerja sekolah. Upaya tersebut antara lain pemerintah membentuk komite sekolah, dengan tujuan utama ikut meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan peningkatan mutu pendidikan, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan, memberikan pertimbangan, arahan, dukungan dan pengawasan ditingkat sekolah. Komite sekolah dalam melaksanakan tugasnya ada kesamaan visi dan misi, komunikasi dan koordinasi yang baik, saling keterbukaan, adanya kerja sama yang baik.