Bowo Hermaji
Universitas Pancasakti Tegal

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BERITA KASUS KORUPSI E-KTP "MIRYAM TERSANGKA" DALAM SURAT KABAR SUARA MERDEKA (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL THEO VAN LEEUWEEN) HERMAJI, BOWO
Sasando Vol 1 No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v1i1.9

Abstract

Kasus korupsi E-KTP merupakan kasus yang cukup mengemparkan masyarakat Indonesia. Hal itu bukan karena jumlahnya yang cukup fantastik, melainkan juga karena melibatkan banyak tokoh partai politik. Teks berita ini menarik untuk dianalisis secara kritis, sehingga objektivitas pemberitaan dapat diungkap secara jelas. Untuk mengungkap teks berita tersebut, penulis menggunakan kerangka model Theo Van Leeuween yang lebih fokus pada strategi pengeluaran (exclusion) dan strategi pemasukan (inclusion) atas aktor yang terlibat dalam peristiwa. Berdasarkan analisis kritis model tersebut dapat dipahami bahwa pemberitaan tersebut lebih natural atau netral dengan penggunaan strategi verbal. Strategi nominalisasi,pasivasi, dan anak kalimat juga digunakan. Pemberitaan di Suara Merdeka itu cenderung memberitakan negatif terhadap tersangka.
KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR BANCI DI KOTA TEGAL Ambarwati, Alin; Triana, Leli; Hermaji, Bowo
Sasando Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v1i2.23

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  (1) mendeskripsi wujud tindak tutur banci di Kota Tegal, (2) mendeskripsi fungsi tindak tutur banci di Kota Tegal, (3) mendeskripsi pola interaksi verbal tindak tutur banci di Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiopragmatik. Data yang diperoleh berupa tuturan banci di Kota Tegal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan menggunakan metode padan dan penyajian hasil secara informal. Hasil penelitian ini ditemukan tujuh wujud tuturan dan lima fungsi tuturan. Tujuh wujud tuturan tersebut diantaranya tindak tutur konstatif, tindak tutur performatif, tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur komisif, dan tindak tutur deklratif. Fungsi yang terkandung dalam tuturan tersebut diantaranya fungsi representatif, fungsi direktif, fungsi ekspresif, fungsi komisif, dan fungsi isbati. Pola interaksi verbal yang ditemukan yaitu pola [T-B] dan pola [I-Ir-T-B].
Kedudukan Bahasa Jawa dan Bahasa Arab dalam Ejaan Bahasa Indonesia Bowo Hermaji
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 5 (2008)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.434 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v3i5.25

Abstract

Bahasa Jawa dan bahasa Arab sangat terlihat pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Tulisan ini bertujuan mengungkap kedudukan bahasa Jawa dan bahasa Arab dalam ejaan bahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu dikumpulkan sejumlah data yang berasal dari berbagai sumber tertulis, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Surat Kabar Harian Suara Merdeka. Analisis dilakukan secara induktif dan deduktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa Jawa dan bahasa Arab memiliki kedudukan yang penting dalam ejaan bahasa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan perbendaharaan kata. Namun demikian, kedudukan tersebut tidak mengubah sistem ejaan bahasa Indonesia. Dengan demikian, kedudukan kedua bahasa tersebut berada di luar sistem ejaan bahasa Indonesia.
Tindak Tutur Penerimaan dan Penolakan dalam Bahasa Indonesia Bowo Hermaji
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.582 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v7i1.59

Abstract

Tindak tutur merupakan tindakan yang dimanifestasikan dalam bentuktuturan. Tindak tutur menempati peranan yang sentral dalam kajian pragmatik.Tindak tutur penerimaan pada dasarnya digunakan oleh penutur untukmenyatakan penerimaan, sedangkan tindak tutur penolakan digunakan olehpenutur untuk menyatakan penolakan. Tulisan ini bertujuan untukmengungkapkan wujud dan struktur tindak tuur penerimaan dan penolakan dalambahasa Indonesia.Untuk mengungkap hal tersebut digunakan sejumlah data pendukungyang dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat sebagaikelanjutannya. Adapun analisis data dilakukan dengan metode padan pragmatikdengan teknik pilah unsur penentu sebagai dasar dan teknik korelasi sebagaikelanjutannya.Berdasarkan metode tersebut diperoleh hasil bahwa tindak tuturpenerimaan berupa tuturan atau ujaran yang berisi tanggapan balik positif (berupapenerimaan) atas persembahan yang telah disampaikan oleh seseorang ataukelompok. Tanggapan balik yang bersifat positif tersebut menyangkut (1) salambalik (jawaban atas salam dari seseorang atau kelompok), (2) tanggapan balikterhadap ucapan selamat, baik ucapan simpati suka cita maupun simpati dukacita, (3) tanggapan balik atas ucapan terima kasih, dan (4) tanggapan balik ataspermohonan maaf. Tindak tutur penolakan merupakan ungkapan penolakan yangberupa tuturan atau ujaran yang berisi informasi atau tanggapan menolakpersembahan yang disampaikan oleh seseorang atau kelompok tertentu dengancara-cara tertentu. Adapun Struktur tindak tutur penerimaan berupa (1) Selamat +Verba Penanda Waktu, (2) Terima kasih + (kembali) + (informasi tambahan),(3) Sama-sama, (4) Tidak apa-apa + (informasi tambahan), dan (5) Silakan +(informasi tambahan). Tindak tutur penolakan berupa ungkapan dalam bahasaIndonesia yang berstruktur Ungkapan Tetap (UT) + Verba Penanda TindakPenolakan + (Objektif).Tulisan ini belum mampu mengupas tindak tutur penerimaan danpenolakan secara menyeluruh. Masih banyak permasalahan yang belum terjawabdalam tulisan ini. Oleh sebab itu, kajian pragmatik terhadap tindak tutur ini perludilakukan secara lebih mendalam.
Penggunaan Bahasa Alay pada SMS di Kalangan Remaja Bowo Hermaji
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.736 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v8i1.61

Abstract

Bahasa alay merupakan bahasa yang sering digunakan oleh para remaja dalammenyampaikan pesan secara singkat atau sms melalui ponsel seluler. Penggunaan bahasa alaysms yang semakin marak dalam dunia maya perlu dikaji secara mendalam. Tulisan inimencoba mengkaji penggunaan bahasa alay pada sms di kalangan remaja. Kajian inibertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa sms, khususnya pengaruh sms dalammenciptakan konstruksi bentuk bahasa dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Secarakhusus, kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk bahasa alay pada sms yangmenggunakan permainan angka, simbol sebagai pengganti huruf, tanda elipsis, dan bentukbentuk singkatan yang ditinjau dari aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dikumpulkan sejumlah data melaluimetode simak dengan teknik catat sebagai kelanjutannya. Pencatatan dilakukan pada kartudata yang telah disiapkan. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis dengan metodeagih dengan teknik bagi unsur langsung dan unsur terkecil sebagai dasar. Teknik tersebutditindaklanjuti dengan teknik ekspansi dan ganti sebagai kelanjutannya. Untuk mengkajisimbol dan angka yang digunakan digunakan metode padan dengan teknik pilah unsurpenentu sebagai dasar dan hubung banding beda sebagai kelanjutannya.Hasil kajian tersebut berupa deskripsi tentang penggunaan bahasa alay pada sms dikalangan remaja. Bahasa alay pada sms memiliki struktur yang berbeda dengan strukturbahasa Indonesia baku. Bahasa alay pada sms di kalangan remaja proses pembentukannyadapat dilihat dari aspek fonologis, morfologis, sintaktis, dan permainan angka, dan simbol(tanda). Dilihat berdasarkan aspek fonologis, proses pembentukan kata bahasa alay terjadimelalui peristiwa aferesis, sinkope, dan apokope. Dilihat secara morfologis, prosespembentukan kata bahasa alay terjadi melalui kontraksi dan akronim, sedangkan secarasintaktis, proses pembentukan bahasa alay terjadi dari frasa dan klausa.Di samping itu proses pembentukan bahasa alay juga terjadi melalui permainanangka dan penggunaan simbol atau tanda-tanda khusus. Permainan angka, khususnya angkaangka tertentu mewakili huruf atau rangkaian huruf (2,3,4,5,7,9), sedangkan penggunaansimbol atau tanda tertentu dalam bahasa alay mewakili perasaan dan sebagai penegas ekspresipenggunanya.
BERITA KASUS KORUPSI E-KTP "MIRYAM TERSANGKA" DALAM SURAT KABAR SUARA MERDEKA (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL THEO VAN LEEUWEEN) HERMAJI, BOWO
Sasando Vol 1 No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v1i1.9

Abstract

Kasus korupsi E-KTP merupakan kasus yang cukup mengemparkan masyarakat Indonesia. Hal itu bukan karena jumlahnya yang cukup fantastik, melainkan juga karena melibatkan banyak tokoh partai politik. Teks berita ini menarik untuk dianalisis secara kritis, sehingga objektivitas pemberitaan dapat diungkap secara jelas. Untuk mengungkap teks berita tersebut, penulis menggunakan kerangka model Theo Van Leeuween yang lebih fokus pada strategi pengeluaran (exclusion) dan strategi pemasukan (inclusion) atas aktor yang terlibat dalam peristiwa. Berdasarkan analisis kritis model tersebut dapat dipahami bahwa pemberitaan tersebut lebih natural atau netral dengan penggunaan strategi verbal. Strategi nominalisasi,pasivasi, dan anak kalimat juga digunakan. Pemberitaan di Suara Merdeka itu cenderung memberitakan negatif terhadap tersangka.
KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR BANCI DI KOTA TEGAL Ambarwati, Alin; Triana, Leli; Hermaji, Bowo
Sasando Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v1i2.23

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsi wujud tindak tutur banci di Kota Tegal, (2) mendeskripsi fungsi tindak tutur banci di Kota Tegal, (3) mendeskripsi pola interaksi verbal tindak tutur banci di Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiopragmatik. Data yang diperoleh berupa tuturan banci di Kota Tegal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan menggunakan metode padan dan penyajian hasil secara informal. Hasil penelitian ini ditemukan tujuh wujud tuturan dan lima fungsi tuturan. Tujuh wujud tuturan tersebut diantaranya tindak tutur konstatif, tindak tutur performatif, tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur komisif, dan tindak tutur deklratif. Fungsi yang terkandung dalam tuturan tersebut diantaranya fungsi representatif, fungsi direktif, fungsi ekspresif, fungsi komisif, dan fungsi isbati. Pola interaksi verbal yang ditemukan yaitu pola [T-B] dan pola [I-Ir-T-B].