Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Kuat Geser Tanah Lempung menggunakan Kapur dan Petrasoil Indrayani Indrayani .
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 1 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i1.807

Abstract

Several studies have added lime, fly ash, or gypsum to clay soils to increase the shear strength of relatively low clay soils. The addition of lime and petrasoil as solvents in water was carried out in this study, where petrsoil is often used in Indonesian road construction works. This study aims to obtain the effect of adding lime and petrasoil to the shear strength of clay. The tests consists of the index properties, seive analysis, atterberg limits, soil compaction, and shear strength testing, based on SNI and ASTM. Mixed variations consist of 6, namely: (i) soil + petrasoil; (ii) soil + 10% lime + petrasoil; (iii) soil + 15% lime + petrasoil; (iv) soil + 20% lime + petrasoil; (v) soil + 10% lime + water; (vi) soil + water; all variations without ripening. The test results showed an increase in the value of soil cohesion in the addition of petrasoil and lime variations of 20%, amounting to 50.94. While the angle of shear of the soil increased with the addition of lime at a variation of 10% both with water and with petrasoil, which amounted to 35.10. This shows an increase in soil shear strength with the addition of petrasoil and lime to the soil.
KAJIAN PEMODELAN LEBAR JALAN PADA PERUMAHAN BUKIT SEJAHTERA INDRAYANI INDRAYANI
PILAR Vol. 7 No. 2 (2012): PILAR 07092012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menentukan lebar jalan di suatu komplek perumahan perlu diketahui peruntukan dari keberadaan komplek perumahan tersebut, sehingga jalan yang dibuat dapat melayani kebutuhan pemilik rumah.  Dari dasar inilah maka pada penelitian ini dibuat suatu persamaan model untuk menentukan lebar jalan pada salah satu komplek perumahan di kota Palembang yaitu Komplek Perumahan Bukit Sejahtera dengan meninjau beberapa variabel yang ada dalam komplek perumahan tersebut dengan beberapa type rumah didalamnya sehingga didapatkan lebar jalan yang ideal untuk dapat digunakan pada komplek yang sama pada perumahan yang lain.  Pemodelan lebar jalan pada komplek perumahan terdiri atas beberapa variabel yaitu : lebar jalan sebagai variabel terikat sedangkan panjang jalan, kecepatan kendaraan, arus kendaraan, jarak ke pasar, jarak ke kantor, jarak ke sekolah, jarak ke mesjid, jarak ke tempat olah raga dan rekreasi serta jarak ke pintu keluar merupakan variabel bebas.  Aplikasi terhadap lebar jalan hasil pemodelan dengan menggunakan model korelasi menunjukkan bahwa lebar jalan eksisting  untuk lebar jalan 4,00 m dan 4,50 m tidak perlu diperlebar dengan batasan kecepatan kendaraan 15 km/jam,  untuk lebar jalan 5,00 m tidak perlu diperlebar dengan batasan kecepatan kendaraan 20 km/jam,  untuk lebar jalan 5,50 m perlu diperlebar hingga 7,00 m dengan batasan kecepatan kendaraan 20 km/jam, pada jalan dengan lebar 6,00 m tidak perlu diperlebar bahkan kecepatan kendaraan dapat ditambah hingga 30 km/jam, pada jalan dengan lebar 7,00 m tidak perlu diperlebar bahkan kecepatan kendaraan dapat ditambah hingga 30 km/jam dan pada jalan dengan lebar 15,00 m perlu diperkecil hingga 11,00 m dengan batasan kecepatan kendaraan 60 km/jam.
KAJIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI BENGKEL DAN LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Indrayani INDRAYANI; Ika Sulianti
PILAR Vol. 10 No. 1 (2014): PILAR 10032014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspect of Health Safety and Environment (K3) must be focused on education world, one of the place is Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), a university located at Palembang that mainly focus on practice before theory. The practiced is done at workshop and laboratory. To prevent any accident, Health Safety and Environment (K3) application should be studied on teaching and learning process at workshop or laboratory of Polsri. Responses from correspondences was taken by questioners towards lectures, technicians, and students majoring Civil Engineering, Chemical Engineering and Mechanical Engineering, and later analyzed by Likert Scale.The grade results of Health Safety and Environment (K3) knowledge from lectures, technicians, students at workshop averaging on A and B range is lower than 50%. It shows that Health Safety and Environment (K3) knowledge must be increased especially on Engineering Major. The result of Health Safety and Environment (K3) equipments used by lectures or technicians is lower than 50% also during teaching and learninprocess, in the contrary Health Safety and Environment (K3) equipments used by students at workshop and laboratory is more than 50%. It is good if 100% always used by them to prevent sickness and accidentbecause of works. The result of Health Safety and Environment (K3) management application at workshopand laboratory is lower than 40% from lectures and technicians, and the result by students is lower than 50%. Students agree that Health Safety and Environment (K3) management already conducted at workshop or laboratory. Moreover, review and management of Health Safety and Environment (K3) at workshop and laboratory still need to be improved.
KAJIAN PRASARANA JALAN DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN WILAYAH INDUSTRI TANJUNG API API INDRAYANI INDRAYANI
PILAR Vol. 10 No. 2 (2014): PILAR 0902014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Tanjung Api Api yang berada di Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kabupaten Banyuasin merupakan wilayah potensial yang dapat dikembangkan mengingat letaknya yang sangat strategis, hal ini tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Selatan umumnya. Mengingat wilayah Tanjung Api Api terdapat pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan menuju Bangka dan Belitung serta di wilayah ini akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Tim Bappeda Sumsel, 2012). Keberadaan infrastruktur jalan untuk mendukung keberlangsungan perkembangan kawasan ekonomi di Tanjung Api Api tentunya sangat dibutuhkan, karena tanpa jalan yang layak maka perkembangan tersebut akan terkendala karena putusnya jalur transportasi yang menghubungkan kawasan tersebut sehingga akan mempersulit pergerakan orang dan barang. Melihat kondisi infrastruktur jalan yang ada sekarang berupa jalan aspal yang sudah begelombang dan berlubang serta jalan beton dengan retakan dan patahan yang sangat membahayakan pemakai jalan baik kendaraan roda dua maupun roda empat akan mengakibatkan terganggunya kenyamanan selama dalam perjalanan menuju kawasan Tanjung Api Api.Beberapa penanganan kerusakan jalan dapat dilakukan dengan menggunakan standar penanganan kerusakan jalan pada lapisan lentur menggunakan metode perbaikan standar Direktorat Jendral Bina Marga 1995. Jenis- jenis metode penanganan tiap- tiap kerusakan adalah : metode perbaikan standar, perbaikan jalan dengan overlay, perbaikan jalan dengan Rigid Pavement, dan perbaikan jalan dengan Cement Treated Recycling Base (CTRB).Pemeliharaan prasarana jalan menuju Tanjung Api-Api harus dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek yang ada yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimana aspek ekonomi berkaitan dengan pendanaan yang tersedia agar dapat digunakan seefektif mungkin terhadap pemeliharaan jalan dengan memilih teknik pemeliharaan jalan yang tepat sehingga jalan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan usia jalan yang direncanakan. Tinjauan terhadap aspek sosial yaitu dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan pengembangan wilayah sehingga prasarana jalan yang ada sesuai dengan peruntukannya, sedangkan dari aspek lingkungan yaitu bahwa pemeliharaan jalan yang dilakukan tidak merusak lingkungan yang ada.
ANALISIS SPASIAL ASPEK TOPOGRAFI MENGGUNAKAN CITRA DEMSRTM SEBAGAI DASAR PERENCANAAN JALAN ( 12-16 ) Arfan Hasan; Andi Herius; Mrs. Indrayani Indrayani; Darma Prabudi
PILAR Vol. 13 No. 2 (2018): Pilar: September 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek topografi merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan galian dan timbunan.  Mengingat perlunya dipertimbangkan aspek topografi yaitu faktor ketinggian permukaan dari muka laut dalam perencanaan jalan maka perlu ditemukan suatu metode untuk memudahkan penentuan ketinggian permukaan tanah dari muka laut.  Pengukuran ketinggian yang dilakukan secara manual tentunya membutuhkan biaya dan waktu yang sangat besar.  Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian yang menganalisis ketinggian secara spasial menggunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM (Shuttle Radar Topography Mission), sehingga didapatkan klasifikasi ketinggian yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam perencanaan jalan.  Metode yang digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian adalah metode intrpolasi dari hasil overlay peta ruang terbuka dengan citra DEMSRTM.  Dari hasil analisis didapatkan persentase perbandingan hasil klasifikasi ketinggian terhadap kontur adalah 9,359 % dan terhadap topografi adalah 8,139 %, hal ini menunjukkan bahwa metode interpolasi dapat digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian dengan menggunakan peta DEMSRTM.
IDENTIFIKASI JENIS DAN BERAT KENDARAAN TERHADAP TATA GUNA LAHAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN JALAN ( 5 - 11 ) Darma Prabudi; Mrs. Indrayani Indrayani
PILAR Vol. 15 No. 1 (2020): Pilar: Maret 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek topografi merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan galian dan timbunan.  Mengingat perlunya dipertimbangkan aspek topografi yaitu faktor ketinggian permukaan dari muka laut dalam perencanaan jalan maka perlu ditemukan suatu metode untuk memudahkan penentuan ketinggian permukaan tanah dari muka laut.  Pengukuran ketinggian yang dilakukan secara manual tentunya membutuhkan biaya dan waktu yang sangat besar.  Untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian yang menganalisis ketinggian secara spasial menggunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM (Shuttle Radar Topography Mission), sehingga didapatkan klasifikasi ketinggian yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam perencanaan jalan.  Metode yang digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian adalah metode intrpolasi dari hasil overlay peta ruang terbuka dengan citra DEMSRTM.  Dari hasil analisis didapatkan persentase perbandingan hasil klasifikasi ketinggian terhadap kontur adalah 9,359 % dan terhadap topografi adalah 8,139 %, hal ini menunjukkan bahwa metode interpolasi dapat digunakan dalam pengklasifikasian ketinggian dengan menggunakan peta DEMSRTM.
Analysis of The Effect Of The Addition of Fly Ash and Petrsoil on The Soil Shear Strength of The Swamp Area Indrayani Indrayani .; Andi Herius; Daiyan Saputra; Al Muhammad Fadi
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 4 No. 1 (2020): March
Publisher : Research Centre of Inorganic Materials and Complexs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1154.445 KB) | DOI: 10.26554/ijems.2020.4.1.10-13

Abstract

The existence of irrigation canals greatly supports the production of rice produced, where irrigation channels will be equipped with embankment to protect irrigation channels. Existing soil must certainly be able to withstand shear strength to withstand embankment, while the soil in the South Sumatra region, especially the swamp area has a low shear power so it cannot hold back the shear strength from the embankment. For this reason, it is necessary to research the shear strength of the soil in the swamp area by adding fly ash and petrasoil in order to get the effect of increasing the value of the soil shear strength in the swamp area. The tests consists of the seive analysis, index properties, atterberg limits, soil compaction, and shear strength testing, based on SNI and ASTM. Mixed variations consist of 5, namely: (i) soil + petrasoil; (ii) soil + 10% fly ash + petrasoil; (iii) soil + 15% fly ash + petrasoil; (iv) soil + 20% fly ash + petrasoil; (v) soil + 20% fly ash; all variations without ripening. The test results are obtained that addition of 10% fly ash + petrasoil could be increase the soil cohesion value that is 21.56 Kpa, while the variation of the addition of 20% fly ash + water was obtained the highest value of the shear angle, that is 32.31 Kpa.
DISEMINASI WEB GIS SISTEM PELAPORAN DAN PEMETAAN KERUSAKAN JALAN KOTA PALEMBANG Indrayani Indrayani; Andi Herius; Kosim Kosim; Norca Praditya; Ika Sulianti
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.024 KB)

Abstract

Seiring berjalannya waktu kondisi infrastruktur jalan tentunya akan mengalami penurunan. Kerusakan jalan secara dini dapat ditindaklanjuti jika masyarakat ikut berperan aktif untuk segera melaporkan apabila terjadi kerusakan jalan. Untuk itu diperlukan perangkat yang dapat memudahkan sistem pelaporan dan pemetaan kerusakan jalan yang ada sehingga kerusakan jalan dapat langsung ditangani. Sosialiasi sistem pelaporan kerusakan jalan berbasis WEB memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan yang ada dan menandai koordinat lokasi terjadinya kerusakan jalan. Dengan adanya sistem pelaporan dan pemetaan kerusakan jalan ini maka akan membantu pemerintah kota Palembang melalui Dinas PUPR kota untuk mengevaluasi kondisi kerusakan jalan di Kota Palembang dalam satu sistem yang terintegrasi. Dinas PUPR Kota Palembang menyambut baik kegiatan “Diseminasi WEB GIS Sistem Pelaporan dan Pemetaan Kerusakan Jalan Kota Palembang”. Dari diseminasi ini diharapkan staf PUPR Kota Palembang yang telah mengikuti diseminasi dapat meneruskannya kepada seluruh masyarakat di kota Palembang.
SOSIALISASI ATURAN KHUSUS PESEPEDA BAGI KOMUNITAS SEPEDA (BIKE TO WORK) DI KOTA PALEMBANG Indrayani Indrayani
Jurnal Berdaya Vol 2, No 1 (2022): Juni-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v2i1.36473

Abstract

Kemacetan merupakan permasalahan lalu lintas yang belum terpecahkan di kota-kota besar di Indonesia. Bertambahnya jumlah kendaraan pribadi, menimbulkan permasalahan transportasi yaitu kemacetan, tak hanya itu masalah polusi udara yang diakibatkan oleh asap kendaraan menjadi isu yang krusial dalam dunia transportasi di Indonesia. Sejauh ini pemerintah Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Palembang, telah berinisiatif mendorong masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi atau sebagai sarana olaharaga. Sepeda merupakan moda transporatsi yang lebih ramah lingkungan dan dapat juga mengurangi kemacetan, saat ini di kota Palembang ada beberapa komunitas sepeda salah satunya Bike to Work Palembang. Pada masa pandemi Covid-19, pengguna sepeda semakin meningkat, bersepeda menjadi olahraga untuk memperkuat imun. Semakin bertambah pengguna sepeda di Kota Palembang sebagai moda transportasi di Kota Palembang, akan tetapi banyak pesepeda yang belum paham atau mengetahui peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pesepeda. Oleh karena itu, perlu diadakan sosisalisasi mengenai aturan khusus pesepeda bagi komunitas sepeda di kota Palembang. Hal ini bertujuan agar para pesepeda dapat mengetahui peraturan-peraturan tentang pesepeda. Sehingga pesepeda mengetahui hak dan kewajiban sebagai bagian dari pengguna jalan.
Archimedes Screw Turbine Application on Portable Mini Hydropower Plant RD Kusumanto; M. Noviansyah Nugraha; Indrayani Indrayani
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i1.3126

Abstract

In this Turbine Design Analysis, we can obtain the necessary measurement results from one of the river locations where research is conducted. The original data for this objectivity was gathered by the authors through direct examination of the area or research site. This data was gained by three measurements: a direct survey of the location, quantitative measurements, and an analysis of the collected data. The authors obtain the necessary data such as differences in water level elevation (Head), Measurement of water discharge distribution (V), width of function on the river (L), and river area (A) and water discharge from the results of measurements to sites (Q). The tool's turbine efficiency has been calculated to be 55.6% based on the results of an analysis. Based on the acquired study, the developed turbine has two threads, a screw tilt angle of twenty-two degrees, and a length of eighty centimeters. In theoretical calculations, the hydropower's (PHydropower) generation power is 1114.42 Watt, the turbines (PTurbines) generation power is 664.2 Watt, and the generator's (PGenerator) generation power is 564.6 Watt. This value is used as a reference for selecting the type of generator to be utilized in the tool's design. Measurement of rotation of turbines the optimal turbine tilt angle for creating optimal turbine rotation is 30 degrees, resulting in a turbine speed of 402 revolutions per minute. The turbine tilt angle of 30 degrees (Optimal Angle) delivers the best results with an Electric Voltage (V) of 12.77 Volts and an Electric Current (I) of 2.51 Amps, according to the design tool's measurement data. Based on the results of an examination of electrical power output, a turbine tilt angle of 30° (Optimal Angle) delivers the best results with a residual power of 80 to 150 Watts when using a design tool suitable to steady and fast discharge conditions