Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Kondisi Jalan Menggunakan Metode IRI dengan SDI (Studi Kasus: Jalan Nasional di Kota Palembang) (45-50) Norca Praditya; M.Sang Gumilar; Rio Marpen; Abdullah Uwais
PILAR Vol. 15 No. 2 (2020): Pilar: September 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melakukan pemeliharaan penanganan jalan nasional melalui instansi Kementerian PU PR. Pemeliharaan penanganan jalan memerlukan data kondisi jalan nasional, untuk itu Kementerian PU PR menggunakan 2 metode survey kondisi jalan, yaitu berdasarkan IRI dan SDI. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan perbandingan 2 metode tersebut. Hasil yang dicapai adalah data kondisi jalan berdasarkan IRI dan SDI.Terjadi perbedaan nilai kondisi jalan berdasarkan IRI dan SDI. Pada tahun 2015 kondisi jalan berdasarkan IRI, baik 99,7 km, sedang 37,29 km, rusak ringan 23,6 km dan rusak berat 0.5 km, sedangkan kondisi jalan berdasarkan SDI, baik 121.21 km, sedang 23,5 km, rusak ringan 15,58 km dan rusak berat 0.8 km. Pada tahun 2016 kondisi jalan berdasarkan IRI, baik 46,18 km, sedang 98,74 km, rusak ringan 14,34 km dan rusak berat 1,83 km, sedangkan kondisi jalan berdasarkan SDI, baik 77,71 km, sedang 56,6 km, rusak ringan 25,22 km dan rusak berat 1,5 km. Perbedaan ini disebabkan karena metode menggunakan IRI menggunakan sensor membaca kerataan jalan, sedangkan metode SDI menggunakan survey manual yang menyajikan kerusakan struktual. The government maintains national roads through the Ministry of Public Works and Public Housing. Road maintenance  requires national road condition data, in order to do that Ministry of PUPR uses 2 survey methods of road conditions, based on IRI and SDI. This study aimed to present a comparison between two methods. The results showed road condition data based on IRI and SDI.There was a difference in the value of road conditions based on IRI and SDI. In 2015, the road conditions based on the IRI were good 99.7 km, moderate 37.29 km, 23.6 km lightly damaged and 0.5 km heavily damaged, while the road conditions based on SDI were 121.21 km, 23.5 moderate km, it was slightly damaged 15.58 km and heavily damaged 0.8 km. In 2016, the road conditions based on IRI were either 46.18 km, moderate 98.74 km, 14.34 km lightly damaged and 1.83 km heavily damaged, while the road conditions based on SDI were 77.71 km, 56.6 km, lightly damaged 25.22 km and heavily damaged 1.5 km. This difference was due to RI method used a sensor to read road flatness, while the SDI method used a manual survey which presented structural damage.
THE INFLUENCE OF STRATEGIC VISION ON PARTICIPATION IN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE Jovan Febriantoko; Desi Indriasari; M.Sang Gumilar Panca Putra; Rio Marpen
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 6, No 4 (2022): IJEBAR, Vol. 6 Issue 4, December 2022
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v6i4.7008

Abstract

This study aimed to find out the influence of Strategic Vision on participation in good government governance of North Sumatra, West Sumatra, and South Sumatra Provinces during 2016 – 2018. Good government governance is very important if implemented in Indonesia because every country or province definitely really needs good government or often called Good Government Governance. Good governance is regulated in Law Number 17 of 2003 and Law Number 32 of 2004. Data were analyzed using SPSS (statistical product and service solution) version 26 on classical assumption test, regression analysis, and t-test. Based on the t-test results, Strategic Vision had no significant influence on participation in good government governance of North Sumatra, West Sumatra, and South Sumatra Provinces during 2016 – 2018. Therefore, in addition to a strong commitment, the government needs to adopt and use the right strategy in implementing the principles of Good Government Governance.
PELATIHAN BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM (BMS) UNTUK PENILAIAN KONDISI JEMBATAN PADA PENYEDIA JASA KONSTRUKSI DI KOTA PALEMBANG Efrilia Rahmadona; Kiky Rizky Amalia; Rio Marpen
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: Januari 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v2i1.1210

Abstract

Jembatan merupakan fasilitas infrastruktur yang penting bagi perkembangan suatu daerah karena dapat menghubungkan daerah satu dengan yang lainnya, proses pengadaan jembatan melalui prosedur operasional standar dalam pembangunannya. Dimulai dari proses desain sampai proses pengkostruksian harus diperhitungkan stukturnya, begitu pula dengan sistem pemeliharaan yang akan semakin banyak dilakukan, sehingga ketika telah mencapai umur yang telah direncanakan maka infrastruktur atau bangunan yang ada dapat segera direhabilitasi. Kerusakan suatu infrastruktur dapat dilihat dari berbagai aspek kajian dimulai dari desain pada jembatan itu sendiri, pengkonstruksian jembatan dan sistem peliharaan jembatan. Jika dalam desain dan pengkonsruksian sudah benar dan layak maka dalam menjaga kualitas infrastrutur agar dapat bertahan lama, sangat diperlukannya suatu sistem pemeliharaan yang ketat Salah satu pengecekan infrastruktur jembatan melalui Bridge Management System (BMS). Sistem Manajemen Jembatan adalah suatu Pedoman dalam mengelola jembatan. Maka dari Pelatihan Bridge Management System diadakan untuk penyedia jasa konstruksi di kota Palembang, dalam hal ini pelatihan diadakan pada Konsultan CV. Mekanika Rekayasa sebagai mitra.