Muthmainnah Muthmainnah
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Penempatan Lokasi Potensial Menara Baru Bersama Pada Sistem Telekomunikasi Seluler Dengan Menggunakan Fuzzy Clustering Di Daerah Sidoarjo Muthmainnah Muthmainnah; Achmad Mauludiyanto
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3486.84 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8411

Abstract

Mengikuti perkembangan jumlah pelanggan seluler yang semakin pesat, para operator terus berusaha membangun infrastruktur agar layanan dan kualitasnya semakin meningkat. Salah satu infrastruktur penyelenggaraan yang terus menerus dibangun adalah Base Transceiver Station. Namun, pembangunan BTS tersebut harus mempertimbangkan estetika dan kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Tugas akhir ini bertujuan untuk menerapkan metode Fuzzy Clustering dan Harmony Search untuk mengoptimalkan penempatan lokasi potensial menara baru sehingga diperoleh solusi yang optimal. Selain RTRW, titik potensial juga dapat ditentukan dengan menggunakan titik pusat cluster melalui metode Fuzzy C-Means. Setelah itu titik menara baru dapat dioptimasi dengan menggunakan metode Harmony Search dengan meminimalkan fungsi path loss. Hasil optimasi menunjukan bahwa untuk layanan 2G membutuhkan penambahan BTS sebanyak 343 BTS yang mampu melayani kebutuhan trafik sebesar 42230 Erlang, sedangkan untuk layanan 3G membutuhkan penambahan BTS sebanyak 278 BTS yang mampu melayani Offered Bit Quantity (OBQ) sebesar 1160857  Kbps dengan total luas coverage BTS nya sebesar 60.798 km2. namun dari segi jumlah menaranya tidak terjadi penambahan pada kedua jenis layanan ini. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengefisienkan penggunaan menara eksisting. Dengan menggunakan metode Fuzzy Subtractive Clustering diperoleh 3 (tiga) jumlah cluster yang optimal di setiap kecamatan.
Identifikasi Variabel Untuk Mendukung Kinerja Pusat-Pusat Kegiatan Dalam Pengembangan Komoditas Unggulan Tongkol Di Wilayah Pesisir Timur Provinsi Aceh Muthmainnah Muthmainnah; Putu Gde Ariastita
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.989 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3940

Abstract

Wilayah Pesisir Timur merupakan salah satu wilayah pengembangan (WP) di Provinsi Aceh yang memiliki keunggulan pada sektor primer salah satunya sub sektor perikanan. Struktur hirarki pusat kegiatan WP terdiri dari pusat kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan lokal PKL yang memliki peran sebagai pusat pertumbuhan dan mendukung pengembangan wilayah termasuk pengembangan komoditi unggulan. Namun demikian keunggulan pada sub sektor perikanan belum mendapat dukungan dalam hal pengembanganya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi kinerja pusat kegiatan dalam mendukung pengembangan komoditas unggulan perikanan. Untuk menjawab tujuan ini dilakukan tiga tahapan penelitian yaitu penentuan komoditas unggulan perikanan dengan analisa location quotient (LQ) dan shift share analysis (SSA). Tahapan kedua, melihat kondisi aliran nilai tambah komoditi unggulan di pusat kegiatan dengan analisa deskriptif, dan analisa variabel pengaruh kinerja dengan analisa pengkodean (coding). Hasil analisa awal dengan LQ dan SSA menunjukkan bahwa komoditi Tongkol merupakan komoditi unggulan WP Pesisir Timur. Sementara pada analisis deskriptif aliran nilai tambah menunjukkan tidak terjadinya pertambahan nilai bagi komoditi unggulan. Terakhir, analisa kualitatif coding ditemukan bahwa variabel yang mempengaruhi kinerja pusat kegiatan WP Pesisir Timur terhadap pengembangan komoditi unggulan Tongkol yaitu ketersedian jumlah pasar, ketersedian jumlah industri pengolahan, ketersedian jumlah jenis industri pengolahan, ketersediaan jaringan transportasi, ketersedian prasarana listrik dan ketersedian prasarana air bersih.