Ira Mutiara Anjasmara
Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Pergeseran Titik Pengamatan GPS pada Gunung Merapi Periode Januari-Juli 2015 Joko Purnomo; Ira Mutiara Anjasmara; Sulistiyani Sulistiyani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.268 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17196

Abstract

Gunung Merapi merupakan gunung api tipe A yaitu gunung api yang memiliki kegiatan magma dan erupsi tercatat sejak tahun 1600. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di dunia. Hampir setiap periode Gunung Merapi mengalami erupsi. Periode ulang aktivitas erupsi berkisar antara 2 – 7 tahun. Untuk mengetahui kondisi gunung Merapi dilakukan beberapa metode pemantauan. Salah satu metode pemantauan Gunung Merapi yaitu dengan metode deformasi. Pemantauan deformasi yaitu pemantauan terhadap perubahan koordinat beberapa titik yang mewakili sebuah gunung api dari waktu ke waktu. Perhitungan deformasi pada penelitian ini dengan menggunakan data GPS CORS pengamatan Gunung Merapi pada stasiun KLAT, PLAW, DELS dan GRWH dengan titik ikat BPTK. Dari hasil pengolahan data GPS dengan GAMIT, didapat hasil nrms minimal adalah 0.231. nrms maksimal adalah 0.298, dan rata-rata nrms adalah 0.249. Sedangkan untuk pergeseran titik dari Januari hingga Juli 2015 memiliki nilai yang berbeda-beda pada setiap titik. Pada bulan Januari dan Februari pola dan arah pergeseran semua titik sama namun besar pergeseran berbeda. Begitu pula pada bulan Mei dan Juni pola dan pergeseran sama namun besar pergeseran berbeda. Untuk bulan lainnya pergeseran memiliki arah yang berbeda dengan besar yang berbeda juga.
Analisa Hubungan Perubahan Muka Air Laut Dan Perubahan Volume Es Di Kutub Selatan Dengan Menggunakan Satelit Altimetri (Studi Kasus : Laut Selatan Pulau Jawa Tahun 2011 - 2014) Luqman Hakim; Ira Mutiara Anjasmara
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.564 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17203

Abstract

Salah satu dampak perubahan iklim adalah perubahan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya lapisan es utama dunia yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. Fenomena perubahan muka air laut ini direpresentasikan dengan perubahan MSL (mean sea level). Efek dari kenaikan muka air laut secara signifikan juga dirasakan oleh penduduk Indonesia yang mayoritas penduduknya berada di pesisir. Perubahan muka air laut dapat diamati menggunakan sistem satelit Altimetri. Salah satunya adalah misi satelit Altimetri Jason-2. Perubahan volume es juga dapat diamati dengan sistem satelit Altimetri yaitu melalui misi satelit Altimetri Cryosat. Dalam Penelitian ini, pemantauan perubahan muka air laut dilakukan pada perairan selatan Jawa dalam kurun waktu 4 tahun (2011-2014) dengan mengambil 3 titik pengamatan yaitu Perairan Cilacap, Sadeng dan Prigi. Sedangkan untuk wilayah pengamatan volume es dilakukan pada daerah Kutub Selatan (Antartika) pada waktu yang sama. Hasil pengolahan data menunjukkan tren perubahan muka laut di selatan pulau Jawa sebesar -3.2 mm/tahun. Sedangkan untuk tren perubahan volume es di Kutub Selatan adalah sebesar 206.069 km3/tahun. Hubungan antara nilai perubahan muka air laut dan perubahan volume es di Kutub Selatan memberikan nilai korelasi sebesar 0.04444. Nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa antara tren perubahan muka laut di Selatan Jawa dan perubahan volume es di Kutub Selatan mempunyai hubungan yang lemah.
Analisis Deformasi Gunung Merapi Berdasarkan Data Pengamatan GPS Februari- Juli 2015 Yuandhika Galih Wismaya; Ira Mutiara Anjasmara; Sulistiyani Sulistiyani
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.391 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17226

Abstract

Gunung Merapi adalah gunung api yang terletak di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia dimana Gunung Merapi memiliki periode letusan yang relatif cepat yaitu sekitar 2-7 tahun sekali. Dengan cepatnya aktivitas vulkanik yang terjadi pada Gunung Merapi, maka diperlukan suatu upaya mitigasi dalam meminimalisir bahaya letusan Gunung Merapi, dan salah satu upaya tersebut adalah pengamatan deformasi menggunakan teknologi GPS. Karakteristik deformasi yang dikaji meliputi posisi, arah, dan besar pergeseran. Dari analisis unsur deformasi tersebut, dapat diketahui karakteristik deformasi pada Gunung Merapi. Untuk pengloahan data GPS digunakanlah scientific software yaitu GAMIT/GLOBK. Dari hasil analisis yang dilakukan selama 6 bulan, yaitu bulan Februari hingga Juli 2015, didapatkan nilai pergeseran horizontal sebesar 0,01822 meter menuju ke arah barat laut dan vertikal sebesar -0,06924 meter dengan sifat deflasi untuk stasiun DELS, horizontal sebesar 0,030508 meter menuju ke arah barat daya dan vertikal sebesar -0,00875 meter dengan sifat deflasi untuk stasiun GRWH, horizontal sebesar 0,025822 meter menuju ke arah tenggara dan vertikal sebesar 0,07725 meter dengan sifat inflasi untuk stasiun KLAT.