Ary Bachtiar Khrisna Putra
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Variasi Beab Pendinginan pada Evaporator pada Low Stage Sistem Refrigerasi Cascade R22-404A Moch. Munirul Ichsan; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.03 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2641

Abstract

Saat ini banyak dibutuhkan sistem pendingingan yang memiliki temperatur rendah dan kapasitas yang besar. Maka dari itu digunakanlah sistem refrigerasi cascade yang disusun atas dua stage yaitu high stage dan low stage. Alat pengujian sistem refrigerasi cascade ini menggunakan refrigerant R-22 di high stage dan R-404A di low stage yang dihubungkan dengan heat exchanger tipe konsentrik untuk memindahkan kalor dari kondensor low stage menuju evaporator high stage. Dalam melakukan pengujian diberikan beban pendinginan sebanyak sepuluh variasi heater. Dengan variasi beban mulai dari tanpa pemberian beban sampai beban heater sebesar 203,72watt. Sehingga setelah melakukan penelitian ini didapatkan hasil yang optimum pada pembebanan 203,72watt berupa COPcascade 1,06213, εeffectiveness 0,78313, temperatur evaporator minimum -26,9 °C. Dan dari hasil ini menunjukkan desain heat exchanger tipe konsentrik sangat menentukan dalam perpindahan panas, sehingga performa dari sistem refrigerasi cascade sangat ditentukan oleh tingkat perpindahan kalor pada heat exchanger yang diketahui melalui nilai εeffectiveness dan NTU.
Studi Variasi Laju Pengeluaran Kalor Kondensor High Stage Sistem Refrigerasi Cascade Menggunakan Refrigeran MC22 dan R404A dengan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube Faberto Subrida; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.888 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2838

Abstract

Masih adanya kekurangan pada alat penukar panas tipe compact yang digunakan pada sistem refrigerasi cascade sebelumnya, pada studi eksperimental ini dibuat kembali suatu sistem refrigerasi cascade dengan alat penukar panas tipe concentric. Data didapatkan dengan melakukan pengujian pada peralatan sistem Pendingin dan Pengkondisian Udara di laboratorium pendingin, dengan menguji sistem cascade menggunakan refrigeran MC22 di high stage dan R404A di low stage. Memvariasikan laju pengeluaran kalor pada kondensor dengan mengatur kecepatan aliran udara yang melalui kondensor yaitu 0,7 m/s, 1,7 m/s, 2 m/s, 2,4 m/s, dan 2,8 m/s.Hasil yang didapatkan dari studi eksperimen ini adalah dengan bertambahnya laju pengeluaran kalor pada kondensor HS,temperatur dan tekanan kondensor HS semakin kecil yang mengakibatkan efek  refrigerasi, kapasitas refrigerasi, dan koefisien prestasi akan semakin naik. Pada saat variasi kecepatan fan tertinggi 2,8 m/s,nilai evectiveness alat penukar kalor tipe concentric sebesar 94,35%, COP sistem sebesar 1,14, kapasitas refrigerasi sebesar 1,819 kW, HRR sistem sebesar 1,303, temperatur evaporator LS sebesar -35,40C, dan temperatur kabin terendah sebesar   -35,10C.
Studi Variasi Beban Pendinginan Di Evaporator Low Stage Sistem Refrigerasi Cascade Menggunakan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube Dengan Fluida Kerja Refrigeran Musicool-22 Di High Stage Dan R-404a Di Low Stage Arrad Ghani Safitra; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.092 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2840

Abstract

Salah satu aplikasi dalam refrigerasi makanan adalah pembekuan daging dalam cold storage. Dimana temperaturnya dijaga konstan dalam standar tertentu untuk mempertahankan kesegaran, memperpanjang masa simpan dan memberikan tekstur daging yang lebih baik. Penggunaan refrigeran Musicool-22 dan R-404A dengan compact heat exchanger pada sistem refrigerasi cascade masih kurang bagus. Sebagai solusi maka akan digunakan sistem refrigerasi cascade dengan refrigeran yang sama dan menggunakan concentric tube sebagai heat exchanger. Penelitian dilakukan dengan merancang alat sistem refrigerasi cascade dengan refrigeran Musicool-22 di High Stage dan R-404A di Low Stage. Kemudian dilakukan eksperimen pada sistem tersebut dengan variasi beban pendinginan di evaporator Low Stage menggunakan electric heater. Variasi mulai dari 0 (tanpa beban), 11, 35, 70, 95, 140, 210, dan 300 Watt. Hasil dari studi eksperimen ini menunjukkan nilai-nilai optimum untuk proses pembekuan daging yaitu pada pembebanan 35 Watt dengan Qevap = 0,327 kW, COPcas = 0,935 dan temperatur di dalam cooling box sebesar -26,2°C. Pada beban 300 Wat diperoleh kapasitas pendinginan maksimum pada sistem Low Stage sebesar 0,622 kW. Kerja maksimum kompresor pada sistem High Stage 0,148 kW dan Low Stage 0,461 kW, nilai COP cascade maksimum 1,020, efek refrigerasi maksimum pada Low Stage 135,865 kJ/kg, HRR maksimum pada Low Stage 1,742 Kemudian diperoleh nilai effectiveness cascade heat exchanger tertinggi 0,93 dan terendah 0,89 serta nilai NTU tertinggi 7,06 dan terendah 4,76 pada saat beban 300Watt.
Studi Eksperimen Perbandingan Pengaruh Variasi Tekanan Inlet Turbin danVariasi Pembebanan Terhadap Karakteristik Turbin Pada Organic Rankine Cycle Dwi Dharma Risqiawan; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.256 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i3.5117

Abstract

Sistem pembangkit listrik telah berinovasi pada saat ini untuk tetap memenuhi kebutuhan akan ketersediaan listrik salah satunya dengan Organic Rankine Cycle (ORC). Sistem ini terdiri dari empat komponen utama yaitu evaporator, turbin, kondensor, dan pompa.Fluida kerja dipompa ke evaporator untuk membangkitkan uap lalu digunakan menggerakkan turbin.Uap hasil ekspansi turbin dikondensasi dan dialirkan oleh pompa kembali ke evaporator.Sistem ini mampu memanfaatkan sumber energi yang memiliki temperatur dan tekanan rendah untuk membangkitkan uap fluida organik. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja turbin pada sistem ORC dengan memvariasikan tekanan masuk turbin dan pembebanan dengan menggunakan R-123 sebagai fluida kerja .Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan tekanan masuk turbin pada setiap variasi pembebanan generator.Pengamatan dilakukan hanya pada turbin untuk mengetahui karakteristik turbin yang digunakan saat ini.Pengambilan data dilakukan dengan R-123 sebagai fluida kerja. Dari eksperimen didapatkan temperatur masuk dan keluar turbin,kecepatan putaran turbin dalam rpm, dan enthalpy dapat diketahui. Enthalpy digunakan untuk mengitung kerja yang dihasilkan turbin, efisiensi turbin dan efisiensi sudu turbin.Pada tekanan masuk turbin 8 bar dan beban 1000 Watt data dengan nilai terbaik didapatkan.Hasil perhitungan data didapatkan kerja yang dihasilkan turbin yang terbesar adalah 5,4 KW. Hasil lain yang dapat diketahui adalah efisiensi turbin tertinggi 88%. Efisiensi sudu turbin tertinggi yang terhitung adalah 42,9%.
Studi Variasi Flowrate Refrigerant pada Sistem Organic Rankine Cycle dengan Fluida Kerja R-123 Aria Halim Pamungkas; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.698 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4500

Abstract

Saat ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama di seluruh dunia. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan di setiap aspek kehidupan dan salah satunya adalah di bidang pembangkit listrik. Salah satu sistem pembangkit listrik yang tidak menggunakan energi fosil adalah Organic rankine cycle (ORC). Pada penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental pada suatu sistem Organic rankine cycle yang telah dibangun. Penelitian ini yang divariasikan adalah flowrate dari fluida kerja dalam hal ini R-123. Variasi flowrate yang digunakan yaitu 3-1 GPM (Galon per menit) dengan penurunan 0,5 GPM setiap pengambilan data. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini berupa grafik–grafik daya pada turbin, kondensor, pompa dan evaporator, efisiensi siklus dan back work ratio  fungsi flowrate fluida kerja. Efisiensi siklus tertinggi adalah 5,86% yang terjadi pada flowrate 3 GPM dan efisiensi siklus terendah adalah 4,32% yang terjadi pada flowrate 1 GPM.
Studi Variasi Laju Pelepasan Kalor Kondensor High Stage Sistem Refrigerasi Cascade R22 Dan R404a Dengan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube Royyan Firdaus; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.203 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5841

Abstract

Sistem refrigerasi cascade merupakan kombinasi dua sistem refrigerasi tunggal yang digunakan untuk mendapatkan temperatur sangat rendah dimana aplikasinya adalah sebagai cold storage. Salah satu kelebihan dari cascade ini adalah dalam hal penghematan daya kompresor yang berkaitan langsung dengan penghematan konsumsi listrik bila dibandingkan dengan multistage. Eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan refrigerant R-22 pada high stage dan R-404A pada low stage. Metode pada penelitian ini adalah pengambilan data dilakukan dengan cara switching kecepatan fan yang berbeda dengan 5 variasi kecepatan fan pada kondensor high stage. Hasil yang didapatkan pada saat variasi kecepatan fan tertinggi adalah nilai effectiveness alat penukar kalor tipe concentric sebesar 90,42%, COP sistem sebesar 1,28, kapasitas refrigerasi sebesar 0,55 kW, HRR sistem sebesar 1,78, temperatur evaporator LS sebesar -36,950C, dan temperatur kabin terendah sebesar -37,30C.
Pengaruh Modifikasi Heat Exchanger Tipe Concentric Tube Terhadap Performance Sistem Refrigerasi Cascade Jhona Purnama Putra; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.331 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5844

Abstract

Dalam beberapa bidang industri seperti pengawetan makanan, perminyakan, pengolahan bahan-bahan kimia dan pendinginan setempat (spot cooling) pada industri baja dibutuhkan kondisi ruangan yang sangat rendah berkisar antara -30°C hingga -60°C. Maka dari itu digunakanlah sistem refrigerasi cascade yang disusun atas dua stage yaitu high dan low. Dimana kedua stage ini digabungkan menjadi satu oleh sebuah heat exchanger yang melakukan perpindahan kalor dari kondensor low stage menuju evaporator high stage. pada penelitian terdahulu alat penukar panas yang digunakan yaitu alat penukar panas tipe concentric tube masih menunjukan performa yang belum baik kepada sistem refrigerasi cascade. Penelitian dilakukan dengan memodifikasi alat penukar panas dan menganalisa performa sistem setelah dilakukannya modifikasi penambahan panjang pada alat penukar panas, dengan fluida kerja refrigeran Musicool-22 di High Stage dan R-404A di Low Stage. Setelah perancangan alat selesai, dilakukan eksperimen pada sistem tersebut dengan variasi beban pendinginan menggunakan electric heater di evaporator Low Stage sebesar 0 (tanpa beban), 6, 16, 40, 60, dan 98 Watt.. Hasil dari studi eksperimen ini menunjukkan nilai-nilai optimum yang didapatkan yaitu pada pembebanan 60 Watt dengan Qevap = 0,599 kW, COP cascade = 0,968 dan temperatur di dalam cooling box sebesar -30,1°C serta nilai-nilai maksimum dari performa sistem refrigerasi cascade pada beban 98 Watt yaitu kapasitas pendinginan maksimum pada sistem Low Stage adalah 0,60654 kW, kerja maksimum kompresor pada sistem High Stage 0,1711 kW dan Low Stage 0,4432 kW, nilai COP cascade maksimum 0,9969, efek refrigerasi maksimum pada Low Stage 137,85 kJ/kg, HRR maksimum pada Low Stage 1,731. Kemudian diperoleh nilai effectiveness cascade heat exchanger tertinggi 0,922 dan terendah 0,912 serta nilai NTU tertinggi 7,1800 dan terendah 6,4121.
Studi Eksperimen Analisa Performa Compact Heat Exchanger Louvered Fin Flat Tube untuk pemanfaatan Waste Energy Taqwim Ismail; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.954 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5848

Abstract

Waste Heat Recovery merupakan instalasi yang digunakan untuk memanfaatkan kembali waste energy seperti exhaust gas. Penelitian dilakukan pada compact heat exchanger tipe louvered fin flat tube sebagai salah satu komponen penyusun waste heat recovery system. Eksperimen dilakukan dengan mendesain compact heat exchanger tipe louvered fin flat tube kemudian dilakukan pengujian pada compact heat exchanger yang telah didesain. Pengujian dilakukan dengan memberikan tiga variasi kecepatan putaran fan sisi exhaust gas, yaitu 0.2, 0.3, dan 0.4 m/s untuk mengetahui unjuk kerja yang berbeda dari compact heat exchanger yang telah didesain.  Hasil yang didapatkan dari studi eksperimen ini adalah dimensi dari compact heat exchanger tipe louvered fin flat tube dan beberapa parameter yang menunjukkan unjuk kerja dari compact heat exchanger seperti nilai heat transfer baik dari sisi air maupun sisi exhaust gas, effectiveness, number of transfer unit (NTU), overall heat transfer coefficient, dan  ΔTLMTD dari compact heat exchanger.
Studi Eksperimen Analisa Performa Compact Heat Exchanger Circular Tubes Continuous Plate Fin Untuk Pemanfaatan Waste Energy Rachmadi Gewa Saputra; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.983 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5849

Abstract

Harga minyak dunia cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir sehingga manusia berfikir untuk memanfaatkan setiap penggunaan minyak bumi. Dengan berkembangnya teknologi saat ini waste energy yang berupa gas hasil pembakaran pada engine dapat dimanfaatkan menjadi bentuk energi lain menggunakan heat recovery system. Pada tugas akhir ini dilakukan desain sebuah heat exchanger tipe circular tubes continuous plate fin dengan susunan tube aligned yang digunakan untuk menyerap waste energy yang berupa exhaust gas. Untuk mendapatkan dimensi desain yang sesuai digunakan metode ΔTLMTD. Metode ini digunakan untuk menentukan nilai dari overall heat transfer  desain dari heat exchanger, kemudian dilakukan perhitungan untuk nilai overall heat transfer hitung. Setelah didapatkan nilai dari overall heat transfer secara desain dan hitung maka dilakukan iterasi untuk mendapatkan dimensi heat exchanger yang memiliki nilai error paling kecil antara nilai overall heat transfer desain dan hitung. Untuk pengujian performa dari heat exchanger yang telah didesain maka dilakukan variasi kacepatan exhaust gas yang melewati heat exchanger, yaitu 0.4 m/s, 0.3 m/s, dan 0.2 m/s. Exhaust gas yang digunakan memiliki temperatur 280oC. Pada tugas akhir ini didapatkan desain compact heat exchanger dengan dimensi panjang 0.38 m, lebar 0.45 m, dan tebal 0.04m. Setelah dilakukan pengujian dengan memvariasikan kecepatan dari exhaust gas yang melewati heat exchanger maka didapatkan bahwa nilai dari qaktual dari heat exchanger mengalami kenaikan dengan bertambahnya reynolds number akibat bertambahnya kecepatan exhaust gas, kemudian nilai dari effectiveness akan mengalami penurunan untuk setiap kenaikan dari reynold number exhaust gas. Selain itu nilai dari NTU heat exchanger juga mengalami penurunan dengan bertambahnya reynold number exhaust gas. Untuk nilai overall heat transfer dari heat exchanger yang didesain akan mengalami kenaikan akibat bertambahnya nilai reynold number exhaust gas.
Evaluasi Kebutuhan Energi pada Sistem Pengkondisian Udara dan Sistem Penerangan untuk Ruang Laboratorium Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya Miftahul Huda; Ary Bachtiar Khrisna Putra
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5116.138 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8640

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi mengakibatkan kebutuhan energi semakin tinggi. Kebutuhan energi yang semakin tinggi tersebut tidak diimbangi dengan persediaan energi yang besar, namun persediaan energi dari tahun ketahun semakin menipis. Penggunaan energi harus seefisien mungkin salah satunya dengan menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kebutuhan energi untuk sistem pengkondisian udara dan sistem penerangan pada ruang laboratorium. Sistem pengkondisian udara mengacu pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers) dengan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference). Sedangkan pada sistem penerangan mengacu pada Standar Nasional Indonesia untuk menentukan besarnya intensitas penerangan. Dari penelitian ini didapatkan hasil Kapasitas AC terpasang yang masih kurang dari beban pendinginan adalah ruang lab.  pendingin, lab. metalurgi, lab. CAE, lab. komputer 1 dan 2, lab. Teknik pembakaran dan bahan bakar dan lab. Motor bakar. Pengurangan beban pendinginan dilakukan dengan penambahan tirai dan penggantian lampu dengan tipe LED. Penghematan pada sistem pengkondisian udara adalah dengan mengganti refrigerant R22 dengan musicool MC22 dimana mampu menghemat pemakaian daya listrik sebesar 10%. Sedangkan pada sistem penerangan diperoleh hasil perhitungan intensitas penerangan yang sudah sesuai dengan standar adalah lab. perencanaan dan pengembangan produk, lab. desain, dan lab. otomasi. Untuk mencapai kondisi standar maka rekomendasi yang diberikan adalah dengan penambahan jumlah lampu. Penghematan pada sistem penerangan dilakukan dengan penggantian lampu dengan tipe LED dan mampu menghemat daya listrik 30.11%.