p-Index From 2020 - 2025
0.888
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Gede Wibawa
Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pra-Desain Pabrik DME dari Gas Alam dengan Proses Langsung Mohamad Aulia Ramadhan; Faza Bahiy Auliyaurrahman; Rizky Tetrisyanda; Gede Wibawa
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58638

Abstract

Sejak Indonesia menjalankan program konversi minyak tanah ke LPG pada tahun 2007, konsumsi LPG dalam negeri melonjak drastis. Kebutuhan energi dan pentingnya pengembangan bahan bakar alternatif menjadi latar belakang utama pendirian industri DME ini. Didukung dengan ketersediaan bahan baku gas alam di Indonesia yang cukup untuk memproduksi DME sebagai bahan bakar alternatif. Dengan kondisi demikian maka industri DME di Indonesia memiliki prospek positif kedepannya. Proses pembuatan DME menggunakan metode direct process dan dapat diuraikan menjadi 5 tahapan, yaitu proses reforming, heat recovery steam generator (HRSG), purifikasi syngas, reaksi pembentukan DME, dan purifikasi produk. Dari penghitungan analisa ekonomi diperoleh Internal Rate Return (IRR) sebesar 26,99%, waktu pengembalian modal (pay out period) selama 3,5 tahun, dan Break Event Point (BEP) yang diperoleh sebesar 31,98%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan.
Pra-Desain Pabrik Dimethyl Ether dari Gas Alam Melalui Direct Process Andreas Darmaja; Indah Rikha Kartikasari; Gede Wibawa; Rizky Tetrisyanda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.70553

Abstract

Program konversi minyak tanah ke LPG (Liquedfied Petroleum Gas) sejak tahun 2007 memberikan dampak besar terhadap konsumsi LPG di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan LPG mendorong untuk melakukan impor sehingga beban anggaran pemerintah semakin besar. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukannya pengembangan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan peran LPG sebagai bahan bakar. Pendirian industri DME (Dimethyl Ether) di Indonesia menjawab akan masalah atas kebutuhan LPG. Ketersediaan bahan baku berupa gas alam yang melimpah, membuat industri DME di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Proses pembuatan DME dari gas alam secara direct process pada pabrik ini dibagi kedalam empat buah sektor utama antara lain Sektor Reforming, Sektor Heat Recovery, Sektor Sintesa DME, dan Sektor Purifikasi DME. Kondisi operasi produksi DME yaitu pada temperatur 250-280oC dan tekanan 5-6 Mpa dengan menggunakan tipe slurry reactor. Pabrik DME memiliki feed masuk berupa gas alam sebanyak 40040,573 kg/jam menghasilkan produk utama berupa DME sebanyak 36.697,742 kg/jam. Dari hasil perhitungan pada neraca ekonomi didapatkan IRR sebesar 24,79 % dan BEP sebesar 33 % dimana POT selama 3,77 tahun. Dengan bunga 8,5% per tahun. Pabrik diperkirakan bertahan selama 15 tahun dengan lama waktu pembangunan selama 2 tahun. Operasi pabrik 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Modal Investasi Rp 2.709.985.035.056/tahun, Biaya Produksi: Rp1.804.737.785.743/tahun, Hasil Penjualan: Rp2.856.638.643.598/tahun.
Pra Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam Pratama Tegar Parderio; Angga Dwi Dharmawan; Gede Wibawa; Annas Wiguno
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.98722

Abstract

Metanol merupakan suatu senyawa yang saat ini memiliki peran penting pada ekonomi global sebagai bahan baku yang banyak dibutuhkan di industri kimia. Pada tahun 2020, permintaan metanol global mencatatkan pertumbuhan yang positif yaitu mencapai 102,162 juta. Adapun di Indonesia, melalui Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2015 yang menetapkan intensifikasi pemanfaatan Bahan Bakar Nabati sebagai bahan bakar lain juga turut membuka peluang besar untuk industri metanol dalam pemenuhan bahan bakunya. Pabrik ini direncanakan beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar 850.000 ton/tahun Methanol Grade AA dan berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, yang didukung dengan program pemerintah yaitu pembangunan kawasan industri di Teluk Bintuni. Pabrik metanol direncanakan didirikan di atas lahan seluas 50 ha, mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan masa konstruksi selama 2 tahun dan beroperasi selama 15 tahun. Adapun proses produksi metanol ini terbagi menjadi tiga tahapan utama yaitu proses produksi syngas dengan combined reforming SMR-ATR, proses sintesis metanol dengan licensor dari Mitsubishi, dan proses pemurnian produk metanol dengan sistem distilasi 2 tahap. Bahan baku utama yang digunakan dalam produksi metanol ini antara lain gas alam, steam, dan oksigen. Modal yang digunakan diasumsikan berasal dari modal sendiri sebesar 20% dan modal dari pinjaman bank sebesar 80%. Pabrik metanol ini memerlukan nilai (Capital Expenditures) sebesar Rp 5.965.780.276.477 dan nilai OPEX (Operating Expenditures) sebesar Rp 4.663.728.797.936. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan, diperoleh BEP sebesar 38,26%, nilai NPV sebesar Rp 5.460.221.976.667. Selain itu, diperoleh nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,2% dengan bunga bank sebesar 4,75%, dan Pay Out Time (POT) yang dibutuhkan adalah selama 5 tahun 5 bulan. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Pabrik Metanol dari Gas Alam layak untuk didirikan.
Pra Desain Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Terintegrasi dengan Regasifikasi LNG Gilang Chrisandy; Harits Eka Febrianto; Annas Wiguno; Gede Wibawa
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.104489

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) terintegrasi dengan Regasifikasi LNG (Liquid Natural Gas) adalah Pembangkit listrik yang memanfaatkan LNG sebagai bahan bakar. PLTGU terintegrasi dengan regasifikasi LNG direncanakan untuk beroperasi dengan kapasitas Regasifikasi sebesar 30 BBTUD dan beroperasi 330 hari per tahun. Pembangkit ini diharapkan menghasilkan listrik sebesar 96,2 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Bali sesuai dengan Rancangan Umum Pembangkit Tenaga Listrik (RUPTL PLN 2018-2027). Pembangkit ini direncanakan akan dibangun di Pesanggaran, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Hal ini didukung dengan ketersediaan lokasi bahan baku, sumber energi dan utilitas, sumber tenaga kerja, aksebilitas dan faslitas transportasi, serta iklim dan topografi. PLTGU terintegrasi dengan Regasifikasi LNG ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2025 dengan masa konstruksi selama 2 tahun. Adapun proses produksi listrik ini terbagi menjadi empat tahapan utama yaitu proses Unloading LNG, LNG regasification, Boil of Gas handling process, dan produksi listrik. Modal yang digunakan diasumsikan berasal dari modal sendiri sebesar 15% dan modal dari pinjaman bank sebesar 85%. Pembangkit ini memerlukan Capital expenditure (CAPEX) sebesar $232.195.316, Operational expenditure (OPEX) sebesar $30.150.318,73. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, didapatkan nilai Internal rate of return (IRR) sebesar 19,01%, dengan bunga pinjaman 10% per tahun. Pay out Time (POT) yang dibutuhkan adalah 10 tahun 2 bulan dengan Break Even Point (BEP) sebesar 28,3%, serta nilai Net Present Value (NPV) sebesar $162.427.704. Dari data analisa kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.