Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pra Design Integrasi Mini LNG Plant di Gresik dan Regasifikasi Storage Unit di Smelter Banjarmasin Lettizia Kris Harjanto; Maria Dominica Citta Nirmala Wibowo; Gede Wibawa; Rizky Tetrisyanda
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.762 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24729

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan perancangan pabrik Integrasi Mini LNG Plant dan Regasifikasi Storage Unit dengan kapasitas produksi LNG 20 MMSCFD (140.000 ton/tahun), waktu operasi 24 jam dan 330 hari/tahun. Tujuan perancangan Integrasi Mini LNG Plant dan Regasifikasi Storage Unit adalah untuk memenuhi kebutuhan LNG di Smelter Banjarmasin sebesar 15 MMSCFD (105.000 ton/tahun). Mini LNG Plant ini direncanakan akan didirikan di Kota Gresik, Provinsi Jawa Timur. Alasan pemilihan tempat ini adalah karena letaknya yang dekat dengan sumber bahan baku, yaitu dibeli dari Pertamina Hulu Energi (PHE) yang didapatkan dari sumur Poleng, lepas pantai Pulau Madura bagian utara. LNG ini nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Smelter Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Proses pembuatan LNG dari gas alam pabrik ini menggunakan proses on-shore LNG dengan rangkaian proses berturut-turut sebagai berikut: penghilangan CO2 dan H2S menggunakan amine absorbtion dengan solvent MDEA, penghilangan kandungan air dengan molecular sieve, refrigerasi dan pencairan gas alam menggunakan Single Mixed Refrigerant dengan bahan Mixed Component Refrigerant. Sedangkan untuk regasifikasi proses yang terjadi adalah menggunakan Open Rack Vaporizers. Dari rangkaian proses ini menghasilkan produk LNG kapasitas 18,29 MMSCFD (128.000 ton/tahun) dengan kadar HHV 1061 BTU/scf, LPG Mix 1,094 MMSCFD (8.000 ton/tahun), condensate 0,2229 MMSCFD (2.000 ton/tahun) Pendirian pabrik ini menggunakan dana investasi yang berasal dari modal sendiri sebesar 20% biaya investasi dan modal pinjaman sebesar 80% biaya investasi dengan bunga 12%. Dari analisa perhitungan ekonomi, didapatkan hasil investasi sebesar 81.667.000 US$ dengan IRR investasi sebesar 33,83%, POT selama 4 tahun 2 bulan, dan NPV 12 tahun sebesar 59.990.000 US$
Desain Pabrik Pupuk Urea berbahan baku Batubara Kelas Rendah di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Andika Dwimasputra; Naomi Hurayah Aden; Rizky Tetrisyanda; Gede Wibawa
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.835 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24838

Abstract

Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Bahan baku utama pada proses pembuatan pupuk urea adalah gas alam. Namun ketersediaan gas alam semakin menipis jumlahnya, sehingga perlu dikembangkan teknologi proses yang memungkinkan substitusi bahan baku gas sintesis. Bahan baku yang paling memungkinkan untuk menggantikan gas alam adalah batubara, baik melalui teknologi CBM (Coal Bed Methane) maupun teknologi gasifikasi. Produksi pupuk urea melalui 4 tahapan yaitu pembentukan syngas, pemisahan sulphur dari syngas, pembentukan ammonia, dan pembentukan urea. Perbedaan dari proses yang ada, lebih pada perlakuan awal untuk pembentukan syngas (CO dan H2). Hal ini disesuaikan kondisi bahan baku yang digunakan (batubara, gas alam, dan biomassa).Dari hasil analisa ekonomi tersebut terlihat bahwa IRR sebesar 34,84%, dengan POT pada tahun ketiga menginjak tahun keempat. Selain itu, terlihat bahwa fluktuatif bahan baku tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kenaikan atau penurunan nilai IRR pabrik. Sehingga pabrik pupuk urea dari bahan batubara kelas rendah berkapasitas 1.25 Juta ton urea/tahun dan 590000 ton ammonia/tahun ini layak didirikan di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatra Selatan pada tahun 2019.
Pra-Desain Pabrik DME dari Gas Alam dengan Proses Langsung Mohamad Aulia Ramadhan; Faza Bahiy Auliyaurrahman; Rizky Tetrisyanda; Gede Wibawa
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58638

Abstract

Sejak Indonesia menjalankan program konversi minyak tanah ke LPG pada tahun 2007, konsumsi LPG dalam negeri melonjak drastis. Kebutuhan energi dan pentingnya pengembangan bahan bakar alternatif menjadi latar belakang utama pendirian industri DME ini. Didukung dengan ketersediaan bahan baku gas alam di Indonesia yang cukup untuk memproduksi DME sebagai bahan bakar alternatif. Dengan kondisi demikian maka industri DME di Indonesia memiliki prospek positif kedepannya. Proses pembuatan DME menggunakan metode direct process dan dapat diuraikan menjadi 5 tahapan, yaitu proses reforming, heat recovery steam generator (HRSG), purifikasi syngas, reaksi pembentukan DME, dan purifikasi produk. Dari penghitungan analisa ekonomi diperoleh Internal Rate Return (IRR) sebesar 26,99%, waktu pengembalian modal (pay out period) selama 3,5 tahun, dan Break Event Point (BEP) yang diperoleh sebesar 31,98%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan.
Pra Desain Pabrik Bioetanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Maulidah Haniati; Alifah Nur Aini Fajrin; Rizky Tetrisyanda; Kuswandi Kuswandi
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.67157

Abstract

Kebutuhan energi terus meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi, penduduk, harga energi, dan kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor. Berdasarkan data BPPT Outlook Energi 2020, konsumsi energi masih didominasi oleh Bahan Bakar MInyak (BBM). Oleh karena kebutuhan BBM yang terus meningkat namun produksinya semakin menurun, maka dari itu diperlukan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal tersebut menjadi perhatian banyak negara dalam pembuatan bahan bakar nabati (BBN), yang salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol yang diproduksi berasal dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS), yang merupakan biofuel generasi kedua. Proses produksi bioetanol ini terdiri dari tiga unit proses, yakni: proses pre-treatment menggunakan NaOH 3%, proses fermentasi menggunakan metode SSCF (simultaneous saccharification fermentation) dan co-fermentor dan proses separasi yang teridiri dari proses distilasi dan dehidrasi. Produk yang dihasilkan ialah etanol fuel-grade yang dapat digunakan sebagai campuran BBM. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2023 dengan kapasitas produksi sebesar 25.000 kL/tahun. Untuk mendirikan pabrik ini, diperlukan Capex (Capital Expenditure) sebesar Rp 234.270.284.638 dan Opex (Operating Expenditure) sebesar Rp 139.292.286.577. Selain itu, berdasarkan perhitungan analisis ekonomi, dapat diketahui bahwa: NPV (Net Present Value) sebesar Rp 59.485.205.077; IRR (Internal Rate of Return) sebesar 21,81%; POT (Pay Out Time) selama 4,85 tahun; dan BEP (Break Even Point) sebesar 48,25% kapasitas total.
Pra-Desain Pabrik Dimethyl Ether dari Gas Alam Melalui Direct Process Andreas Darmaja; Indah Rikha Kartikasari; Gede Wibawa; Rizky Tetrisyanda
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.70553

Abstract

Program konversi minyak tanah ke LPG (Liquedfied Petroleum Gas) sejak tahun 2007 memberikan dampak besar terhadap konsumsi LPG di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan LPG mendorong untuk melakukan impor sehingga beban anggaran pemerintah semakin besar. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukannya pengembangan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan peran LPG sebagai bahan bakar. Pendirian industri DME (Dimethyl Ether) di Indonesia menjawab akan masalah atas kebutuhan LPG. Ketersediaan bahan baku berupa gas alam yang melimpah, membuat industri DME di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Proses pembuatan DME dari gas alam secara direct process pada pabrik ini dibagi kedalam empat buah sektor utama antara lain Sektor Reforming, Sektor Heat Recovery, Sektor Sintesa DME, dan Sektor Purifikasi DME. Kondisi operasi produksi DME yaitu pada temperatur 250-280oC dan tekanan 5-6 Mpa dengan menggunakan tipe slurry reactor. Pabrik DME memiliki feed masuk berupa gas alam sebanyak 40040,573 kg/jam menghasilkan produk utama berupa DME sebanyak 36.697,742 kg/jam. Dari hasil perhitungan pada neraca ekonomi didapatkan IRR sebesar 24,79 % dan BEP sebesar 33 % dimana POT selama 3,77 tahun. Dengan bunga 8,5% per tahun. Pabrik diperkirakan bertahan selama 15 tahun dengan lama waktu pembangunan selama 2 tahun. Operasi pabrik 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Modal Investasi Rp 2.709.985.035.056/tahun, Biaya Produksi: Rp1.804.737.785.743/tahun, Hasil Penjualan: Rp2.856.638.643.598/tahun.
The Addition of N-Butanol in Ethanol-Isooctane Mixture to Reduce Vapor Pressure of Oxygenated-Gasoline Blend Rendra Panca Anugraha; Zul Akbar Andi Picunang; Annas Wiguno; Rizky Tetrisyanda; Kuswandi Kuswandi; Gede Wibawa
Indonesian Journal of Chemistry Vol 17, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.552 KB) | DOI: 10.22146/ijc.26613

Abstract

In this work, vapor pressure of binary systems for isooctane + ethanol, isooctane + n-butanol and ethanol + n-butanol and ternary system for isooctane + ethanol + n-butanol were measured in the temperature range from 313.15 to 318.15 K using the inclined ebulliometer. The experimental results showed that the existence of n-butanol in isooctane decreases the vapor pressure of mixture, while increasing n-butanol fraction in ternary isooctane-ethanol-n-butanol mixture decreased vapor pressure of mixture. Experimental data for binary systems studied were correlated with Wilson, NRTL and UNIQUAC models with average relative deviation (ARD) of 3.5%. The optimized binary parameter pairs obtained in this work were used to estimate the ternary system. The Wilson model gave the best performance for estimation of ternary system with ARD of 5.4%. All systems studied showed non-ideal solution with positive deviation from Raoult’s law.
Residue Oil Desulfurization Using Oxidation and Extraction Method Rizky Tetrisyanda; Annas Wiguno; Rizqy Romadhona Ginting; M. Chadiq Dzikrillah; Gede Wibawa
Indonesian Journal of Chemistry Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.863 KB) | DOI: 10.22146/ijc.26722

Abstract

This study successfully improved the performance of oxidative desulfurization method to reduce sulfur content from residue oil (condensate) with modifications of oxidation and extraction steps which was repeated for several stages. Residue oil used in this study contain 386.2 ppm of initial sulfur content. In oxidation process, H2O2 as oxidizer and acid as catalyst were used within temperature range of 30–60 °C and time interval from 30 to 120 min. In extraction process, various alcohol solvents (methanol, ethanol, and propanol) were used with the temperature of 30 °C in 30 min for every residue oil ratio to solvent (v/v). The best reducing sulfur result achieved was 35.9 ppm or 90.7% desulfurization. This result was achieved after 4 recursively extractions using ethanol as solvent. This study successfully reduced sulfur content in residue oil to meet the international standard (< 50 ppm).
Pelatihan Pembuatan Produk Personal Care: Shower Gel dan Sabun Cair Bagi Masyarakat Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya Eva Oktavia Ningrum; Hikmatun Ni’mah; Ni Made Intan Putri Suari; Orchidea Rachmaniah; Yeni Rahmawati; Rizky Tetrisyanda; Siti Nurkhamidah; Donny Satria Bhuana; Firman Kurniawansyah; Kusdianto
Sewagati Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.492 KB)

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia memiliki keahlian yang mumpuni di masing-masing bidang ilmunya untuk membuat suatu produk industri. Sebagai sebuah institusi, terdapat kewajiban untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus kepada masyarakat sekitar secara nyata, salah satunya dengan aplikasi teknologi. Salah satu bidang yang bergerak pada inovasi teknologi adalah Jurusan Teknik Kimia. Ilmu teknik kimia mempelajari perubahan bahan baku menjadi produk yang mempunyai nilai tambah dengan menggunakan proses ekonomis, aman, dan bersih untuk lingkungan. Berdasarkan latar belakang ilmu teknik kimia, salah satu aplikasi teknologi yang dapat diberikan kepada masyarakat yaitu berupa proses pembuatan produk-produk personal care, seperti shower gel dan sabun cair. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini akan memberikan pelatihan pembuatan sabun mandi khususnya sabun cair sehingga dapat membuka wawasan dan meningkatkan keterampilan masyarakat di daerah sekitar kampus ITS, yaitu masyarakat Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Dengan adanya keterampilan tersebut, maka diharapkan masyarakat Keputih memiliki wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan sabun mandi. Sehingga masyarakat Keputih yang tertarik untuk membuat usaha dapat mengembangkan kemampuannya dalam membuat sabun mandi khususnya sabun cair. Kegiatan pelatihan telah dilakukan di ruang pertemuan di Kantor Kelurahan Keputih Sukolilo Surabaya selama 1 hari, yaitu tanggal 9 September 2017. Peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu warga Keputih sebanyak 23 peserta. Dalam kegiatan pelatihan ini, selain diberikan materi mengenai shower gel dan proses pembuatannya juga dilakukan praktek langsung oleh para peserta.