Citra Prastika
Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Bencana Longsor Lahan di Kabupaten Tuban Melalui Pengolahan Citra Satelit Multilevel Untuk Pembuatan Peta Potensi Longsor Citra Prastika; Bangun Muljo Sukojo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.319 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.23705

Abstract

LongsorĀ merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Efek tanah longsor terhadap manusia dan bangunan dapat dikurangi dengan cara menghindari daerah rawan, menyiarkan larangan, atau dengan menerapkan standar keselamatan saat berada di daerah tersebut. Oleh karena itu, tujuan dalam tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui potensi/risiko longsor yang berperan dalam mitigasi bencana longsor di Kabupaten Tuban.Daerah rawan bencana longsor dapat diidentifikasi dengan menggunakan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan peta daerah rawan bencana longsor dengan menggunakan beberapa parameter penyebab tanah longsor diantaranya curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan tutupan lahan. Parameter tersebut akan diolah dan dianalisa serta akan diperkuat dengan menggunakan data penginderaan jauh yakni citra satelit resolusi menengah Landsat 8, citra satelit resolusi tinggi SPOT dan citra satelit resolusi sangat tinggi Quickbird.Hasil yang didapatkan berupa peta kerawanan longsor yang terbagi dalam 5 kelas kerawanan yakni kerawanan sangat rendah, kerawanan rendah, kerawanan sedang, kerawanan tinggi, dan kerawanan sangat tinggi yang menempatkan Kabupaten Tuban didominasi oleh tingkat kerawanan sedang dengan luas 99.519,9 ha, sedangkan untuk tingkat kerawanan sangat tinggi hanya seluas 268,537 ha.