Pratomoatmojo, Nursakti Adhi
Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERMODELAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERBASIS CELLULAR AUTOMATA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN MENGGUNAKAN LANDUSESIM Pratomoatmojo, Nursakti Adhi
Jurnal Penataan Ruang Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Penataan Ruang 2018
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.654 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v13i1.6671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan melalui proses terkait metode pemodelan perubahan penggunaan lahan (land use change) berbasis Cellular Automata menggunakan perangkat lunak LanduseSim di Kota Pekalongan. Adapun maksud dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan metode Cellular Automata yang digunakan dalam pemodelan yang bersifat eksperimental. Penggunaan lahan yang disimulasikan untuk tumbuh pada wilayah penelitian ini terdiri dari dua kelas; kelas Industri-Transportasi dan kelas Permukiman. Faktor-faktor pendorong yang digunakan pada penelitian ini terbatas untuk ujicoba beserta bobot yang ditetapkan sebagai data hipotesis. Kota Pekalongan dipilih sebagai lokasi studi pemodelan penggunaan lahan. Pada penelitian ini, hasil simulasi dengan pendekatan Cellular Automata dengan data raster resolusi rendah, menunjukkan bahwa penggunaan pada tingkat kedetailan 1 Hektar masih layak dan dapat dilakukan untuk memberikan gambaran prediksi pada skala ketelitian tertentu.
Prediksi Perkembangan Permukiman Berbasis Cellular Automata dan Perspektif Developer di Sebagian Wilayah Kabupaten Sidoarjo Belia Fransiska; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46289

Abstract

Sidoarjo sebagai Kabupaten dengan aksesibilitas tinggi dan fasilitas yang lengkap, menjadi sasaran utama warga Surabaya dalam bermukim. Kabupaten Sidoarjo sebelah utara merupakan wilayah yang paling diminati, terutama Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Candi, dan Sidoarjo. Berdasarkan perhitungan GIS, dalam kurun waktu 9 tahun (2009-2018) lahan permukiman di 5 kecamatan tersebut mengalami peningkatan luasan sebesar 35.3% (1692.9 Ha) yang diikuti menurunnya lahan kosong, pertanian, dan tambak. Perkembangan lahan permukiman mengalami pelonjakan sehingga tidak terkontrol, sementara perkembangan lahan permukiman diperkirakan akan terus terjadi. Namun demikian tidak diketahui pola perkembangan lahan permukiman di masa mendatang. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu diketahui perkembangan lahan permukiman di masa mendatang. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan prediksi perkembangan permukiman di Kabupaten Sidoarjo berdasarkan perspektif developer sebagai salah satu pihak yang berperan tinggi dalam pengembangan lahan permukiman.  Pada penelitian ini menggunakan metode Delphi untuk mengetahui faktor pengaruh perkembangan lahan permukiman dan AHP untuk pembobotan setiap faktornya. Sedangkan untuk prediksi perkembangan lahan permukiman di masa mendatang digunakan metode cellular automata. Berdasarkan hasil prediksi tren perkembangan lahan permukiman pada tahun 2029 dengan cellular automata mengalami peningkatan sebesar 3762 Ha (78.43%) dengan tingkat akurasi prediksi sebesar 89.31%. kemudian dari hasil analisis overlay peta penggunaan lahan permukiman hasil prediksi tahun 2029 dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo 2029, lahan permukiman mengalami potensi deviasi sebesar 7.43% (19922,82 Ha)
Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata pada Wilayah Peri Urban Kota Surabaya di Kabupaten Sidoarjo Mardiyah Rahmawati; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48484

Abstract

Kota Surabaya sebagai kota kedua terbesar setelah Jakarta, memiliki wilayah peri urban. Salah satu wilayah peri urban Kota Surabaya adalah Kabupaten Sidoarjo. Tidak semua wilayah Kabupaten Sidoarjo sebagai peri urban Kota Surabaya. Kecamatan Waru, Kecamatan Sedati, Kecamatan Taman, Kecamata Gedangan dan Kecamatan Sukodono sebagai wilayah peri urban kota Surabaya. Wilayah peri urban Kota Surabaya mengalami perubahan dari tahun 2009-2018, dengan penggunaan lahan yang bertumbuh cepat adalah permukiman, perdagangan jasa dan industri. Penggunaan lahan industri mengalami pertambahan 1298,05 Ha, perdagangan jasa bertambah 375,90 Ha dan permukiman bertambah 6696,79 Ha dari tahun 2009-2018. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengatahui perubahan lahan adalah Cellular Automata pada software LanduseSim versi 2.3.1. Adanya perubahan tersebut belum diketahui secara pasti mempengaruhi perkembangan lahan dimasa mendatang. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan menyusun model perubahan penggunaan lahan melalui prediksi berdasarkan tren perubahan lahan di wilayah peri urban Kota Surabaya (Kabupaten Sidoarjo). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lahan permukiman mengalami pertumbuhan seluas 2328,93 Ha (66,1%), perdagangan jasa mengalami pertumbuhan 115,74 Ha (3,1%) dan industri bertambah 1080 Ha (30,6%). Sedangkan lahan yang terkonversi adalah tanah kosong seluas 466,2 Ha (13,2%), pertanian 2659,86 Ha (75,5%) dan tambak seluas 398,43 Ha (11,3%). Validasi menggunakan tools map comparison di software LanduseSim dengan membandingkan antara hasil simulasi tahun 2018 dan peta kondisi eksisting tahun 2018. Hasil validasi menunjukan overall accuracy 83,63% yang artinya hasil simulasi sangat baik.
Pemodelan Spasial Prediksi Perkembangan Kawasan Permukiman Berbasis Cellular Automata dengan Pendekatan Kependudukan di Surabaya Timur Windy Lestari; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.935 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48665

Abstract

Pertumbuhan penggunaan lahan permukiman di Surabaya Timur mengalami peningkatan luas tertinggi dibandingkan penggunaan lahan lain dengan luas pertumbuhan dari tahun 2011-2018 sebesar 176,8 Ha. Pertumbuhan permukiman akan memberikan dampak terhadap penggunaan lahan lainnya seperti berkurangnya lahan kosong (188,5 Ha), pertanian (9,6 Ha) dan tambak (23,3 Ha). Untuk meminimalisir dampak perkembangan permukiman terutama dampak negatif yang diberikan, maka diperlukan sebuah upaya pencegahan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi mengenai prediksi perkembangan permukiman di masa mendatang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model spasial prediksi perkembangan permukiman di Surabaya Timur pada tahun 2034 dengan menggunakan metode analisis CA (Cellular Automata) yang ditunjang dengan metode analisis delphi dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode   analisis CA digunakan untuk melakukan prediksi perkembangan permukiman tahun 2034 sedangkan metode analisis delphi dan AHP digunakan dalam menentukan variabel yang mempengaruhi perkembangan permukiman beserta bobotnya. Hasil dari penelitian ini adalah model perkembangan permukiman di Surabaya Timur tahun 2018-2034 dengan tingkat akurasi sebesar 91,83%. Perkembangan permukiman di Surabaya Timur pada tahun 2018-2034 adalah seluas 1602,2 Ha (berdasarkan pendekatan penduduk dan trend perkembangan lahan permukiman). Terjadinya pertumbuhan luas lahan permukiman tersebut disebabkan oleh beberapa variabel diantaranya adalah jalan lingkungan, jalan utama, jaringan listrik, jaringan air bersih, lahan permukiman eksisiting, fasilitas perdagangan, fasilitas pendidikan dan fasilitas perkantoran. Pertumbuhan lahan permukiman yang terjadi mengonversi beberapa penggunaan lahan diantaranya lahan kosong yang berkurang seluas 737,1 Ha, tambak yang berkurang seluas 248,2 Ha dan pertanian yang berkurang sebesar 178,2 Ha.
Prediksi Perkembangan Pemukiman Berbasis Cellular Automata dengan Batasan Kawasan Rawan Banjir di Perkotaan Kabupaten Bojonegoro Dwiky Satrio Septawicaksono; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.073 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48831

Abstract

Banjir di Kabupaten Bojonegoro terjadi hampir setiap tahun. Pada fakta tahun 2016 banjir merendam 3.627 rumah yang tersebar di 15 kecamatan dengan potensi kerugian mencapai Rp 4.681.950,-. Terutama pada kecamatan yang diarahkan untuk pengembangan Permukiman seperti Kecamatan Bojonegoro, Kecamatan Dander, dan Kecamatan Kapas dengan jumlah penduduk terpapar bahaya banjir sebanyak 229.894 jiwa pada tahun 2018. Jumlah tersebut menyebabkan Kecamatan Bojonegoro, Kecamatan Dander, dan Kecamatan Kapas termasuk kedalam jumlah penduduk terpapar yang paling tinggi. Ketiga kecamatan tersebut merupakan kawasan perkotaan Kabupaten Bojonegoro. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan pola perkembangan penggunaan lahan permukiman pada tahun 2038 dengan mempertimbangakan daerah bahaya bencana banjir di Perkotaan Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan metode Cellular Automata. Dalam proses prediksi penelitian ini menggunakan variabel kedekatan dalam membangun peta transisi perkembangan lahan pemukimannya. Prediksi perubahan penggunana lahan yang dilakukan menggunakan metode Cellular Automata menghasilkan prediksi perkembangan permukiman tahun 2038 pada bertambah menjadi 576,6 Ha dengan prosentase pertambahan keseluruhannya sebesar 30%. Jika dilihat prosentase pada Kecamatan Bojonegoro, Kecamatan Kapas, dan Kecamatan Dander prosentase pertumbuhannya masing-masing sebesar 21,48%; 13,95%; dan 18,72% dari tahun 2006. Hasil dari pemodelan tahun 2016 memiliki overall accuracy sebesar 97%, yang termasuk kedalam kategori model yang sangat baik. Model dengan batasan zona banjir ini dapat memodelkan pemukiman seluas 49.09 Ha di tahun 2038 tidak berkembang di wilayah bahaya banjir.
Analisis Fenomena Densifikasi Perkotaan pada Wilayah Surabaya Timur dengan Metode Point Pattern Analysis Muh. Nafis Bahtiar Amirul Yasin; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.60517

Abstract

pertumbuhan kota dan meningkatkan konsentrasi penduduk di Kota Surabaya. Hal ini mendorong terjadinya transformasi spasial berupa proses densifikasi perkotaan. Wilayah Surabaya Timur adalah bagian wilayah dari Kota Surabaya dengan jumlah penduduk tertinggi khususnya pada tahun 2015 dan 2016, dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Surabaya (BPS, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola spasial wilayah Surabaya Timur terhadap adanya fenomena densifikasi perkotaan berdasarkan pendekatan Point Pattern Analysis. Dalam menganalisis fenomena densifikasi perkotaan, penelitian ini menggunakan metode analisis Average Nearest Neighbor untuk melihat pola densifikasi perkotaan pada wilayah Surabaya Timur dengan menggunakan perhitungan yang mempertimbangkan jarak antar lokasi kejadian, jumlah titik lokasi kejadian, dan luas wilayah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 kelurahan yang teridentifikasi mengalami densifikasi berdasarkan sudut pandang peningkatan kepadatan penduduk dan 21 kelurahan yang mengalami densifikasi berdasarkan peningkatan kepadatan bangunan. Terjadinya densifikasi perkotaan di wilayah Surabaya Timur dipengaruhi oleh beberapa variabel, antara lain: daerah rawan bencana genangan air, fasilitas kesehatan, jaringan telekomunikasi, jaringan jalur lingkar luar timur surabaya, jaringan air bersih, jalan lingkungan, penggunaan lahan industri, serta penggunaan lahan perdagangan dan jasa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Average Nearest Neighbor melalui aplikasi ArcGIS 10.6, lokasi densifikasi permukiman di wilayah Surabaya Timur sepanjang tahun 2001 hingga tahun 2016 menghasilkan ratio Nearest Neighbor sebesar 0,270834 dengan jarak rata-rata (Expected Mean Distance) 240,7652 meter dan z-skor -28,655880. Hal ini menunjukan bahwa lokasi densifikasi permukiman di wilayah Surabaya Timur sepanjang tahun 2001 hingga tahun 2016 membentuk pola mengelompok atau bergerombol (Clustered Pattern).
Prediksi Potensi Deviasi Pola Ruang Permukiman Berbasis Cellular Automata (Studi Kasus: Kawasan Ekonomi Khusus Mekarputih, Kabupaten Kotabaru) Khairun Nisa Abdillah; Nursakti Adhi Pratomoatmojo; Fendy Firmansyah; Surya Hadi Kusuma
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.70325

Abstract

Kawasan mekaputih sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memiliki rencana tata ruang yaitu RDTR kawasan mekaputih 2020-2040 yang berfokus pada industri. Dalam hal pelaksanaan, rencana tata ruang secara umum masih banyak terjadi penyimpangan di lapangan sehingga tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Didukung dengan RDTR kawasan mekaputih serta peluang besar dari minat investor dalam berinvestasi, akan menyebabkan urbanisasi yang menambah kebutuhan tempat tinggal khususnya untuk kebutuhan industri di kawasan mekarputih. Untuk mengantisipasi dampak negatif yang tidak terkontrol, maka kawasan mekaputih memerlukan sebuah prediksi perkembangan penggunaan lahan permukiman guna memberikan gambaran perkembangan penggunaan lahan permukiman, serta mengetahui potensi deviasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model spasial prediksi potensi deviasi pola ruang permukiman Kawasan Ekonomi Khusus mekaputih, Kabupaten Kotabaru hingga tahun 2040 dengan menggunakan metode analisis cellular automata yang digunakan untuk melakukan prediksi perkembangan permukiman hingga tahun 2040, analisis delphi dan AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam menentukan faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman di kawasan mekaputih beserta bobotnya. Hasil penelitian ini adalah model perkembangan permukiman di kawasan mekaputih tahun 2020-2040 dengan akurasi sebesar 95,52 % dan melihat potensi deviasi yang terjadi di masa mendatang. Perkembangan permukiman di kawasan mekaputih disebabkan oleh faktor fasilitas pendidikan, perdagangan dan jasa, jalan utama, jalan lingkungan, kawasan pabrik/industri, permukiman eksisting, serta peruntukkan ruang permukiman. Potensi deviasi yang terjadi apabila hasil prediksi dibandingkan dengan rencana pola ruang kawasan mekaputih yaitu permukiman yang mengkonversi penggunaan lahan lain seperti fasilitas umum, hutan, industri, pertanian, sempadan pantai, transportasi, dan RTH seluas 337,99 Ha, rencana pola ruang permukiman yang tidak berkembang menjadi permukiman seluas 229,018 Ha, perkembangan permukiman yang sesuai dengan RDTR seluas 487,87 Ha. Kebutuhan permukiman berdasarkan prediksi hingga tahun 2040 seluas 828,09 Ha, sedangkan di rencana pola ruang kawasan mekaputih hanya merencanakan permukiman seluas 580,36 Ha, sehingga berpotensi terjadi perubahan penggunan lahan yang tidak terkontrol.
Pemodelan Spasial Berbasis Cellular Automata untuk Identifikasi Potensi Alih Fungsi Lahan di Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Cahyono Susetyo; Lukman Yusuf; Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1257.157 KB) | DOI: 10.33772/jpw.v4i2.10920

Abstract

Limited vacant land in Surabaya City made one of its conservation area, the eastern coast of Surabaya (Pamurbaya), very attractive to property developers. However, existing spatial plan documents state that this area is inetended as conservation area or urban green space. However, up to 92,66% of this area is owned by individuals, not by the government of Surabaya City. Therefore, there is a possibilty of land use change from conservation to built-up areas. The purpose of this research is to idenfity the land use change potentials in Pamurbaya by using the Cellular Automata-Based Spatial Modelling. The results of the modelling indicates that the dominant factor that influencing the land use change in Pamurbaya is the presence of the Eastern Ring Road of Surabaya City and existing residential areas. The model predicts that beetween 2019-2034, housing in Pamurbaya will grow as much as 62% from the current size of housing land uses. Industrial land use will grow 7%, commercial areas will grow 15%, and conservation/green spaces will reduced by 29% from its current size. Keywords:Landuse Change; Cellular Automata, Land Use Modelling
Permodelan Perubahan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata dan Sistem Informasi Geografis dengan Menggunakan LanduseSim Nursakti Adhi Pratomoatmojo
Jurnal Penataan Ruang Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Penataan Ruang 2018
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v13i1.7064

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan melalui proses terkait metode pemodelan perubahan penggunaan lahan (land use change) berbasis Cellular Automata menggunakan perangkat lunak LanduseSim di Kota Pekalongan. Adapun maksud dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan metode Cellular Automata yang digunakan dalam pemodelan yang bersifat eksperimental. Penggunaan lahan yang disimulasikan untuk tumbuh pada wilayah penelitian ini terdiri dari dua kelas; kelas Industri-Transportasi dan kelas Permukiman. Faktor-faktor pendorong yang digunakan pada penelitian ini terbatas untuk ujicoba beserta bobot yang ditetapkan sebagai data hipotesis. Kota Pekalongan dipilih sebagai lokasi studi pemodelan penggunaan lahan. Pada penelitian ini, hasil simulasi dengan pendekatan Cellular Automata dengan data raster resolusi rendah, menunjukkan bahwa penggunaan pada tingkat kedetailan 1 Hektar masih layak dan dapat dilakukan untuk memberikan gambaran prediksi pada skala ketelitian tertentu.
Prediksi Spasial Perkembangan Lahan Terbangun berbasis Trend dengan Skenario Perlindungan LP2B di Kecamatan Kota Sumenep Billie Aldero Surya Saputra; Nursakti Adhi Pratomoatmojo; Anoraga Jatayu; Fendy Firmansyah; Surya Hadi Kusuma
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.100062

Abstract

Adanya dinamika yang terjadi pada masyarakat meliputi pertumbuhan penduduk, dan pola pengembangan wilayah terus bertambah, sehingga setiap tahunnya menyebabkan perkembangan lahan terbangun yang tidak dapat dihindari. Lahan pertanian produktif di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, makin menyempit. Hal ini, disebabkan oleh tergerusnya lahan pertanian dengan banyaknya perkembangan lahan permukiman. Dengan adanya Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2018 Kabupaten Sumenep, tampaknya kondisi LP2B masih diabaikan oleh sejumlah pihak, beberapa dinas masih mengizinkan pengembang untuk membangun perumahan di lahan pertanian yang tergolong LP2B meski PERDA terkait LP2B sudah diresmikan. Tujuan dari penelitian ini untuk memodelkan perkembangan lahan terbangun di Kecamatan Kota Sumenep tahun 2041. Analisis menggunakan pemodelan spasial sangat diperlukan untuk mem-prediksi perkembangan lahan terbangun dengan pendekatan LP2B, sehingga dapat meminimalisir dampak perkembangan lahan terbangun yang akan mengkonversi lahan pertanian pada masa yang akan datang, sebagai gambaran dan masukan kepada pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. LanduseSim merupakan salah satu perangkat lunak yang memiliki basis pendekatan Cellular Automata yang fungsinya dapat memodelkan perubahan lahan. Dari hasil validasi model didapatkan tingkat akurasi sebesar 89.22 %, dengan kata lain pemodelan yang dilakukan memiliki tingkat akurasi tinggi atau baik. Hasil pemodelan perkembangan lahan menunjukkan Desa Parsanga, Paberasan, dan Kacongan merupakan daerah potensial untuk berkembang. Perkembangan lahan terbangun di Kecamatan Kota Sumenep akan terus bertambah berjalan lurus dengan peningkatan jumlah penduduk. Sehingga eksistensi dari LP2B tetap harus ada, guna menekan tingginya angka konversi terhadap lahan pertanian. Oleh karena itu untuk lokasi LP2B pengganti kedepannya dapat dirumuskan pada desa dengan tingkat potensi berkembang rendah.