Terdapat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki wilayah selatan Jawa Timur, namun belum bisa tergarap secara optimal karena aksesibilitas yang terbatas. Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) Jawa Timur merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi disparitas yang terjadi pada wilayah utara-selatan provinsi tersebut. Salah satu wilayah yang dilewati oleh infrastruktur ini adalah Kabupaten Tulungagung yang merupakan salah satu dari lima kabupaten andalan lumbung pangan Provinsi Jawa Timur. Dengan dibangunnya JLS akan membuka akses wilayah-wilayah yang dilewatinya dan berdampak pada pengembangan wilayah tersebut. Namun, upaya pembangunan tidak hanya berhenti di penyediaan infrastruktur saja. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi komoditas unggulan prioritas guna mengoptimalkan pembangunan ekonomi wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi pada subsektor tanaman pangan dalam skala komoditas yang terdapat di daerah pembangunan JLS di Kabupaten Tulungagung, yakni Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban, serta menentukan prioritas dan arahan pengembangan guna mengoptimalkan tujuan dari pembangunan. Terdapat tiga tahapan untuk mencapai tujuan tersebut, tahap 1 yaitu menentukan bobot dari kriteria-kriteria pengembangan ekonomi wilayah dengan analisis AHP, selanjutnya tahap 2 adalah menetapkan prioritas pengembangan potensi ekonomi wilayah dengan analisis TOPSIS, dan tahap 3 merumuskan arahan pengembangan prioritas potensi ekonomi wilayah dengan analisis Triangulasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jagung merupakan komoditas unggulan prioritas pengembangan dalam subsektor tanaman pangan di Kabupaten Tulungagung bagian selatan. Selanjutnya perlu adanya bantuan kepada petani untuk penggunaan benih berlabel, bermutu, dan berkualitas dalam meningkatkan produksi komoditas jagung.