Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN CITIZENS CARTER UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN YANG LEBIH RESPONSHIP ( Studi Kasus di RSUD Dr. Iskak Tulungagung ) Santoso, Eko
Jurnal BONOROWO Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.678 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan setelah munculnya program citizen carter di RSUD dr. Iskak kabupaten Tulungagung. Kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh RSUD Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung kepada masyarakat yang diukur melalui Indeks Kepuasan Pelanggan dengan kategori tingkat layanan adalah Baik. Ini berarti pelayanan yang telah diberikan selama ini telah memberikan kepuasan kepada pelanggan. Jadi kesimpulan ini sejalan dengan hipotesis yang penulis ajun.Unsure pelayanan yang paling memuaskan bagi para pelanggan adalah unsur keamanan pelayanan (U14). Dan unsur pelayanan inilah yuang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingkat kepuasan layanan public pada RSUD Dr Iskak Kabupaten Tulungagung.Unsur pelayanan yang menduduki nilai terbawah yang berarti nilainya paling rendah menurut presepsi dari para pengguna layanan adalah unsure ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelanksanaan (U12)Berdasarkan variabel tangible (bukti langsung), maka: (a) Prosedur pelayanan memiliki nilai 3,06; (b) Persyaratan pelayanan memiliki nilai 3,01; dan (c) Kejelasan petugas pelayanan memiliki nilai 3,03.Berdasarkan variabel  reliability (kendala), maka: (a) Kecepatan pelayanan memiliki nilai 3,01; (b) Keadilan mendapatkan pelayanan memiliki nilai 2,98.Berdasarkan variabel responsiveness (daya tanggap), maka: (a) Kedisiplinan petugas pelayanan memiliki nilai 3,00; (b) Tanggung jawab petugas pelayanan memiliki nilai 3,00; dan (c) Kemampuan petugas pelayanan memiliki nilai 3,00.Berdasarkan variabel assurance (jaminan), maka: (a) Kesopanan dan keramahan petugas memiliki nilai 3,04: (b) Kenyamanan lingkungan memiliki nilai 3,06; dan (c) Keamanan pelayanan memiliki nilai 3,09.Berdasarkan variabel Emphaty (empati), makaL (a) Kewajaran biaya pelayanan memiliki nilai 3,01; (b) Kepastian biaya pelayanan memiliki nilai 3,01; dan (c) Kepastian jadwal pelayanan memiliki nilai 2,94. 
Slope Stability Analysis Based On Rock Mass Characterization In Open Pit Mine Method Santoso, Eko; Hakim, Romla Noor; Mustofa, Adip
POROS TEKNIK Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v8i1.376

Abstract

Kegiatan analisis kestabilan lereng berhadapan dengan beberapa permasalahan, diantaranya adalah permasalahan pada penentuan input properties serta pendekatan model yang akan digunakan.Oleh sebab itu, proses evaluasi performa suatu lereng menjadi susah untuk diprediksi secara pasti. Analisis kestabilan lereng pada umumnya menggunakan konsep nilai faktor keamanan (FK) dengan menggunakan inut propetis batuan utuh. Maka pada penelitian ini menawarkan sebuah metode analisis kestabilan lereng pada tambang terbuka berdasarkan karakterisasi massa batuan serta permodelan menggunakan input properties massa batuan dari pendekatan kriteria runtuh Generalized Hoek & Brown seperti yang diusulkan oleh Hoek, Kaiser dan Bawden (1995). Penelitian ini diawali dengan proses pengklasifikasian massa batuan dengan menggunakan sistem klasifikasi massa batuan RMR ( Rock Mass Rating) dan GSI (Geological Strength Index). Proses selanjutnya adalah estimasi kekuatan massa batuan (rock mass strength) pada lereng tambang terbuka (Hoek, Carranza-Torres & Corkum, 2002). Dari hasil analisis stabilitas lereng baik menggunakan metode kesetimbangan batas maupun metode elemen hingga pada daerah penelitian, keduanya memperlihatkan nilai rata-rata FK < 1, hal ini mengindikasikan lokasi tersebut relatif tidak stabil dan kemungkinan besar terjadi keruntuhan. Penelitian ini menunjukan bahwa analisis kestabilan lereng dengan menggunakan pendekatan karakterisasi massa batuan layak untuk dipertimbangkan, mengingat kondisi lereng yang dilakukan analisis saat ini telah mengalami kelongsoran mendekati hasil analisisnya.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER MELALUI BERMAIN BENTENGAN PADA SISWA SMA Santoso, Eko; ., Kaswari; Haetami., Mimi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.415 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan pembelajaran sprint 100 meter melalui bermain bentengan pada peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif diskriptif yang melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas bermain bentengan dan variabel terikat yaitu hasil belajar lari sprint 100 meter. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1  SMA Negeri 2 sungai raya kabupaten kubu raya yang berjumlah 33 siswa. Teknik penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran, yaitu tes dengan kisi-kisi instrumen pengukuran Hasil belajar lari sprint 100 meter. Analisis data menggunakan presentase. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat peningkatan hasil belajar lari sprint 100 meter dengan bermain bentengan pada peserta didik XI IPS 1 SMA Negeri 2 Sungai Raya, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan keterampilan lari sprint 100 meter yang cukup baik, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata 57,32 jadi peningkatannya sebesar 20,26%. sedangkan nilai rata-rata pada siklus II adalah 88,13, jadi peningkatannya sebesar 53,74%.   Kata Kunci: Bermain Bentengan, Kemampuan Sprint 100 meter, Siswa.   Abstract: This research aims to gain information about efforts to improve learning through play 100 meter sprint Bentengan learner class XI IPS SMAN 2 Sungai Raya Kubu Raya. The study was conducted with descriptive qualitative method that involves two variables play Bentengan independent variables and the dependent variable is the result of learning 100 meter sprint. Subjects in this study were students of class XI IPS SMAN 1 2 river highway stronghold district highways totaling 33 students. This research technique using test and measurement, a test with a grating instrument measuring learning outcomes 100 meter sprint. Data analysis using percentage. These results indicate there is an increase learning outcomes 100 meter sprint with playing Bentengan on learners XI IPS SMAN 1 2 Sungai Raya, it is proved by the increasing skill 100 meter sprint was pretty good, that in the first cycle with the average value 57.32 average so the increase of 20.26%. while the average value on the second cycle is 88.13, so the increase of 53.74%.  Keywords: Playing Bentengan ,The ability of sprint 100 meters, Student.
PENINGKATAN RESILIENSI EKONOMI MASYARAKAT BERDASARKAN TINGKAT KERUGIAN EKONOMI DI KAWASAN TERDAMPAK KALI LAMONG KABUPATEN GRESIK Medina, Amalia; Santoso, Eko Budi
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.527 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i1.6592

Abstract

Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah terdampak banjir kiriman dari Kali Lamong tahunan. Desa Deliksumber, Kecamatan Benjeng adalah desa yang bersiko tinggi terdampak banjir. Banjir ini rentan merugikan kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya pertanian. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tesebut diperlukan upaya peningkatan resiliensi ekonomi masyarakat berdasarkan kerugian yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya yang diperlukan masyarakat untuk meningkatkan resiliensinya ketika terdampak banjir.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrument kuesioner melalui metode Damage and Loss Assessment (DaLA) untuk mengetahui angka kerugian ekonomi masyarakat dan Content Analysis untuk merumuskan usulan bantuan bedasarkan masyarakat ketika banjir. Dari hasil penelitian petani mengalami kerugian tanaman dan peningkatan ongkos produksi, dengan kerugian ekonomi total  sebesar Rp 155.235.600. Upaya yang perlu diperhatikan berdasarkan pendapat masyarakat ialah pemberian bantuan bibit, pupuk,dan alat pertanian, mengaktifkan dapur umum dan bantuan sembako, serta pembuatan tanggul dan normalisasi sungai Kali Lamong
PRIORITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN EKONOMI KHUSUS BIDANG PARIWISATA TANJUNG LESUNG DI KABUPATEN PANDEGLANG Yacob, Benyamin; Santoso, Eko Budi
Jurnal Penataan Ruang Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Penataan Ruang 2018
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.001 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v13i2.6673

Abstract

Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan yang ditentukan untuk menjadi lokomotiv perekonomian bagi kawasan disekitarnya.  Tanjung Lesung sebagai kawasan Pariwisata yang berada di Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dengan ditetapkannya berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2012. Tanjung lesung yang berada pada desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang memiliki  beberapa kendala seperti kurangnya akses menuju KEK Tanjung Lesung, Fasilitas pendukung dan sarana prasarana pendukung yang kurang memadai sehingga menghambat pembangunan yang ada.    Penelitian ini bertujuan untuk mencari prioritas pengembangan infrasrtuktur yang diperlukan pada Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dengan memiliki 2 sasaran penelitian. Tahap awal penelitian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur penunjang pembangunan KEK Tanjung Lesung   yang diperlukan dengan menggunakan anlisis  Delphi. Kedua, Menentukan Prioritas infrastruktur yang dibutuhkan dengan menggunakan alat analisis Analytical Hierarchy  Process (AHP).  Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 15 infrastruktur yang diperlukan KEK Tanjung Lesung, dengan urutan prioritas sebagai berikut (1)Kondisi jalan (2) Jaringan listrik (3) Fasilitas Penginapan dan Hotel (4) Fasilitas pelayanan keamanan (5) Moda Transportasi (6) Fasilitas Pendukung Transportasi (7) Fasilitas pelayanan perbelanjaan (8) Moda transportasi (9) Fasilitas pendukung transportasi (10) Fasilitas pelayanan perbelanjaan (11) Telekomunikasi (12) Sistem pengelolaan limbah dan sanitasi (13) Fasilitas pelayanan keuangan (14) Drainase (15) Persampahan.
The Isotherm Adsorption of Cu2+ Ions in Aquoeus Solutions by Cross-Linked Chitosan-Cellulose Membrane Composite Santoso, Eko; Yuwono, Hendro; Ratnawati, Yohana
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 18, No 4 (2007)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v18i4.162

Abstract

The isotherm adsorptions of Cu2+ ions in aqueous solutions by cross-linked chitosan-cellulose composite membranes were investigated. The equilibrium isotherm adsorption studies were done in a batch system. The composite membranes have been prepared by coating 1 %, 2%, and 3 % (m/v) chitosan solution containing 1 % (m/v) acetic acid onto the grade 4 whatman paper filter and cross-linked by glutaraldehide. The effects of polyethylene glycol additive as a porogen agent of the composite membranes on the adsorption abilities were investigated also. The linear regression method was used to fit the adsorption data with the Langmuir model dan the Freundlich model. The fitting results show that the adsorption data more fit to the Langmuir model with the correlation coefficient value R2 higher than 0.97. The fitting of adsorption data to the Freundlich model result the correlation coefficient value R2 between 0.84–0.88. Furthermore, the Langmuir model was used to calculate the maximum adsorption capacity per surface area unit of the composite membrane (Qm) and the maximum adsorption capacity per weight unit of the composite membrane (Km). The results show that Qm increase with the increasing of chitosan concentration. The additions of PEG have increased Qm too. But 5% (m/v) PEG has increased Qm more higher than 10% (m/v) PEG. However, both the increasing of chitosan and the addition of PEG have decreased Km.
SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN ORIENTED STRAND BOARD DARI API-API PUTIH (Avicennia marina) DAN BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris) Santoso, Eko; Dirhamsyah, M; Yani, Ahmad
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 6, No 2 (2018): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v6i2.25794

Abstract

The objective of this research is to know the effect of raw material type and composition on physical and mechanical properties of Orient Strand Board of Avicennia marina and Bambusa vulgaris, to know the type and composition of the best materials that meet JIS A 5908 - 2003. The materials used in this research are Avicennia marina and Bambusa vulgaris, phenol formladehida (PF) adhesives and liquid paraffin. The treatment in this research is raw material consisting of Avicennia marina/Bambusa vulgaris, Bambusa vulgaris/Avicennia marina, Avicennia marina and Bambusa vulgaris, with raw material composition 50/50%, 60/40% and 70/30%. OSB boards are made measuring 30 cm x 30 cm x 1 cm with a target density of 0,75 gr/cm3 forged hot with a temperature of 160 º C for 7 minutes. The parameters tested in this study include physical properties (density test, moisture content, swelling in thickness and water absorption), mechanical properties (modulus of elasticity, modulus of rupture, internal bonding and screw holding power) and retention strength. The results showed that the type of raw material had an effect on the moisture content, MOE, MOR, IB and screw holding power, but did not affect the density, water absorption and , swelling in thickness. Treatment of raw material composition influenced moisture, MOE and MOR, but did not affect the density, water absorption, swelling in thickness, IB and screw holding power. The interaction of both factor and raw material composition influenced the value of water content, water absorption, swelling in thickness, MOE and MOR, but did not affect the density, IB and screw holding power. Based on the results of the research can be seen that the mixture Bambusa vulgaris/Avicennia marina with 70/30% composition is the best OSB and meets the standard JIS A 5908-2003 Base Particleboard Type 24-10. Keywords: Avicennia marina, Bambusa vulgaris, Oriented Strand Board, Physical Properties and Mechanical.
Space Politics and Policies: Chinese-Javanese Ethnic Segregation in Parakan and Integration Effort Sodiq, Ibnu; Santoso, Eko
Paramita: Historical Studies Journal Vol 32, No 1 (2022): Local Figure and Local History
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v32i1.31389

Abstract

This study aims to describe the history of the dynamic relationship between Chinese and Javanese in Parakan, Temanggung Regency, Central Java. The method used is the historical research method which consists of four stages. These are heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The study used qualitative analysis with a phenomenological approach. The ethnic Chinese-Javanese relationship in Parakan had ups and downs, especially during the colonial period until after the G30S incident. As a minority group, the Chinese were often racially discriminated against. Discrimination and negative sentiment are also driven by the inequality of socio-economic conditions between Chinese-Javanese. Moreover, the state, through various regulations, has contributed to strengthening this segregation, in the form of space politics and policies. That is, Parakan City is divided into two sub-districts, Parakan Kulon (Kauman) and Parakan Wetan (Chinatown). The colonial government also contributed to the existence of a different socio-economic stratification, prioritizing the ethnic Chinese as a higher stratum. This construction was preserved until the New Order era. These differences created disharmonious relationship, often ending in conflict. Moreover, the exclusive and elitist attitude were held by most of the ethnic Chinese. Some of these things eventually become the inhibiting factors for the integration process of perfect segregation. In the end, the eternal Javanese sentiment with the Chinese ethnicity hindered the process of recognizing the same national identity. Even there is an integration effort.Penelitian ini bertujuan mengurai sejarah dinamika hubungan etnis Tionghoa dengan masyarakat Jawa di Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Metode yang digunakan ialah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan. Yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hubungan etnis Tionghoa-Jawa di Parakan mengalami pasang surut dari masa ke masa, terutama periode kolonial hingga pasca peristiwa G 30 S. Sebagai kelompok minoritas, etnis Tionghoa acapkali mengalami diskriminasi rasial. Diskriminasi dan sentimen negatif juga didorong adanya ketimpangan kondisi sosial-ekonomi antara Thionghoa-Jawa. Terlebih negara, melalui berbagai regulasi turut mengokohkan segregasi tersebut dalam bentuk politik ruang dan kebijakan. Bentuknya, Kota Parakan dibagi menjadi dua wilayah yaitu kelurahan Parakan Kulon (Kauman) dan Parakan Wetan (Pecinan). Pemerintah colonial juga turut membidani lahirnya stratifikasi social-ekonomi yang berbeda di antara keduanya, dengan memprioritas etnis Tionghoa sebagai strata yang lebih tinggi. Konstruksi yang demikian ini dikekalkan hingga masa pemerintahan orde baru. Berbagai perbedaan ini yang membuat ketidakharmonisan hubungan keduanya seringkali memuncak dalam bentuk konflik. Terlebih, adanya sikap eksklusif dan elitis yang dipegang sebagian besar etnis Tionghoa. Beberapa hal ini akhirnya menjadi faktor penghambat proses integrasi atas segregasi yang kadung mapan. Pada akhirnya sentimen Jawa terhadap etnis Tionghoa yang lestari menghambat proses pengakuan atas identitas kebangsaan yang sama. Sekalipun upaya pengintegrasiaan itu ada. Cite this article: Sodiq, I. Santoso, E. (2022). Space Politics and Policies: Chinese-Javanese Ethnic Segregation in Parakan and Integration Effort Paramita: Historical Studies Journal, 32(1), 78-85. http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v32i1.31389 
THE CONCEPT OF UNDERGROUND SPACE DEVELOP-MENT CONTROL IN SOUTHERN BADUNG AREA Kadek Adi Kurniawan; Rimadewi Supriharjo; Eko Budi Santoso
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.776 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v13i2.a879

Abstract

Culture is a basic component of Balinese people’s lives. All development activities have a purpose relative to the culture and values implicit in the concept of the traditional Balinese spatial plan. However, with changing times, there has been development which is not accommodated in the Balinese traditional spatial concept. This development is underground space development. As a result, the status of this development is pending, based on formal and non formal policies. Besides that, this development is unseen and therefore largely unknown and its suitability to environment hasn’t been measured yet makes its sustainability status is in uncertain state. This paper addresses the concept of controlling the underground space development in the Southern Badung area based on Balinese traditional spatial concept and with a sustainable development approach.The result identified that underground space development in Kuta village was dominated by commercial development as parking lots. There are three zones identified based on suitability for underground space development in Kuta village which are low suitability zone, medium suitability zone and high suitability zone. The evaluation in terms of culture and environmental suitability showed that there were seven priority criteria in formulating the concept of its development, namely: outside of open green place, had mitigation system for disasters, outside of Tahura Ngurah Rai, outside of the coast border, outside of and not directly adjacent to the Holy Region, outside of and not directly adjacent to graves of Kuta. The main result of this research is a concept of underground space development control to create sustainable tourism in Kuta village.
DEVELOPMENT CONCEPT IN EAST BALIKPAPAN WITH MINAPOLITAN APPROACH Tiara Irawanti; Eko Budi Santoso; Haryo Sulistyarso
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.345 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v14i2.a2936

Abstract

East Balikpapan district is the largest fish producer in Balikpapan City. The magni-tude of the potential of the fishery is due to waters of East Balikpapan directly oppo-site to the Makassar Strait. But the magnitude of the fisheries’s potency sector in East Balikpapan cannot provide added value to the development of the area yet. When compared with 4 (four) other districts in Balikpapan city, construction on the eastern seaboard of Balikpapan is less developed and less attention impressed. Therefore, the purpose of this study is to develop East Balikpapan by optimizing fisheries resources or referred to minapolitan.This study used four analyses. Growth and share method is used to identify the lead-ing commodities in fisheries sector. Descriptive analysis is used to identify the pro-duction chain of fisheries. Correlation and regression analysis is used to find the factors that influence the development of minapolitan. To arrange the concept of development is using descriptive analysis.The factors that influence the development of Minapolitan in East Balikpapan divid-ed into six factors. Those factors are: fishermen income; linkages between sectors; the production of fisheries; capital; mode of transport; and accessibility. The con-cept of development which can be made starting from upstream subsystem, down-stream subsystem, and supporting subsystem.
Co-Authors Abdul Afif Abdul Rochman Adelline Fibriana Adi, Trijoko Wahyu Adip Mustofa Aditya Galih Sekaring Putri Hartin Afin Fatikhatul Munashiroh ahmad yani Aida Fitri Larasati Ajeng Nugrahaning Dewanti Ali, Badrut Tamam Ibnu Alvynia Vinthesa Fahmi Amalia Medina Annisa Annisa Ansi Arivia Rahma Anugrah Dimas Susetyo Arief, Muhammad Zaini Arwi Yudhi Kuswara Aryanto, Ananda Ayu Nur Rohmawati Azillatin Qisthian Diny Azizah Faridha Elisa Azzauqy, Muhammad Guruh Baiq Septi Maulida Sa&#039;ad baruji, teguh Belinda Ulfa Aulia Benyamin Yacob Bramastasurya, Daud Budi Prasetyo Budiyanto Budiyanto Chichik Ilmi Annisa Chichik Ilmi Annisa Chichik Ilmi Annisa Chinsia A, Lona Chinsia A., Lona Daniel William Manurung Desi Rahmawati Dian Rahmawati Dwi Agustina Wantika Sari Dwi Retno Ariyanti Ema Umilia Ema Umilia Endro Elmanuah Fajar Sri Lestari Pangukir Fauzi, Resti Fendri Hisbullah Febrianto Fikri, Hafidz Noor Gema Patria Mahaputra Gunawan, Cakti Indra Hakim, Romla Noor Handayani, Kristanti Haryo Sulistyarso Haryo Sulistyarso Haryo Sulistyarso Heriyanti, Septina Is Hitapriya Suprayitno, Hitapriya Ibnu Sodiq Ima Rahmawati Sushanti Irwan Bisri Rianto Ivan Agusta Farizkha Kadek Adi Kurniawan Karina Pradinie Kartika Dwi Ratna Sari Kaswari . Koswara, Arwi Yudhi Laksmita Dwi Hersaputri Lukman Yusuf Lusiana Resantie M. Dirhamsyah Machiya, Intan Marindi Briska Yusni Marlena Medina, Amalia Miftakul, Nur Alfida Mochamad Yusuf Mochammad Reyhan Firlandy Mokhamad Eldon Muhammad Kahfi, Muhammad Myrna Augusta Aditya Dewi Nilasari, Nilasari Nirwanto K. Rahim Noerwasito, Vincentius Totok Novianti, Yuniar Siska Nur Kholis Nurhakim Nurhakim Pamungkas, Adjie Pati, Senda Semuel Pramita Rosyida Priambodo, Trisaksono Bagus Prianti Prianti Primeia, Sandia Purnamastuti, Fithri Nur Putera, Wahyu Tri Wardani Putri, Karina Shella Putu Ayu Vindytha Amanda Putri Putu Ayu Vindytha Amanda Putri Rahel Putri Pamungkas Ratnawati, Yohana Renny Ratna Dewi Rezza Perdana Al Hanif Riezky Ayudia Trinanda Rimadewi Suprihardjo Rimadewi Supriharjo Rini Ratna Widya Nirmala Riswan Riswan Rivan Aji Wahyu Dyan Syafitri Rizki Adriadi Ghiffari Rizky Arif Nugroho Rizky Arif Nugroho Rohman, Mohammad Arif Rulli Pratiwi Setiawan Salmina Wati Ginting Serlyaninda Setiaji, Jatmiko Siti Rahayu Suryadi Muchlis Susetyo, Cahyono Sutikno Sutikno Teti Hariyati Tiara Irawanti Tiara Irawanti Tisa Angelia Tisa Angelia Tita Almira Desiana Ummi Fadlilah Kurniawati, Ummi Fadlilah Utari Sulistyandari Valentino, Novio Vely Kukinul Siswanto Wilda Al Aluf Yacob, Benyamin Yanti, Fusia Mirda Yuliani, Yuliani Yuwono, Hendro Zainamantasya Ghaida Istiqomah Zulkifli B. Pomalango