Sistem transportasi yang layak dan efisien merupakan komponen fundamental dan penting bagi perekonomian wilayah mana pun. Perkembangan Bandar Udara Juanda meningkat pesat dan memiliki peran yang vital bagi perekonomian Indonesia, baik dari segi komersial maupun militer. Bandar Udara Juanda juga berperan penting sebagai pintu gerbang Indonesia ke perekonomian dunia melalui penerbangan internasionalnya. Besarnya peran yang dimiliki bandara ini membuat ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus perdagangan di sekitar Bandar Udara Juanda yang berada di Kecamatan Sedati, guna mendukung keberadaan dan peran bandara. Namun, di wilayah tersebut, perdagangan yang tumbuh masih berskala lokal. Selain itu, muncul berbagai permasalahan ruang, seperti banjir, kemacetan, dan kawasan kumuh. Sehingga perkembangan kawasan sekitar tidak dapat mendukung keberadaan bandar udara. Perlu adanya penelitian yang mengkaji bagaimana arah pemanfaatan ruang sehingga aktivitas yang ada dapat mendukung bandar udara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Delphi, Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis komparasi deskriptif, dan triangulasi data. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa ada 20 aktivitas pendukung Bandar Udara Juanda, dan terdapat lima aktivitas yang paling penting, yaitu Ruang Terbuka Hijau, Jaringan Jalan, Sistem Persampahan, Jalur Kereta Api, dan Minimarket. Adapun arah pemanfaatan ruang untuk lima aktivitas tersebut, yaitu perlunya dilakukan penambahan luas RTH pada bagian Barat dan Timur Bandar Udara yang masuk ke dalam kawasan kebisingan tingkat tiga, pelebaran jalan untuk aksesibilitas internal kawasan sekitar Bandar Udara Juanda, yakni di Jalan Sedati Gede, Garuda, Rajawali, Pulungan, dan Buncitan, pengembangan teknologi dalam sistem pengolahan persampahan, pengembangan jalur kereta api, serta penambahan pengembangan minimarket secara lebih spesifik dalam rencana tata ruang.