Ray Adam Baihaqi
Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Sour Corrosion pada Baja ASTM A36 Akibat Pengaruh Asam Sulfat dengan Variasi Temperatur dan Waktu Perendaman di Lingkungan Laut Ray Adam Baihaqi; Herman Pratikno; Yoyok Setyo Hadiwidodo
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.281 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45896

Abstract

Pada industri maritim masalah korosi merupakan masalah yang serius yang terjadi pada logam karena bisa mengurangi nilai ekonomis dari logam tersebut. Logam yang paling banyak digunakan pada industri maritim adalah Baja ASTM A36 yang merupakan baja karbon rendah dengan kandungan karbon 0,25% sampai 0,29%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi medium perendaman, temperatur dan waktu perendaman terhadap laju korosi Baja ASTM A36. Pada medium perendaman menggunakan dua variasi yaitu medium NaCl 3,5% yang merupakan medium air laut buatan dan medium NaCl 3,5% + H2SO4 0,5 M. Kemudian untuk variasi temperatur adalah 20˚, 30˚, 40˚ C. Dan variasi waktu perendaman yang digunakan 24, 72, 120 dan 168 jam. Hasil dari uji immersion corrosion test menunjukkan nilai laju korosi tertinggi terjadi pada Baja ASTM A36 yang direndam pada medium NaCl 3,5% + H2SO4 0,5 M dengan temperatur perendaman 40˚ C yang menunjukkan nilai laju korosi 37,584 mmpy (24 jam), 31,965 mmpy (72 jam), 23,795 mmpy (120 jam), 19,375 mmpy (168 jam), kemudian pada material sampel uji tersebut terjadi korosi seragam dan korosi batas butir. Nilai laju korosi tertinggi pada medium perendaman NaCl 3,5% terjadi pada Baja ASTM A36 yang direndam pada temperatur 40˚ C yang menunjukkan nilai laju korosi 0,098 mmpy (24 jam), 0,105 mmpy (72 jam), 0,081 mmpy (120 jam), 0,063 mmpy (168 jam), kemudian pada material sampel uji tersebut terjadi korosi seragam dan korosi sumuran. Hasil penelitian ini didapatkan adanya senyawa H2SO4 dan temperatur yang tinggi dapat mempercepat laju korosi di lingkungan laut.