Kelurahan Sarangan yang terletak di Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur terpapar bahaya dan risiko kekeringan. Penduduk di Kecamatan Sarangan memiliki terpapar kekeringan hingga 100%, dengan bahaya kekeringan pada tingkat sedang hingga tinggi, kerentanan kekeringan pada tingkat rendah hingga tinggi, dan risiko kekeringan pada tingkat rendah hingga tinggi. Untuk menghindari potensi risiko yang semakin besar, maka perlu dirumuskan langkah-langkah pencegahan. Infrastruktur hijau dipilih sebagai alternatif karena memiliki dampak positif terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan infrastruktur hijau untuk peningkatan kuantitas air tanah pada Kelurahan Sarangan, Magetan, berdasarkan persepsi stakeholder. Langkah pertama adalah mengidentifikasi ketersediaan dan kondisi infrastruktur hijau yang dapat meningkatkan kuantitas sumber daya air tanah. Langkah kedua adalah mengidentifikasi komponen prioritas infrastruktur hijau menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA). Langkah terakhir adalah merumuskan arahan pengembangan infrastruktur hijau untuk peningkatan kuantitas air tanah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rainwater harvesting termasuk dalam kuadran 'prioritas utama', di mana strategi pengembangan infrastruktur hijau harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk jenis infrastruktur hijau ini. Sedangkan empat jenis infrastruktur hijau lainnya, yaitu permeable pavements, green streets, urban tree canopy, dan retention pond termasuk dalam kuadran 'pertahankan kinerja', di mana strategi pengembangan infrastruktur hijau harus tetap menjaga keempat jenis infrastruktur hijau tersebut untuk memastikan bahwa kinerja infrastruktur-infrastruktur tersebut tidak menurun.