This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Biyan Shandy Paramayudha
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Preferensi Konsep Integrasi Angkutan Feeder Suroboyo Bus Rute Purabaya-Rajawali dengan Metode Conjoint Biyan Shandy Paramayudha; Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.47704

Abstract

Salah satu permasalahan yang terjadi di Kota Surabaya adalah kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya telah mengembangkan dan merencanakan Suroboyo Bus beserta jaringan feeder untuk mendukungnya. Upaya tersebut berpotensi untuk menjawab permasalahan yang ada apabila didukung dengan penerapan konsep integrasi angkutan umum. Konsep integrasi tersebut dapat diterapkan kepada Suroboyo Bus dan layanan feeder, di mana feeder tersebut merupakan feeder yang berbasis terminal. Untuk menciptakan konsep integrasi antara Suroboyo Bus yang optimal, diperlukan studi preferensi masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk menggali preferensi masyarakat tersebut dengan menggunakan metode Conjoint. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memlilih konsep integrasi yang meliputi desain stasiun/titik transfer yang mempermudah perpindahan ke angkutan umum, fasilitas pejalan kaki dengan prioritas kenyamanan, jaringan yang terhubung ke seluruh angkutan, penyediaan informasi rute secara elektronik, penyediaan informasi jadwal secara non-elektronik, pemberian identitas angkutan dengan dua pembeda tariff yang terintegrasi dengan Suroboyo Bus, keamaanan yang ditunjang dengan CCTV, kenyamanan yang ditunjang dari fasilitas di dalam angkutan, serta waktu tunggu maksimal 26 menit. Selain itu, penerapan konsep integrasi disarankan untuk memiliki prioritas dalam aspek desain stasiun/titik transfer, penyediaan informasi rute, dan waktu tungu.