Titi Fitrianita
Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perempuan Nyurlembang Dalam Tradisi Merarik Titi Fitrianita; Siti Kholifah; Rabiatul Adawiyah
SIMULACRA: JURNAL SOSIOLOGI Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/sml.v1i2.4989

Abstract

Merarik is a tradition which has been maintained by Sasak since a long time. In the beginning, this tradition was an effort to save women from immorality of Anak Agung Made Karangasem, the king of Lombok. But the aim of this tradition started to change. This paper tries to analyze the change of merarik in Nyurlembang Village, Narmada, West Lombok. Using qualitative descriptive and feminist approach, this paper found that merarik causes cultural violence for women. In the middle of the merarik problem, proposal becomes a better alternative for women, but proposal not fully received because it is not their own culture.
MENAKAR KADERISASI KAMMI KOMISARIAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Titi Fitrianita; Zulia Antan Ambarsari
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.26 KB) | DOI: 10.17977/um021v3i1p16-28

Abstract

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) merupakan salah satu organisasi ekstra kampus Universitas Brawijaya yang aktif di dalam kegiatan politik kampus dan mendominasi posisi penting organisasi intra kampus. Keterlibatannya di dalam politik kampus merupakan pengejawantahan usaha menanamkan nilai-nilai Islam melalui sarana politik. Untuk mempertahankan visi KAMMI dan bentuk organisasi, kaderisasipun dilakukan. Sayangnya, upaya kaderisasi KAMMI tidaklah mudah. Hal ini berkaitan dengan berbagai faktor yang menyebabkan kader KAMMI tetap bertahan atau tidak. Menggunakan metode kualitatif deskriptif tulisan ini bertujuan untuk mengungkap alasan kader KAMMI untuk bertahan atau tidak bertahan di dalam organisasi. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara secara mendalam kepada 13 informan dan data sekunder seperti dokumen dan jurnal. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode induktif dengan triangulasi sebagai metode validitas data. Dari penelitian ini diketahui sistem kaderisasi yang dilakukan oleh KAMMI menggunakan sistem berjenjang dimana untuk naik setiap levelnya membutuhkan pelatihan khusus. Upaya kaderisasi lewat sistem pendidikan berjenjang ini merupakan upaya menghasilkan kader yang loyal dan setia terhadap nilai-nilai di dalam organisasi. Namun ternyata latar belakang keluarga, lingkungan pergaulan, dan pilihan serta harapan individu sangat mempengaruhi keputusan kader untuk bertahan atau tidak bertahan sebagai kader KAMMI. Akhirnya, ketika tidak banyak kader yang bertahan maka KAMMI mengalami kesulitan untuk mempertahankan organisasi dan nilai yang diperjuangkan. Maka memperhatikan 3 faktor tersebut dalam kaderisasi menjadi penting untuk dilakukan KAMMI agar organisasi dapat bertahan. 
HIJAB DAN TUBUH YANG PATUH PEREMPUAN SALAFI DI KOTA MALANG Titi Fitrianita
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v13i1.1296

Abstract

For moslem hijab is pious symbol and submission to God. Using genealogy approach and Foucaults’s power and knowledge, this paper explains about salafi’s hijab concept and its consequences on women’s life. One of  salafi’s doctrine  is hijab. Salafi women embracing hijab based on salafi’s rule as an ideal shape and type of hijab, although Islam does not establish the specific rules about it. This research reveals that hijab is related to the roles of women in public and domestic area. There are three forms of compliance. First,  covering face with cadar and wearing black dresses are major principle. Second, men and women are forbidden to stay at a one place without covering. Third, staying at home for women is obligatory. At the end, the hijab has became source of domestication on women salafi.  Hijab bagi perempuan di dalam Islam berarti ketundukan pada perintah Tuhan dan dalam taraf tertentu secara sosial menunjukkan kesalehan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan genealogi yang berfokus kepada pelacakan kekuasaan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Foucault. Tulisan ini melakukan pelacakan diskursus hijab pada perempuan salafi dan konsekuensinya. Salah satu ajaran paling utama dalam kelompok salafi adalah hijab. Perempuan salafi melaksanakan interpretasi hijab kelompok salafi sebagai tipe dan bentuk yang ideal meskipun Islam tidak secara spesifik menggambarkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana hijab dijalankan perempuan salafi tanpa paksaan sehingga mereka selalu menempatkan dirinya di area domestik dan membatasi dirinya sendiri pada area publik. Ada tiga bentuk efek hijab yang membentuk kepatuhan. Pertama, menutup muka dan berpakaian berwarna gelap adalah sebuah keutamaan. Kedua, ikhtilat adalah haram. Ketiga, berdiam diri di dalam rumah adalah syariat. Diskursus hijab yang dipercayai kebenarannya menjadi sumber domestifikasi perempuan salafi.
Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Bagi Disable Motorcycled Indonesia (DMI) Kota Malang Titi Fitrianita; Slamet Thohari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i4.10249

Abstract

Media sosial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ide-ide positif perubahan salah satunya ide mengenai inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Sebagai salah satu komunitas disabel di Kota Malang, Disable Motorcycled Indonesia rutin mengadakan survey tempat wisata dalam rangka promosi inklusi disabilitas. Sayangnya kegiatan tersebut tidak pernah dikemas dalam bentuk konten yang menarik dan dipublikasikan di media sosial sebagai bahan edukasi disability awareness dan isu inklusivitas kepada masyarakat luas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk, satu, membekali DMI Kota Malang tentang teori dan praktek pembuatan konten kreatif. Dua, memberikan perangkat pembuatan konten kreatif sebagai modal DMI Kota Malang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara dua hari ; Sabtu 28 Agustus 2021 dengan metode daring yang diikuti oleh 30 orang dan Senin, 30 Agustus 2021 dengan metode luring yang diikuti oleh 5 orang perwakilan DMI. Adapun output dari pengabdian ini adalah akun media sosial DMI sedangkan outcome dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kognitif dan praktikal di kalangan DMI terkait dengan pentingnya media sosial dalam menyuarakan disability awareness di kalangan masyarakat luas.
Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya Yopinovali Fherastama S; Titi Fitrianita; Arief Budi Nugroho
Brawijaya Journal of Social Science Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya (JKRSB) is continued as Brawijaya Journal of
Publisher : Sociology Department, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.sosiologi.jkrsb.2018.002.2.06

Abstract

LDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan organisasi yang dibentuk secara formal di kampus yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa belajar nilai-nilai Islam sekaligus berorganisasi. Anggota mayoritas LDK adalah mahasiswa yang berafiliasi dengan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) atau memiliki latar kelompok agama yang berbeda. Kehadiran mahasiswa yang berasal dari berbagai kelompok Islam ini mewarnai aktivitas berorganisasi di LDK. Perbedaan latar belakang kelompok Islam tersebut menimbulkan persaingan di dalam LDK karena cara dan tafsiran agama yang mereka miliki berbeda sehingga menimbulkan upaya berebut pengaruh. Menggunakan kerangka analisis Piere Bourdieau tentang modal dan metode kualitatif deskriptif tulisan ini berupaya melacak kontestasi kelompok Islam di dalam LDK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan cara dan tafsiran agama mengantarkan masing-masing kelompok Islam menawarkan konsep Islam yang “paling benar‟ sehingga muncul persaingan dan berebut pengaruh di dalam LDK. Kelompok seperti KAMMI, HMI, IMM, PMII, NU, Muhammadiyah, HTI dan Salafi bersaing dan berebut menempati posisi strategis di LDK untuk menciptakan perilaku dan praktek keagamaan sesuai dengan ideologi beragama yang mereka miliki. Persaingan ini melibatkan 4 modal Pierre Bourdieau yaitu modal simbolik, modal budaya, modal sosial, dan modal ekonomi. Dalam persaingan tersebut KAMMI menjadi kelompok dominan karena berhasil mengakumulasikan modal sehingga menciptakan kekerasan simbolik terhadap kelompok lainnya. Dominasi ini kemudian mulai menimbulkan perlawanan dari kelompok Islam lainnya.