Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan yield dan produktivitas etanol menggunakan fermentasi kontinyu pada packed bed bioreaktor dan proses fermentasi yang diintegrasikan proses ekstraksi dengan recycle dari rafinat yang dikembalikan pada fermentor serta mengetahui jenis pelarut yang terbaik untuk proses fermentasi ekstraktif ditinjau dari sifat inhibisi serta melakukan optimasi dengan mengembangkan model matematis dari proses fermentasi-ekstraktif menggunakan MATLAB 7.0 dengan metode Golden Section serta membandingkan hasilnya antara eksperimen dan pemodelannya. Pada proses ini digunakan molases sebagai bahan baku dan n-amyl alcohol, 1-octanol dan 1-dodecanol sebagai solvent pada proses ekstraksi. Konsentrasi awal molases adalah 161,14 g/L (17%). Variabel recycle ratio yang digunakan sebesar 40%, 50%, 60% dan 70% terhadap feed. Pelarut yang digunakan ada tiga macam berdasarkan jumlah atom C-nya yaitu n-amyl alcohol (C-5), 1-octanol (C-8), dan 1-dodecanol(C-12). Konsentrasi gula reduksi sisa dianalisa dengan metode DNS (Dinitrosalisilic acid), sedangkan kadar etanol dianalisa dengan metode Gas Cromatography (CG). Fermentasi-ekstraktif dilakukan secara eksperimen dan pemodelan dengan metode Golden Section. Yield optimum untuk pelarut n-amyl alcohol adalah sebesar 10,0049%. Pada recycle ratio 0.4 . Nilai yield optimum yang didapatkan untuk pelarut 1-octanol dan 1-dodecanol adalah saat tidak ada recycle sebesar 9,9949% dan 9,992%. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa n-amyl-alkohol merupakan pelarut terbaik yang digunakan pada proses fermentasi ekstraktif.