The physical crude oil waste treatment still leaves dissolved organic. The process must be continued by biological waste treatment. The oil waste treatment was investigated by biological process: batch and continuous. It used mixed bacterial culture that was isolated from biological crude oil waste preparation. The influence of composition nutrient C:N:P was research using nutrient composition 100:10:1, 100:5:1 and 100:1:1 for batch and continuous experiment. Batch experiment is using initial COD concentration inlet (864, 691, 410 and 225 ppm), bacterial concentration (10%, 20% and 30% as b/v) beside nutrient composition influences. Continuous experiment is using influent flow rate 36 l h-1, influent COD contents 300 mg l-1, dissolved oxygen in aeration tank condition is maintained 2 mg l-1. Suspended solid (SS) concentration is maintained 1000 mg l-1 and sludge age 15 days. The batch research showed that maximum decreasing of COD was happened in initial COD 691 ppm, microbial concentration 10% (b/v) or 0,05 gr/500 ml solution with nutrient composition 100:10:1 elimination ability 83,8% and decreasing maximum oil contents 81,8%. The microbial identification result are obtained that main microorganism are Pseudomonas, Micrococcus and Vibrio. The continuous research obtained that maximum elimination COD values 70% at composition nutrient 100: 10:1. Keywords: mixed-culture bacterial, aeration tank AbstrakPengolahan secara fisik limbah minyak mentah masih menyisakan organik terlarut. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan pengolahan limbah secara biologis. Penelitian pengolahan limbah minyak telah dilakukan secara biologis baik dengan batch maupun kontinyu. Digunakan bakteri kultur campuran yang telah diisolasi dari berbagai tempat pengolahan limbah biologis minyak mentah. Pengaruh nutrisi C:N:P telah dilakukan variasi dengan perbandingan 100:10:1, 100:5:1 dan 100:1:1 baik untuk percobaan batch maupun kontinyu. Percobaan secara batch dilakukan dengan variabel adalah konsentrasi COD awal yang masuk (864, 691, 410 dan 225 ppm), konsentrasi bakteri (10%, 20% dan 30% sebagai b/v) disamping pengaruh perbandingan nutrisi. Sedangkan percobaan secara kontinyu dilakukan menggunakan laju alir influent 36 l h-1, kandungan COD influent 300 mg l-1 , kondisi tangki aerasi kondisi oksigen terlarut dijaga minimum 2 mg l-1, konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dipertahankan 1000 mg l-1 dan umur lumpur 15 hari. Hasil penelitian batch menunjukkan bahwa pada COD awal 69I ppm, konsentrasi mikroba 10% (b/v) atau 0,05 gr/500 ml larutan dengan nutrisi 100:10:1 terjadi penurunan COD tertinggi dengan kemampuan penyisihan sebesar 83,8% serta mampu menurunkan kandungan minyak tertinggi sebesar 81,8%. Hasil identifikasi bakteri didapatkan mikroba yang berperan adalah Pseudomonas, Micrococcus dan Vibrio. Sedangkan untuk percobaan kontinyu diperoleh hasil bahwa penyisihan COD tertinggi dihasilkan pada perbandingan nutrisi C:N:P = 100:10:1 sebesar 70%. Kata Kunci: bakteri kultur campuran; tangki aerasi