Darminto Darminto
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sintesis Multiferoik BiFeO3 Berbasis Pasir Besi dengan Metode Sol Gel Mariya Arifani; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.876 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.285

Abstract

Multiferoik BiFeO3 telah berhasil disintesis dengan metode Sol Gel yang berbasis pasir besi (Pantai Jolosutro, Blitar. Pada penelitian ini digunakan metode Sol Gel dengan variasi suhu kalsinasi antara 250°C - 500°C dengan waktu penahanan selama 1 jam pada tungku tabung yang dialiri gas nitrogen. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan uji XRD (X-ray Difraction). Multiferoik BiFeO3 yang disintesis menggunakan metode sol gel memiliki kemurnian  93,13%. Ukuran kristal yang dihasilkan pada rentang suhu kalsinasi tersebut antara 7,2 nm – 62,4 nm. Nilai susebtibilitas bahan semakin meningkat yang mengidentifikasikan bahan bersifat feromagnetik.
Sintesis dan Karakterisasi XRD Multiferroik BiFeO3 Didoping Pb Tahta Amrillah; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.984 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.1004

Abstract

Sintesis multiferoik BiFeO3 didoping Pb telah dilakukan dengan metode Pencampuran basah (liquid mixing), menggunakan Fe murni dan Fe2O3 hasil sintesis dari pasir besi. Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi doping Pb x=0,25; x=0,5; variasi suhu kalsinasi dan variasi holding time. Sample dikarakterisasi dengan XRD (X-ray Difraction) dan magnetic susceptibility balance. Sampel variasi konsentrasi doping Pb x=0,25 ditemukan fasa pengotor BFO sekunder sedangkan sampel x=0,5 ditemukan fasa pengotor BFO sekunder dan fasa bahan penyusun. Dekomposisi fasa BiFeO3 menjadi fasa sekunder BFO meningkat dengan meningkatnya suhu kalsinasi dan holding time. Doping Pb memperbesar kemungkinan terbentuknya fasa BiFeO3. Konsentrasi doping Pb x=0,5 dapat meningkatkan prosentase fraksi volume BiFeO3 sebesar ~7% dan dapat menurunkan prosentase fraksi volume fasa BFO sekunder sebesar ~15%, namun dekomposisi fasa menjadi fasa bahan penyusun meningkat ~43%. Ukuran kristal BiFeO3 sebesar ~29 nm sampai ~112 nm. Sampel memiliki nilai χ berkisar 1,69x10-7.
Pengaruh Temperatur dan Laju Aliran Gas CO2 pada Sintesis Kalsium Karbonat Presipitat dengan Metode Bubbling Qudsiyyatul Lailiyah; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.225 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.287

Abstract

Kalsium karbonat presipitat mempunyai tiga jenis bentuk kristal yaitu kalsit, vaterit, dan aragonit. Pengaruh temperatur dan laju aliran gas CO2 terhadap pembentukan fase dan morfologi PCC telah dipelajari. Penelitian ini menggunakan batu kapur alam dan metode bubbling. Pada proses karbonasi variasi temperatur reaksi yang digunakan adalah 300C, 500C, dan 700C sedangkan pada masing-masing variasi temperatur dilakukan variasi laju aliran gas CO2 yaitu 2, 5, dan 7 SCFH. Selama proses karbonasi temperatur dan kecepatan pengadukan dijaga konstan. Endapan yang terbentuk disaring kemudian dikeringkan. Karakterisasi yang dilakukan mengggunakan XRD dan SEM. Dari hasil sintesis dapat disimpulkan bahwa vaterit terbentuk pada temperatur rendah dengan laju aliran gas CO2 tinggi, aragonit terbentuk pada temperatur tinggi dengan laju aliran gas CO2 rendah, sedangkan kalsit tebentuk pada setiap variasi perlakuan yang dilakukan karena kalsit merupakan fase yang paling stabil.
Pengaruh Penambahan Larutan MgCl2 pada Sintesis Kalsium Karbonat Presipitat Berbahan Dasar Batu Kapur dengan Metode Karbonasi Nurul Fitria Apriliani; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.794 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.343

Abstract

Kalsium karbonat presipitat telah berhasil disintesis dengan metode karbonasi dengan bahan dasar batu kapur. Pada penelitian ini digunakan metode karbonasi dengan variasi massa Mg yang ditambahkan pada larutan MgCl2 yaitu 1, 2, dan 3 gram. Sintesis dilakukan menggunakan larutan CaCl2 dengan temperatur ruang dan kecepatan karbonasi sebesar 3 SCFH atau 1.41 ltr/mnt. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan uji XRD (X-ray Difraction), mikroskop optik dan SEM(Scanning electron Microscopy). Penambahan larutan MgCl2 berpengaruh pada fasa yang terbentuk, morfologi, dan ukuran kristal produk kalsium karbonat presipitat. Sintesis tanpa penambahan MgCl2 menghasilkan fasa tunggal yaitu kalsit dengan ukuran kristal 0.19µm. Sintesis dengan penambahan MgCl2 akan menghasilkan fase kalsit, kalsit magnesian, dan magnesium karbonat. Banyaknya massa Mg yang ditambahkan, pembentukan fase akan semakin mengarah ke kalsit magnesian.
Sintesis dan Karakterisasi Kalsium Ferit Menggunakan Pasir Besi dan Batu Kapur Mastuki Mastuki; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.1 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.998

Abstract

Sintesis Kalsium Ferit telah dilakukan dengan metode  pencampuran basah menggunakan Fe2O3 hasil sintesis dari pasir besi dan CaCO3 dari batu kapur alam. Dalam penelitian ini digunakan variasi suhu sinter, variasi waktu sinter dan variasi perbandingan mol Fe3+/Ca2+. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan DTA/GTA, XRD  dan SEM-EDX. Sampel dengan perbandingan mol Fe3+/Ca2+ 6 pada pemansan 8000C selama 3 jam menghasilkan 100% Ca-Fe-O dengan 28,81% CaFe4O7, 24,57% Ca2Fe9O13, dan 46,62% Ca4Fe14O25. Pada sampel variasi suhu sinter dan variasi waktu sinter sampel dengan perbandingan mol Fe3+/Ca2+ 12 tidak mengalami perubahan yang signifikan. Namun, hasil perbandingan dari ketiga variasi menunjukkan terbentuknya Fe2O3 tertinggi pada suhu sinter 9000C.
Efek Doping Ni dalam Sintesis Material Multiferroik BiFeO3 Berbasis Pasir Besi Dengan Metode Kopresipitasi Hariyanto Hariyanto; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.169 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.1819

Abstract

Penelitian ini mempelajari efek dari pemanbahan doping Ni dalam material multiferoik BiFeO3. Sintesis multiferoik BiFeO3 didoping Ni telah dilakukan dengan metode kopresipitasi, berbasis pasir besi Blitar yang dikopresipitasi menjadi Fe3O4. Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi doping Ni 25% dan 50%; suhu kalsinasi dan holding time. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD (X-ray Difraction) dan magnetic susceptibility balance. Fase sekunder seperti Bi2Fe4O9, Bi25FeO40 dan Bi46Fe2O72 sering muncul sabagai impuritas. Dengan Range fraksi volum fase primer yang diperoleh 15,87% - 70.34%, dimana fraksi tertinggi diperoleh pada perlakuan sampel 0% Ni, suhu 500oC dan holding time 1 jam. Ukuran Kristal yang diperoleh berkisar 29 – 54 nm.
Sintesis dan Karakterisasi Isolator Mott MEM(TCNQ)2 dan β’-(BEDT-TTF)2ICl2 Fandi Annga Prasetya; Darminto Darminto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.738 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4200

Abstract

Telah dilakukan sintesis kristal MEM(TCNQ)2 dengan pelarutan donor-akseptor dan kristal β’-(BEDT-TTF)2ICl2 melalui proses elektrokimia. Kristal yang dihasilkan dikarakterisasi dengan metode four point probe untuk mengetahui respon resistivitas terhadap suhu, serta dengan  X-Ray Diffractometer untuk mengetahui susunan kristalnya. Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan besar celah energi kristal MEM(TCNQ)2 dan β’-(BEDT-TTF)2ICl2 secara berturut-turut adalah  0,55 eV and 0,049 eV. yang berada dalam rentang semikonduktor. Namun, jika rentang suhu karakterisasi menggunakan suhu yang jauh lebih rendah, maka maka akan didapatkan peningkatan nilai celah energi dalam rentang isolator dari yang semula diperkirakan bersifat konduktor. Karakter tersebut mengindikasikan kedua kristal bersifat isolator mott. Sedangkan jumlah komposisi bahan , besar  arus input,  dan waktu dalam proses elektrokimia berbanding lurus dengan resistansi yang dimiliki kristal tersebut.
Sifat Magnet Multiferoik BiFeO3 Berbahan Dasar Pasir Besi dan FeCl3.6H2O Komersial Hasil Sintesis dengan Metode Kopresipitasi dan Pencampuran Basah Dwi Yuli Retnowati; Nurul Fitriyah; Mohammad Ghufron; Malik Anjelh Baqiya; Darminto Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.031 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v9i1.836

Abstract

Multiferoik adalah bahan yang secara bersamaan menunjukkan sifat magnet dan listrik. Bahan multiferoik BiFeO3 telah dibuat dengan bahan baku pasir besi dan FeCl3.6H2O komersial dengan dua metode yang berbeda dengan tujuan untuk membandingkan sifat magnet yang dihasilkan dari setiap bahan dan metode. Metode yang digunakan untuk membuat serbuk BiFeO3 yaitu pencampuran basah dan kopresipitasi. Sampel yang didapatkan dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X dan VSM. Pengukuran sifat magnet semua sampel pada suhu kamar menunjukkan sifat feromagnetik lemah. Kurva histerisis terbaik dihasilkan oleh sampel yang terbuat dari pasir besi dengan metode pencampuran basah meskipun masih banyak fase pengotor.
Fabrikasi Lapisan TiO2 menggunakan Metode Spin-Coating dengan Variasi Pengadukan dan Karakterisasi Sifat Optisnya Vicran Zharvan; Risqa Daniyati; Hadi Santoso; Nur Ichzan Aminuddin Siantang; Gatut Yudoyono; Darminto Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.132 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v11i1.785

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai fabrikasi lapisan TiO2 dengan metode spin-coating. Serbuk TiO2 disintesisdengan menggunakan metode ko-presipitasi yang diperoleh dari prekursor TiCl3 dengan variasi waktupengadukan 5, 10 dan 25 jam. Serbuk TiO2 selanjutnya diuji XRD untuk mengetahui fasa yang terkandung.Analisis fasa menunjukkan bahwa semua serbuk yang disintesis memiliki fasa anatase dengan ukuran kristal11,8 nm; 10,7 nm dan 9,6 nm seiring meningkatnya lama waktu pengadukan. Lapisan TiO2 difabrikasi denganmenggunakan metode spin coating dan dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM dan UV-Vis spektrofotometeruntuk mengetahui struktur, morfologi dan sifat optik. Keseluruhan lapisan yang telah difabrikasi memiliki faseanatase dengan morfologi permukaan yang kurang merata serta lapisan memiliki nilai celah energi 3,99 ± 0,2eV; 3,98 ± 0,2 eV dan 3,97 ± 0,2 eV berurutan untuk lapisan 5, 10 dan 25 jam bergantung pada serbuk danperlakuan saat fabrikasi.
Measurement of Hydrogen Diffusion through PVA Hydrogel using Magnetic Resonance Imaging Method in Comparison with Consistency Assessment using Digital Penetrometer Dita Puspita Sari; Darminto Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.656 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v9i2.846

Abstract

A study of hydrogen diffusion behavior in the PVA (polyvinyl-alcohol) hydrogel had been done to measure diffusion coefficient (Apparent Diffusion Coefficient/ ADC) used as parameter of brain tumor grading. For our study, PVA hydrogel samples were prepared using freezing-thawing method with various concentration and number of freezing-thawing cycles. The ambiguity of brain tumor grading using ADC value, which is formed from Diffusion Weighted-Imaging 1,5 T, could be reduced enough with observing the result of correlation the ADC at b-value 1000 s/mm2 and 3000 s/mm2 with assessment of consistency measured using digital penetrometer based on microcontroller.