Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN LILIN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) Noviar Harun; Raswen Efendi; Saddam Husein Hasibuan
Jurnal Sagu Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.63 KB) | DOI: 10.31258/sagu.v11i2.1427

Abstract

The aim of this study was to determine the effect of variaus concentration of wax emulsion onthe shelf life of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). This study was done at the Laboratory ofAnalysis of Agricultural Products, Faculty of Agriculture, University of Riau. The design used in thestudy was completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Treatments wereperformed during the study were L1: No wax emulsion; L2: Application of 2% wax emulsion; L3:Application of 4% wax emulsion; L4: Application of 6% wax emulsion; L5: Application of 8% waxemulsion. The data formed were statistically analyzed with analysis of variance. Parameter absorvedwere total dissolved solid, weight shrinkage, respiration rate and organoleptic tests including skinand flesh colors, flavor and aroma. Use of wax emulsion significantly affected the weight, moisturecontent, textue, flash and skin colors and teste, but did not significantly influence the dissolved totalsolid, respiration rate, and aroma of rad dragon fruit. The best treatment found when 6% of waxemulsion applied.Key words: dragon fruit, wax, combined
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEMPE SAGA (Adenanthera pavonine L) DENGAN BEBERAPA METODE PERLAKUAN PENDAHULUAN Alfi Asben; Saddam Husein Hasibuan; Deivy Andhika Permata
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.2.138-150.2024

Abstract

Saga (Adenanthera pavonine L) merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan di daerah tropis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein sebesar 48,2%. Namun pemanfaatannya dalam pengolahan makanan masih jarang karena adanya senyawa anti nutrisi seperti aroma langu yang tidak disukai konsumen. Pembuatan biji saga menjadi tempe diharapkan dapat meningkatkan daya terima saga. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh metode perlakuan pendahuluan yang berbeda terhadap karakteristik fisikokimia tempe saga dan menentukan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode MADM-SAW. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode perlakuan pendahuluan yang berbeda. Perlakuan pendahuluan yang digunakan (A) blanching, (B) roasting, (C) perendaman dalam larutan NaHCO3, (D) pemanasan dengan oven dan (E) tanpa perlakuan pendahuluan dengan bahan baku kedelai sebagai kontrol.  Tempe yang telah dibuat dilakukan analisis meliputi kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, flavonoid, koliform, warna dan tekstur. Hasil penelitian dari beberapa metode perlakuan pendahuluan, perlakuan terbaik dengan menggunakan uji statistik MADM-SAW diperoleh perlakuan perendaman dalam larutan NaHCO3 dilihat dari nilai kandungan protein tempe saga sebesar 26,14%, air 62,47%, abu 1,16%, lemak 9,01%, serat kasar 2,56%, flavonoid 23,83 mgEQ/g dan koliform 4,53 APM/g dan sudah memenuhi standart SNI 3144-2015.