Deivy Andhika Permata
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMASI PRODUKSI BIOETANOL DARI SELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DENGAN VARIASI JUMLAH RAGI DAN LAMA FERMENTASI Putri, Amelia; Permata, Deivy Andhika; Fiana, Risa Meutia
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.%p.2025

Abstract

Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat dihasilkan dari biomassa limbah yang mengandung selulosa, seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Mengoptimalkan proses produksi bioetanol dari TKKS dapat menjadi solusi untuk pengelolaan limbah ini sekaligus menghasilkan energi terbarukan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji optimasi proses produksi bioetanol dari TKKS dengan variasi jumlah ragi dan lama fermentasi. Pengoptimalan produksi bioetanol dilakukan dengan metode Response Surface Metodholgy (RSM). Pengamatan yang dilakukan meliputi rendemen bioetanol, kadar air bioetanol, densitas bioetanol dan kadar bioetanol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah ragi dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap karakteristik bioetanol yang dihasilkan. Jumlah ragi dan lama waktu optimum yang diperoleh, yaitu 8,800 g selama 9,668 hari. Karakteristik bioetanol yang dihasilkan pada kondisi optimum, yaitu rendemen 13%, kadar air 87%, densitas 0,986 g/ml, kadar etanol 9,984%.
SMART PACKAGING DARI LIMBAH CAIR TAHU (WHEY) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) SEBAGAI INDIKATOR Putri, Desi Rahmadani; Permata, Deivy Andhika; Neswati, Neswati
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.1-10.2025

Abstract

Kemasan pangan berfungsi untuk menjaga kualitas makanan dan memperpanjang umur simpan dari produk yang ada didalamnya. Fitur Kemasan pangan yang ada saat ini pada umumnya tidak dapat memberikan informasi yang akurat kepada konsumen mengenai kerusakan pangan. Kekurangan ini dapat diatasi dengan mengembangkan teknologi kemasan pintar (smart packaging). Smart packaging dapat dibuat dari polimer alami yang terbuat dari limbah cair tahu dengan penambahan antosianin alami yaitu ekstrak bunga telang sebagai indikator. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan ekstrak bunga telang sebagai indikator dalam produksi smart packaging. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan variasi ekstrak bunga telang sebagai indikator kemasan. Smart packaging yang terbentuk dilakukan pengamatan fisik, kimia, mekanik dan aplikasinya sebagai pengemasan tahu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bunga telang memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik dan mekanik label indikator. Perlakuan terbaik yaitu pada penambahan ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 7% dengan rata-rata nilai ketebalan 0,14 mm, daya serap air 23,20%, kekuatan tarik 0,13 MPa dan Nilai elongasi 15,85%. Smart packaging dalam bentuk film indikator yang dirancang mampu mendeteksi kerusakan pada tahu yang dikemas.
Analysis of The Comparison of Saga Seed Tempeh with Soybean Tempeh on The Proximate Quality Value of The Product Saddam Hasibuan; Alfi Asben; Deivy Andhika Permata
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.470

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempe juga meningkat sedangkan bahan baku dalam pengolahan tempe yaitu kacang kedelai tidak mencukupi bagi para penghasil tempe. Selain kacang kedelai, tempe dapat dibuat dari bahan baku lain seperti biji saga. Hal ini dikarenakan saga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan saga, maka perlu dilakukan perbandingan tempe kedelai dengan tempe saga yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan tempe kedelai dengan tempe saga. Desain penelitian yang digunakan adalah membandingkan tempe kedelai dengan tempe saga dengan menggunakan uji Independent T test. Hasil yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tempe saga dan tempe kedelai memberikan pengaruh yang nyata (p?0,05) terhadap protein, kadar air, serat kasar, flavonoid dan tekstur. Namun tidak terdapat pengaruh yang nyata (p?0,05) terhadap kadar abu dan kadar lemak.
Business Development Strategy of Lumindai Palm Sugar Home Industry with BMC and SWOT Approach Elvita Putri Zain; Azrifirwan; Deivy Andhika Permata
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.473

Abstract

This study aims to analyze and develop a business strategy of the lumindai palm sugar industry in Sawahlunto City, Indonesia by combining BMC and SWOT approaches. To identify the industry, a BMC mapping is initially performed. The results from the BMC serve as inputs for categorizing business development elements. These elements are then divided into four SWOT categories: Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. Each factor within these categories is evaluated and assigned a value, followed by an analysis using IFE and EFE. The IFE analysis yields a score of 3.045, indicating strong internal capital for industry development. Conversely, the EFE score of 2.636 suggests that the industry's external conditions are moderate. The IFE and EFE results then serve as a basis for formulating relevant strategies using the IE matrix. According to the IE matrix, the industry falls into cell IV, placing it in the Grow and Build position. This position is used to develop detailed strategic specifications in the SWOT matrix, which provides actionable insights for industry growth.
Optimization of Oil Palm Empty Fruit Bunches Cellulose-based Bioplastic Formulation with Response Surface Methodology (RSM) Putri Herianti; Deivy Andhika Permata; Neswati
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v9i1.596

Abstract

Bioplastics are one of the alternatives to replace synthetic plastics. Bioplastics are plastics made from natural materials readily decomposed by microorganisms so that they are environmentally friendly. Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) have cellulose content that can be utilized as raw material in the manufacture of bioplastics. This research aims to determine the best formulation of OPEFB cellulose-based bioplastics as environmentally friendly packaging. The method used in this research is the Response Surface Methodology (RSM) optimization method in the Mixture (Optimal Custom Design) section found in the Design Expert version 13 application. The factors analyzed in making bioplastics are glycerol, starch, CMC, and chitosan. Bioplastic observations include tensile strength, elongation, elasticity, thickness, water resistance, and biodegradation. The result of OPEFB cellulose obtained in this study is 71.88%, where the cellulose produces strong bioplastic properties. The optimum solution of bioplastic formulation produced is the addition of glycerol of 0.89 g, starch of 2.99 g, CMC of 2.11 g, and chitosan of 3 g Laboratory verification responses produced are tensile strength of 12 MPa, elongation of 31.34%, elasticity of 890.67 MPa, thickness of 0.25 mm, water resistance of 88.95%, and biodegradation of 4.34%/day. Contribution to Sustainable Development Goals (SDGs):SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure SDG 12: Responsible Consumption and ProductionSDG 13: Climate ActionSDG 14: Life Below WaterSDG 15: Life on LandSDG 17: Partnerships for the Goals