Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH KECEPATAN PENGELASAN MIG PADA PIPA SC-80 TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN DENGAN POSISI PENGELASAN 1G Rishi Nur Maret; Syaripuddin Syaripuddin; Ferry Budhi Susetyo
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3635.686 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v4i2.1774

Abstract

AbstrakDilakukan penelitian dengan variasi kecepatan pengelasan menggunakan alat bantu pengelasan untuk memutar spesimen. Variasi kecepatan putar alat bantu pengelasan 1, 1,5 dan 2 rpm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil pengelasan pipa SC-80 pada las MIG dengan variasi putaran alat bantu. Posisi pengelasan yang digunakan 1G, dengan arus yang diatur tetap 100A, kecepatan wire feeder yang digunakan 4m/menit dan kawat las ER 70S-6 berdiameter 0,8 mm. Spesimen hasil pengelasan di lakukan uji kekerasan dan pengamatan struktur mikro. Spesimen yang memiliki nilai kekerasan tertinggi adalah spesimen dengan kecepatan putar alat bantu pengelasan 2 rpm. Dengan nilai kekerasan daerah HAZ  sebesar 161,33 HV, dan Weld Metal 164,33 HV. Spesimen yang memiliki nilai kekerasan terendah adalah spesimen dengan kecepatan putar alat bantu pengelasan pipa 1 rpm. Dengan kekerasan daerah HAZ sebesar 148,67 HV, dan Weld Metal sebesar 146,33 HV. Kata kunci: SC-80, MIG, Kekerasan, Struktur Mikro AbstractConducted research with welding speed variations using welding aids to rotate the specimen. Variation of the rotating speed of welding aids 1, 1.5 and 2 rpm. This study aims to determine the characteristics of the SC-80 pipe welding results in MIG welding with a variety of tool rotation. The welding position used is 1G, with the current set to 100A, the wire feeder speed used is 4m / min and the ER 70S-6 welding wire is 0.8 mm in diameter. Welding specimens are tested hardness and microstructure observation. Specimens that have the highest hardness value are specimens with a rotating speed of welding aids of 2 rpm. With a HAZ area hardness value of 161.33 HV, and Weld Metal 164.33 HV. Specimens that have the lowest hardness value are specimens with a rotating speed of 1 rpm pipe welding aids. With HAZ area hardness of 148.67 HV, and Weld Metal of 146.33 HV. Keywords: SC-80 , MIG , hardness , microstructure
Efek Penambahan Paduan 80Ni20Cr Pada Sambungan Las Baja Karbon Rendah Terhadap Sifat Mekanik Ferry Budhi Susetyo; Syaripuddin Syaripuddin
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v6i2.4743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan paduan 80Ni20Cr dengan proses SMAW terhadap sifat mekanik material baja karbon. Adapun material baja karbon yang digunakan  ASTM A36. Logam tambah pada penelitian ini menggunakan elektroda E6013. Pada lasan ditambah dengan 80Ni20Cr. Dengan penambahan 80Ni20Cr serta pengelasan tanpa penambahan 80Ni20Cr untuk membandingkan hasil uji tarik, uji kekerasan, uji bending, dan mikro. Dengan penambahan 80Ni20Cr dalam sambungan las maka akan meningkatkan sifat mekanik dari sambungan tersebut. Sifat mekanik yang terbentuk erat kaitannya dengan ukuran butir. Semakin kecil ukuran butir maka akan semakin meningkatkan sifat mekaniknya.
Efek Variasi Suhu Larutan Media Pendingin Terhadap Lapisan Deposit Las Elektroda E7018/HV350 Pada Material Baja Karbon Sopiyan Sopiyan; Syaripuddin Syaripuddin; Syamsuir Syamsuir
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4223

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kekerasan yang terjadi pada deposit hasil pengelasan. Pada penelitian ini dilakukan proses pengelasan secara multilapis dengan menggunakan dua elektroda yaitu HV 350 dan E 7018. Setelah selesai pengelasan kemudian spesimen dilakukan perlakukan panas dengan menggunakan dua variasi suhu larutan pendingin yaitu 15°C dan 30°C. Dari hasil uji keras diketahui bahwa suhu 15 °C terbukti menghasilkan kekerasan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanpa perlakuan (NT) maupun perlakuan panas dengan suhu 30°C. Kata kunci: HV 350, E 7018, suhu AbstractThis study aims to determine the phenomenon of hardness that occurs in deposits of welding results. In this research, a multi-layered welding process was carried out using two electrodes, namely HV 350 and E 7018. After the welding was finished, the specimens were treated with heat using two variations of the cooling solution temperature, 15 °C and 30 °C. From the results of hard tests it is known that the temperature of 15 ° C is proven to produce higher hardness when compared with without treatment (NT) or heat treatment with a temperature of 30 ° C. Keywords: HV 350, E 7018, temperature
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Mata Kuliah Pemesinan NC di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta Aditya Wahyu Wardhana; Syaripuddin; Lukman Arhami
Risenologi Vol. 6 No. 2 (2021): Risenologi
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.62.226

Abstract

Learning media has a very important role in teaching and learning activities. Learning media is a medium to convey knowledge to students. In the current era of the COVID-19 pandemic, learning media must be able to make students obtain optimal learning outcomes. The purpose of this study was to produce learning media in NC machining courses and to determine the feasibility of learning media in NC machining courses. This study uses the Research and Development method with the main subject being students of the Mechanical Engineering Education Study Program, Faculty of Engineering, Jakarta State University who take NC machining courses. The instrument used in this study was a questionnaire in the form of a google form. The results showed that the percentage score obtained from material experts was 78.6% and the percentage score obtained from media experts was 72%. These results also show that the media and materials used in the application of NC learning media are said to be valid. In addition, in the small group trial the score obtained was 91.73%. The score also indicates that the application has been felt practical. Likewise in the field trial, where the score obtained is 84.20% or it can be interpreted that the application has been felt practical by the majority of users. So, based on these results, it can be concluded that the application of multimedia-based NC learning media is feasible to use.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR NIKEL/ KARBON PADA DEPOSIT LAS ELEKTRODA E6013 TERHADAP SIFAT MEKANIK Syaripuddin; Khotijah Rohma; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.433 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.6.1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pelapisan nikel dan penambahan unsur karbon pada elektroda E6013 terhadap sifat mekanik hasil pengelasan baja karbon rendah yang menyangkut nilai kekerasan. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan jenis baja berkarbon rendah yang mengandung unsur kimia 0,158% C, 0,013% Si, 0,86% Mg, 0,015% Fosfor, 0,016 % S dan 98,9% Fe. Lalu menggunakan elektroda E6013 di elektroplating Nikel dan adanya penambahan unsur Karbon.. Pengelasan menggunakan jenis las SMAW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada sambungan SMAW pelat baja yang di las menggunakan elektroda yang telah dilapisi Nikel dan ditambahkan Karbon. Dengan menambahkan Nikel kekerasan pada permukaan baja yang di las lebih meningkat dari 144.8 VHN menjadi 278.86 VHN. Dengan menambahkan Karbon kekerasan pada permukaan baja lebih meningkat dari 144.8 VHN menjadi 247.9 VHN. Dengan menambahkan Nikel dan Karbon kekerasan pada permukaan baja lebih meningkat dari 132.28 VHN menjadi 445.88 VHN.
Pengaruh Krom pada Sambungan Las Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon dengan Elektroda E 6013 Syaripuddin; Setyo Firman Alamsyah; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v3i1.1565

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of chromium in the SMAW process to the tensile strength, hardness value and macro structure of the low carbon steel welding joint using E6013 electrodes. The research procedure begins with the process of welding, making seam, making specimens: tensile test, hardness test and macro structure. Furthermore, the process of tensile, hardness and macro structure testing is carried out. The tensile strength value of the weld joint with the addition of chrome tends to be slightly smaller than that of the weld without the addition of chrome. The maximum tensile stress and elasticity limits for welded joints with added chrome are higher than for welded joints without added chrome. The addition of chrome to the welding process has been shown to increase hardness. In the macro structure, porosity did not occur both specimens with the addition of chromium and without the addition of chromium.
PENGARUH JENIS KAMPUH LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA PADUAN RENDAH (ASTM A36) MENGGUNAKAN LAS SMAW Syaripuddin; Imam Basori; Yunata Mandala Putra
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.547 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.2.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kampuh las terhadap kekuatan tarik plat Baja ASTM A36 pada las SMAW menggunakan kampuh Single V dan U dengan Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm pada polaritas DC+ dengan arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 Ampere. Pengujian tarik dilakukan terhadap spesimen baja konstruksi Bj 44 hasil proses pengelasan SMAW. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variasi kuat arus 100 ampere, 110 ampere, 120 ampere dan 130 ampere dengan polaritas terbalik (DC+). Proses pembuatan sampel uji tarik menggunakan standar JIS Z 2201 dan JIS Z 2241. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa angka kekuatan tarik tertinggi terdapat pada hasil pengelasan SMAW dengan arus 130 ampere sebesar 547 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada daerah logam induk, sedangkan kekuatan tarik terendah pada arus 100 Ampere sebesar 497,67 N/mm2, dimana 2 dari 3 patahan spesimen terjadi pada logam las. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hasil pengelasan pelat Baja ASTM A36 pada las SMAW. Dengan diberikan variasi Arus dan Kampuh Las terhadap cacat las, pengaruh variasi Arus dan Kampuh Las terhadap Kekuatan Tarik untuk pengelasan pelat Baja ASTM A36 dengan menggunakan jenis kawat las yaitu Elektroda E7018 berdiameter 3,2 mm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini juga menggunakan beberapa metode yaitu dengan cara pengujian radiografi untuk melihat cacat pada hasil pengelasan. Pengujian lainnya yaitu menggunakan Destructive Test (DT) dengan uji tarik untuk mengetahui kekuatan tarik pada spesimen benda uji. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan teknik deskriptif kemudian di analisis dengan pengujian Radiografi dan Uji Tarik. Pada Uji Radiografi tidak terdapat cacat las yang terjadi pada hasil pengelasan. Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh U dengan arus 130 A dengan nilai 62,759 kgf/mm² sedangkan untuk kekuatan tarik terendah dihasilkan oleh pengelasan menggunakan kampuh V tunggal dengan arus 90 A dengan nilai 14,925 kgf/mm². Kata Kunci : Pengelasan SMAW, Pelat Baja ASTM A36, Variasi Arus dan Kampuh Las, Uji Radiografi, Uji Tarik.
NDT EXAMINATION HASIL PENGELASAN SMAW DENGAN VARIASI MEREK ELEKTRODA E6013 Syaripuddin; Ferry Budhi Susetyo; Tias Hamzah
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.142 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik unsur fluks dari ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui karakteristik unsur kawat inti beberapa ketiga elektroda dengan uji komposisi, mengetahui cacat las yang terjadi dari hasil pengelasan menggunakan ketiga elektroda dengan pengujian penetrant. Penelitian ini menggunakan beberapa pengujian yaitu dengan uji komposisi untuk mengetahui karakteristik unsur, kawat inti dan fluks beberapa elektroda, uji penetrant untuk mengetahui ada tidaknya cacat las yang terjadi. Karakteristik unsur fluks berbeda dari ketiga elektroda, karakteristik unsur kawat inti berbeda dari ketiga elektroda, cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji visual dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C tidak terlihat adanya cacat las. cacat las yang terjadi berdasarkan hasil uji penetrant dari hasil pengelasan menggunakan elektroda A adalah undercutting dan fault of electrode change, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda B adalah undercutting, untuk hasil pengelasan menggunakan elektroda C adalah weld spatter.
KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN OXY ASETILIN WELDING (OAW) Syaripuddin
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.396 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.1.4

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui elektroda mana yang memiliki hasil pengelasan yang terbaik melalui metode uji tarik. Mengetahui perbedaan komposisi elektroda dari beberapa jenis elektroda dengan pengujian SEM. Mengetahui hubungan antara komposisi elektroda dengan hasil pengelasan dari beberapa jenis elektroda. Spesifikasi benda uji yang digunakan dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut: Bahan yang digunakan adalah pelat baja konstruksi. Ketebalan plat 3 mm. Elektroda yang digunakan adalah tiga jenis E6013 dengan diameter 3,2 mm. Yang digunakan hanya kawat intinya saja sedangkan fluksnya (coating) dibuang. Menggunakan nyala api netral. Menggunakan sambungan butt (butt joint). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Komposisi kawat inti elektroda A adalah O 19,13%, Na 2,59 %, Al 1,67%, Si 5,66% dan Fe 70,95%. Komposisi fluks elektroda A adalah C 28,89%, O 48,02%, Na 8,80%, Al 1,69%, Si 5,25%, K 1,47%, Ca 2,80%, Ti 1,16% dan Fe 1,91%. Hasil pemeriksaan visual pada pengelasan yang menggunakan variansi kawat pengisi terdapat cacat las yaitu weaving fault, surface porosity, undercutting. Elektroda A memiliki kekuatan tarik lebih tinggi jika dibandingkan dengan elektroda B dan C.
KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK Syaripuddin
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.684 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.2.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil las dan kekuatan sambungan las pada pipa 4” schedule 40 dengan pengujian tarik bahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan pipa 4” schedule 40 bahan baja paduan rendah. Bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi arus 100 Ampere, 120 Ampere dan 140 Ampere dengan menggunakan las SMAW DC polaritas terbalik dengan elektroda E7016 diameter 3,2 mm. DC polaritas terbalik yaitu pemegang elektroda dihubungkan dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 60º. Spesimen dilakukan pengujian tarik. Kekuatan tarik sambungan las tertinggi terjadi pada kelompok spesimen 140 Ampere yaitu menunjukkan tensile rata-rata sebesar 45,796 kg/mm² yang mengalami kenaikan sebesar 14,650 Kg/mm² dari arus 120 Ampere. Kekuatan tarik rata-rata untuk daerah lasan pada kelompok spesimen 100 Ampere yaitu 30,881 Kg/mm² yang mengalami penurunan sebesar 0,377 Kg/mm² dari kelompok spesimen 1 20 Ampere yang rata-rata kekuatan tariknya sebesar 31,146 Kg/mm², dan mengalami penurunan sebesar 14,915 dari arus 140 Ampere.