Articles
Perancangan Buku Visual Pelestarian Lingkungan Berkonsep Tematik untuk Anak Kelas 5 SD
Afifah Devi Arifianti;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.61 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20738
Kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pembakaran dan penebangan hutan merupakan salah satu faktor yang mampu memberikan dampak signifikan bagi keberadaan lingkungan dan kehidupan di dalamnya. Perlu adanya perhatian manusia dalam upaya melestarikan lingkungan dan membangun budaya masyarakat yang memiliki wawasan terhadap lingkungan yang mulai ditanamkan sejak usia sekolah dasar. Namun, kendala yang ada adalah tidak banyak media yang memuat konten mengenai kerusakan lingkungan beserta upaya pelestarian dengan memanfaatkan media informasi untuk anak-anak yang mampu memberikan pemahaman tentang pelestarian lingkungan, penanaman dalam kegiatan sehari-hari, serta sebagai sarana belajar. Sehingga, dibutuhkan sebuah media edukasi yang memuat konten pelestarian lingkungan bagi anak usia sekolah dasar. Dalam menunjang proses perancangan, dibutuhkan beberapa data yang mampu memperkuat studi yang akan dilakukan, diantaranya adalah menggunakan data primer dan sekunder. Data primer memanfaatkan metode contextual inquiry untuk mengetahui suasana belajar-mengajar di sekolah dan interaksi antara guru dengan murid, shadowing untuk mengenali karakteristik dan kegiatan anak sehari-hari, dan depth interview dengan guru untuk mempelajari peran media edukasi bagi anak. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, media eksisting, dan internet. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Wujud dari perancangan ini adalah sebuah buku visual pelestarian lingkungan berkonsep tematik dengan menampilkan gambar ilustrasi bertema lingkungan, disertai materi dan soal pengayaan yang disesuaikan dengan standar kompetensi pendidikan tema 9 untuk anak kelas 5 SD.
Perancangan Buku Visual Eksplorasi Motif Batik Ponorogoan sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Daerah
Dhamar Mawardhi;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37183
Perkembangan batik printing membuat batik Ponorogo pada awal abad ke-20 kalah bersaing di pasaran sehingga saat ini hanya terdapat dua ornamen utama dalam batik Ponorogo, yaitu merak dan reyog. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kreatifitas pengrajin untuk mengembangkan motif batik Ponorogo. Sehingga dibutuhkanlah sebuah media yang bisa memberikan informasi bagi pengrajin batik Ponorogo dan generasi penerusnya untuk mengembangkan motif batik Ponorogo. Perancangan buku visual ini menggunakan beberapa metode penelitian diantaranya observasi langsung, kuisioner, wawancara mendalam, visual exploration, expert review, studi eksisting dan literatur. Data yang didapat kemudian diformulasikan untuk mendapatkan sebuah konsep desain dan konten buku yang sesuai. Konsep perancangan ini adalah “Heritage Rough Forms” yang dapat bermakna pencarian motif baru yang diambil dari potensi heritage Ponorogo yang dikombinasikan dengan komponen dari motif batik klasik Ponorogo. Hasil luaran dari penelitian ini adalah sebuah buku visual yang berisi informasi sekilas tentang batik pada umumnya, batik Ponorogo pada khususnya dan hasil eksplorasi motif baru batik Ponorogo yang telah dibuat. Penggunaan batik klasik Ponorogo bertujuan untuk memperkuat identitas motif khas batik Ponorogo. Buku visual ini dilengkapi dengan hasil fotografi dan proses desain eksplorasi motif batik Ponorogo yang telah dibuat sehingga dapat memberikan informasi sebagai sarana referensi tentang batik Ponorogo sebagai upaya melestarikan warisan budaya daerah.
Eksplorasi Desain Motif Baru Batik Majapahit dengan Metode Desain Partisipatif
Ratna Sari Fajarwati;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i1.41717
Batik Majapahit konon telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pengrajin batik Majapahit dalam skala industri kecil maupun menengah saat ini melakukan pengembangan motif sebagai upaya keikutsertaan mereka dalam menambah keragaman motif. Perlu adanya suatu upaya untuk terus mengembangkan jenis-jenis motif batik yang baru. Penelitian ini mengeksplorasi desain motif baru batik yang diadaptasi dari potensi daerah Mojokerto dan elemen-elemen yang ada dalam Kerajaan Majapahit. Menggunakan metode penelitian desain partisipatif, observasi, dan depth interview untuk mendapatkan data primer serta studi literatur dan studi eksisting untuk mendapatkan data sekunder. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini melalui pendekatan partisipatif kepada para calon pengguna. Tujuan dari metode desain partisipatif sendiri adalah peningkatan keragaman desain motif batik Majapahit yang mudah dan akan dikembangkan oleh pengrajin. Target audiens dari penelitian ini diutamakan untuk kalangan dewasa muda. Proses desain ini akan menghasilkan eksplorasi motif baru dalam bentuk buku tentang eksplorasi desain motif baru batik Majapahit serta media pendukung penelitian.
Eksplorasi Motif Tegel Adaptasi Batik Klasik, Pesisir, dan Sumatra
Alvinda Nurul Fidauz;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48526
Tegel merupakan elemen finishing lantai yang unik, estetis, dan berkarakter. Motif yang terdapat pada tegel dapat memperkuat tema tertentu yang akan diterapkan pada suatu rancangan desain interior. Selama ini kebanyakan motif tegel semen yang ada di masyarakat adalah batik peninggalan Belanda. Atas permintaan pasar diperlukan motif baru yang mengandung seni Indonesia. Dalam melakukan perancangan ini digunakan beberapa metode yaitu, studi literatur, studi eksisting, observasi, depth interview, dan studi eksperimental. Eksplorasi batik Indonesia yang mencakup batik klasik, batik pasisir, dan batik Sumatra yang diaplikasikan pada tegel semen diharapkan dapat memperkaya ragam motif tegel saat ini yang masih mengandalkan motif peninggalan zaman Belanda. Dalam mengadaptasi motif batik tersebut digunakan analisis tipologi dari karya batik yang sudah ada, kemudian eksplorasi motif dibedakan lagi menjadi motif tradisional yang identik dengan batik aslinya, dan motif modern yang lebih sederhana.
Perancangan Buku Tutorial Sulam Kristik untuk Fesyen Wanita Bertema Bunga Indonesia
Della Novita Fauziah;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48288
Sulam kristik merupakan salah satu seni kriya tekstil yang sudah dikenali dan digemari sebagai hobi oleh masyarakat Indonesia. Namun faktanya, kegiatan menyulam tersebut bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama wanita dewasa muda saat ini adalah hal yang membosankan dan cenderung dianggap sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh kaum lanjut usia. Oleh karena itu tujuan penulis adalah untuk mengembangkan pola sulam kristik dengan implemetasi yang berbeda, yaitu pada produk fesyen wanita dengan objek sulam bunga Indonesia. Pada perancangan ini objek yang dipilih adalah bunga Indonesia yang memiliki nilai sebagai Identitas bangsa. Perancangan buku visual ini menggunakan beberapa metodelogi penelitian diantaranya analisis komparatif, visual exploration, marketing research, studi eksisting dan literatur. Data yang didapat kemudian disimpulkan untuk mendapatkan sebuah konsep desain dan konten buku yang sesuai. Konsep perancangan ini adalah “Attractive Fashion Cross Stitch” yang dapat diartikan sebagai sulam kristik yang atraktif pada produk fesyen wanita. Dari hal tersebut merupakan sebuah peluang untuk merangkul kembali sulam kristik yang dianggap sebagai kegiatan ketinggalan zaman untuk kembali digemari sebagai hobi kekinian. Hasil luaran dari perancangan ini adalah buku tutorial dengan konten mengenai bunga-bunga Indonesia, tutorial singkat sulam kristik, hasil eksplorasi desain pola, serta berbagai contoh implementasi pola sulam kristik yang telah dibuat pada produk fesyen wanita dewasa muda.
Perancangan Desain Mural Cerita Pewayangan Hanoman Obong untuk World Puppet Festival 2020
Julia Intan Pusphita Subagyo;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.51868
April 2019, Indonesia menjadi tuan rumah 23rd UNIMA Congress World Puppet Festival yang dilaksanakan di Gianyar, Bali. Pada festival tersebut Indonesia menampilkan keragaman pewayangan Indonesia, salah satunya Wayang Golek. Lakon Gugurnya Dasamuka dan Hanoman Obong merupakan lakon pewayangan dengan salah satu sudut pandang dari kisah Ramayana yang jarang diangkat. Tuan rumah membutuhkan media kontemporer dalam rangkaian acara untuk mengenalkan keragaman pewayangan Indonesia kepada pengunjung dengan interaktif. Perancang melihat potensi media untuk mengenalkan Hanoman Obong kepada pengujung festival. Dalam perancangan ini, informasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan strategi perancangan digali melalui metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif yang dilakukan diantaranya observasi replika relief Candi Prambanan ke museum wayang; depth interview hasil eksplorasi visual (desain karakter, desain instalasi dan desain mural) kepada ahli wayang dan ahli mural/graffiti artist; dan kepada UNIMA Indonesia selaku stakeholder perancangan. Sementara itu, pengumpulan data sekunder menggunakan data yang didapat dari studi literatur mengenai kisah pewayangan Hanoman Obong serta visualisasi lakon. Media luaran dari perancangan ini adalah desain lingkungan pop-up mural installation Hanoman Obong yang interaktif dengan ukuran 15 meter x 4,88 meter untuk World Puppet Festival 2020. Pada perancangan ini di dalamnya ada kegiatan dan cerita yang didesain dengan dua alur, yakni mulai dari percintaan Rama dan Shinta dan yang kedua Hanoman dari Kiskenda. Kedua alur ini akan bertemu di area Alengka sebagai puncak cerita. Empat tokoh utama dalam Hanoman Obong diantaranya Hanoman, Rama, Shinta, dan Rahwana (Dasamuka) serta beberapa tokoh figuran seperti Subali, Sugriwa dan Trijata. Guide booklet area Forest dan Kiskenda dirancang untuk memandu pengunjung melakukan interaksi agar memberikan experience dan diharapkan dapat mengenali sudut pandang lain lakon Hanoman Obong. Sebagai kebutuhan percancangan ini juga dirancang identitas visual beserta merchandise berupa patch dan juga sticker pack.
Perancangan Buku Visual Batik Gedog sebagai Media Pelestarian Motif Batik Tuban
Dianita Rahma Maulida;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.52053
Batik Gedog memiliki ciri khas motif dan warna yang berbeda dari batik daerah. Warna batiknya didominasi biru dan merah. Saat ini motif lama batik Gedog kurang populer dibandingkan motif pengembangan yang mengikuti selera pasar, beberapa motif pun sudah tidak pernah diproduksi serta tidak ada data pasti mengenai jumlah motif batik yang ada. Belum ada media yang mendokumentasikan berbagai motif Batik Gedog. Pendokumentasian motif Batik Gedog bertujuan untuk menyimpan motif yang ada agar tidak punah dan dapat dipelajari serta dibuat kembali oleh generasi berikutnya. Perancangan buku visual Batik Gedog Tuban ini menggunakan beberapa metode. Diantaranya adalah riset etnografi untuk melihat situasi pada desa Kerek, depth interview kepada narasumber yang berkaitan dengan Batik Gedog yaitu pengrajin sekaligus pelestari Batik Gedog, kolektor Batik Gedog serta dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Tuban untuk mengetahui beberapa pandangan mengenai Batik Gedog serta literatur terkait. Data yang ada kemudian dikomparasikan dengan kompetitor untuk mendapat konten buku yang sesuai. Hasil dari perancangan ini adalah buku visual motif Batik Gedog Tuban yang membahas motif serta makna dibaliknya, kehidupan masyarakat yang menggunakan batik, sejarah, ciri-ciri, perbedaan, fungsi hingga perkembangan Batik Gedog Tuban. Melalui perancangan buku visual Batik Gedog Tuban ini diharapkan dapat melestarikan motif yang ada sehingga bermanfaat bagi kolektor batik dan pengrajin, serta untuk memperkenalkan Batik Gedog kepada masyarakat yang lebih luas. Buku ini dilengkapi dengan elemen visual berupa fotografi serta ilustrasi untuk merekonstruksi penggunaan batik gedog di masa lalu.
Perancangan Cerita, Boneka Karakter dan Environment untuk Serial Teater Boneka “Tangkupet” dengan Mengangkat Unsur Identitas Lokal InodonesiaPerancangan Cerita, Boneka Karakter dan Environment untuk Serial Teater Boneka “Tangkupet” dengan Mengangkat Unsur
Muhammad Alhaq;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.51985
Teater boneka merupakan salah satu budaya yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dan perlu terus dilestarikan. Pelestarian budaya tersebut bisa diwacanakan dengan menciptakan variasi konsep pertunjukan yang disesuaikan dengan masa sekarang, sehingga bentuk kesenian tersebut mampu bertahan di era teknologi dan memiliki daya jual di pasar seni yang terus berkembang. Saat ini mulai muncul kebutuhan teater boneka yang diciptakan kusus untuk audiens anak-anak Sekolah Dasar, namun pertunjukan tersebut masih jarang ditemui di Indonesia. Perancangan ini bertujuan untuk membuat Serial Teater Boneka “Tangkupet” untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada Proses penciptaan teater boneka baru perlu mengangkat unsur identitas lokal Indenesia untuk diterapkan sebagai ide utama dalam pembuatan cerita, boneka karakter dan environment pertunjukannya. Penggunaan unsur kelokalan tersebut dapat dijadikan sebagai fitur pembeda dengan bentuk budaya negara lainnya. Perancangan ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu studi literature, studi eksisting, interview, studi eksperimental, depth interview, expert review, prototyping, dan forum group discussion. Dari hasil riset tersebut, teater boneka Tangkupet sudah mampu memberikan sajian pertunjukan yang sesuai dengan anak-anak. Selain itu, teater boneka ini dinilai sudah dapat menampilkan unsur-unsur identitas lokal Indonesia melalui cerita serial yang mengangkat pesan tentang nilai-nilai pendidikan karakter, desain boneka karakter yang mengadaptasi hewan endemik langka Indonesia, desain environment yang menampilkan bentuk bangunan rumah perkampungan lokal, dan beberapa unsur kelokalan lainnya sebagai tambahan.
Perancangan Buku Visual Bangunan Cagar Budaya Kota Semarang sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian
Safira Dwisiwi;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.56892
Kota Semarang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar kota pusaka dunia versi UNESCO 2020. keberagaman bangunan cagar budaya kota Semarang menjadi daya tarik utama wisatawan, namun sayangnya masih banyak yang belum mengetahui bahwa bangunan cagar budaya yang ada tidak hanya terdapat di kota lama saja. Maka dirancanglah sebuah buku visual yang memberikan informasi melalui gambar ilustrasi dengan tujuan untuk menyampaikan kepada pembaca mengenai keberagaman bangunan cagar budaya kota Semarang. Perancangan ini menggunakan metode kuantiatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan menyebar kuesioner berisi pertanyaan perihal kebutuhan pembaca dari buku yang dimaksud, sedangkan metode kualitatif yaitu dengan melakukan observasi langsung ke objek yang akan disampaikan kepada pembaca. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah buku visual yang berisi gambar ilustrasi dari bangunan cagar budaya dan kondisi lingkungan yang memengaruhinya. Dengan adanya buku visual ini mampu menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai keberagaman akan bangunan cagar budaya dari sisi sejarah dan kebudayaan yang ada di kota Semarang.
Perancangan Merchandise Fashion Mengangkat Tema Musik Disko
Sima Anditya kosalatami;
Senja Aprela Agustin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.58304
Beberapa dekade setelah popularitas musik disko menurun, musik disko kembali muncul ke permukaan dan menarik perhatian masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Komunitas dance music membawa disko kembali ke kelab malam dan acara-acara musik sebagai bentuk kejenuhan terhadap electronic dance music mainstream. Komunitas tersebut menciptakan kembali subkultur yang membantu penyebaran musik disko dikalangan dewasa muda. Seiring bertumbuhnya komunitas tersebut, makin banyak pula masyarakat yang mendengarkan musik disko dan membeli merchandise disko. Berdasarkan observasi awal dan wawancara, ditemukan dua permasalahan komunikasi visual, yaitu desain yang telah ada tidak dibuat dengan metode desain yang baik dan kurang memiliki konsep dan konteks. Berdasarkan hasil kuisioner, mayoritas responden menyatakan ketertarikan mereka untuk mengetahui sejarah musik disko dan ketertarikan untuk membeli barang yang memiliki keterkaitan dengan musik disko. Rumusan masalah perancangan ini adalah bagaimana merancang merchandise t-shirt untuk komunitas disko usia 22-30 tahun. Batasan masalah dari perancangan ini adalah merchandise berupa graphic t-shirts, konten hanya membahas musik disko, lingkup perancangan berlokasi di Jakarta dan Surabaya dan merancang identitas visual untuk brand. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memecahkan masalah komunikasi visual dalam komunitas tersebut, memberi informasi lebih mengenai musik disko, untuk memenuhi kebutuhan target pasar dalam pakaian yang merepresentasikan minat target pasar terhadap musik disko, dan untuk pengembangan ekonomi kreatif dalam bidang musik dan pakaian. Metode yang digunakan adalah eksplorasi visual dan riset pasar, untuk mendapatkan data mengenai preferensi, opini, aktivitas, ketertarikan dan gaya hidup audiens. Konsep desain dalam perancangan ini adalah underground discothèque dan menggunakan teknik ilustrasi dan tipografi untuk menggambarkan narasi dari setiap desain. Kelab Malam dipilih sebagai nama dari brand karena dapat merepresentasikan konsep desain. Hasil dari desain berupa dua puluh graphic t-shirts dan identitas visual.