Kemajuan teknologi yang semakin berkembang di jaman globalisasi saat ini dapat mengakibatkan dampak positif dan juga negatif bagi kebudayaan di sebuah daerah. Pada saat ini muncul berbagai macam kebudayaan baru yang dihasilkan oleh jaman globalisasi. Dengan seiring jalannya waktu, budaya lama tetap ada dan beralih pada budaya baru, sehingga kurangnya minat dan keinginan untuk melestarikan budaya lama dan beralih pada budaya baru. Kebudayaan lama yang kental sering dilakukan pada masa lalu kini seakan menghilang dan berkurangnya minat pada budaya tersebut. Seharusnya kebudayaan lama tetap dilestarikan dan kebudayaan baru dapat tetap dilakukan. Terdapat banyak kebudayaan baru yang muncul, sebagai contohnya olahraga. Sehingga olahraga sangat populer dikalangan remaja dan tidak tertarik dengan kebudayaan lama. Dibutuhkan sebuah respon arsitektur yang dapat mewadahi kebudayaan lama dan kebudayaan baru di satu area, sehingga budaya lama dan masa kini tetap dilakukan dan dikembangkan. Metode trans-programming diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan minat budaya lama. Dengan menggunakan pendekatan architecture and the sense, pengunjung dapat merekam kejadian, suasana dan aktivitas yang terjadi pada objek rancang. Sehingga pengunjung juga secara sadar atau tidak sadar dapat belajar budaya secara langsung.