Pandemi yang terjadi saat ini menjadikan sistem pembelajaran mulai dilakukan secara daring sehingga tingkat okupansi Gedung Sekolah menurun. Penurunan tingkat okupansi Gedung Sekolah menyebabkan penurunan efisiensi yang mana pada tahap pembangunannya telah mengkonsumsi banyak energi dan material. Berdasarkan dari pendekatan yang digunakan yaitu sustainable building, yang mana berfokus pada bagaimana bangunan dapat bertahan lama, perlu untuk mempertahankan tingkat okupansi bangunan. Salah satu caranya dengan mengalihfungsikan Gedung Sekolah untuk kegiatan lain, yang mana membutuhkan peran dari fleksibilitas ruang. Jika saja sebelum pandemi Sekolah telah dirancang lebih fleksibel, maka memungkinkan untuk Sekolah dapat beralihfungsi ke program lain tanpa mengalami perombakan yang signifikan sehingga tingkat okupansi Gedung Sekolah dapat dipertahankan. Objek rancang berupa SMA swasta dengan sistem day school yang dapat beralihfungsi menjadi Temporary Community Centre saat pembelajaran dilakukan secara daring dengan menerapkan konsep fleksibilitas ruang, yaitu adaptable dan transformable. Community Centre merupakan program yang terbentuk dari kumpulan aktivitas warga di sekitar lahan Sekolah yang terjadi saat pandemi dan bersifat temporer sehingga program Community Centre akan menghilang saat pandemi berakhir. Dalam proses transformasinya, metode irisan ruang digunakan untuk menghasilkan ruang baru yang dapat memfasilitasi kedua tipologi, sehingga saat beralihfungsi masing-masing tipologi dapat berfungsi secara optimal. Dengan adanya peralihan fungsi Sekolah menjadi Community Centre, menjadikan Gedung Sekolah tetap berfungsi secara optimal pada saat pandemi berlangsung, di sisi lain juga dapat memfasilitasi aktivitas warga sekitar lahan Sekolah di saat pandemi.