Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS RENCANA PEMASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN PADA SALURAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PENYULANG PAGUTAN (Studi Kasus: Transformator Distribusi AM097 Di Jalan Banda Seraya, Pagesangan, Kota Mataram) NI Made Seniari; M. Najmul Fadli; I Made Ginarsa
DIELEKTRIKA Vol 7 No 1 (2020): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v7i1.226

Abstract

Data lapangan menunjukkan pembebanan Transformator Distribusi AM097 di Jalan Banda Seraya Pagutan, Kota Mataram, sudah overload sebesar 92,82%, tegangan pelanggan paling ujung bernilai 183,85 V, rugi daya saluran 15,87 kW. Drop tegangan mencapai 25,10% melebihi batas yang diizinkan dalam SPLN No.72 tahun 1987 dengan nilai maksimal 5%. Untuk memperbaiki kondisi jaringan maka dilakukan analisis rencana pemasangan transformator sisipan menggunakan simulasi ETAP. Dengan memperhatikan penempatan transformator sisipan pada jarak 313,18 m dari transformator utama, beban transformator utama 69,16%, transformator sisipan kapasitas 100 kVA dibebani 47,13%. Hasil simulasi menunjukkan tegangan di ujung beban 222,3 V, drop tegangan 3,16%, dan rugi daya saluran sebesar 4,16%.
PENGARUH PANJANG ELEKTRODA, RESISTIVITAS TANAH DAN FREKUENSI ARUS PETIR TERHADAP IMPEDANSI PENTANAHAN ELEKTRODA BATANG NI Made Seniari; Bagus widhi Dharma
DIELEKTRIKA Vol 8 No 1 (2021): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v8i1.264

Abstract

Dalam system proteksi petir eksternal, fungsi elektroda pentanahan (grounding) dalam mengalirkan arus petir ke tanah adalah hal yang penting. Untuk dapat mengalirkan arus petir ke tanah dengan cepat di perlukan impedansi pentanahan yang kecil. Untuk itu dilakukan simulasi, sejauh mana panjang elektroda, resistivitas tanah dan frekuensi arus petir berpengaruh terhadap impedansi pentanahan. Perhitungan ipedansi pentanahan secara matematis sesuai teori rangkaian listrik, dan di olah menggunakan soft wear Octave on line. Hasil menunjukkan bahwa semakin panjang elektroda, impedansi pentanahan semakin kecil. Penurunan impedansi pentanahan rata-rata setiap penambahan panjang 0,5m adalah 18,65 % dan 37,23 %, pada resistivitas tanah (ρ) = 50 Ω/m dan 100 Ω/m. Penurunan nilai impedansi ini adalah penurunan nilai impedansi pentanahan pada panjang elektroda sebelumnya. Semakin tinggi resistivitas tanah, impedansi pentanahan semakin besar. Frekuensi arus petir tidak terpengaruh pada impedansi pentanahan. Kajian ini dapat digunakan sebagai perencanaan untuk pemilihan panjang elektroda, untuk mendapatkan nilai impednsi pentanahan yang ditargetkan
RANCANG BANGUN ALAT UKUR RLC METER BERBASIS ARDUINO MEGA NI Made Seniari; I A Sri Adnyani; Ahmad Sandi Yayan Saputra
DIELEKTRIKA Vol 7 No 2 (2020): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dielektrika.v7i2.249

Abstract

Dalam dunia elektronika di tuntut pengurukuran dengan ketelitian yang tinggi. Misalanya dalam pengukuran elemen pasif seperti Resistor, Induktor dan Kapasitor. Pengukuran ke tiga element tersebut umumnya menggunakan alat ukur sendiri-sendiri, yaitu Ohm meter, induktasi meter dan kapasitansi meter. Ketiga peralatan tersebut yang sudah ada di pasaran berbentuk digital maupun analog, menggunakan range pengukuran yang terbatas, sulit di lakukan perbaikan dengan presisi yang bagus bila mengalami kerusakan. System kerja alat ukur tersebut ada yang menggunakan sifat muai panjang dari logam, mengandalkan arus induksi, serta konstruksinya relative rumit. Untuk itu perlu perancangan alat ukur yang dapat mengukur Resistor, Induktor dan Kapasitor dengan satu alat ukur, range pengukuran yang lebih fleksibel dan konstruksi alat ukur yang lebih sederhana, serta metode pengukuran lebih modern dengan menggunakan softwear. Dengan menggunakan teori pembagian arus, pembagian tegangan, pengisian dan pengosongan kapasitor, dipadukan dengan kemampuan dari mikrokontroller Arduino Mega2560 (datasheet ATmega2560), yang memiliki 54 pin digital input/output, maka pengukuran elemen pasif menjadi lebih sederhana dan ketelitian dapat di seting. Penuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara terminal serial digunakan perangkat lunak Integrated Development Environment (IDE). Rangkaian pengukurnya dirancang pada software Fritzing, dan nilai hasil pengukuran di tampilkan di LCD (Liquid Chrystal Display) secara digital.