Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENANGANAN DAN PENGOLAHAN IKAN DI KELURAHAN PASIA NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Yusra Yusra; Yempita Efendi; Ainul Mardiah
Jurnal Vokasi Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.349 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v3i2.1308

Abstract

Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang merupakan salah daerah yang terletak di pesisir pantai. Sebagian besar penduduk di daerah  ini bekerja sebagai nelayan penangkap dan pengolah ikan. Daerah ini juga dijadikan  sentra pengolahan ikan Kota Padang yang disebut dengan Sentra Pengolahan Perikanan Pasia Nan Tigo (SP3N). Pengolahan ikan yang dominan dilakukan adalah pengolahan ikan teri kering (tawar dan asin). Mitra yang menjadi sasaran dari Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah nelayan pengolah ikan yang berada di unit pengolahan ikan SP3N. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode andragogy, dengan cara sosialisasi, penyuluhan dan melakukan praktek. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Penyuluhan tentang larangan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya dalam proses pengolahan ikan teri kering, 2) Pelatihan pengolahan ikan yang sesuai dengan standar SNI, 3) Pelatihan tentang diversifikasi produk olahan ikan teri menjadi nugget ikan, kakinaga ikan dan abon ikan,  4) Pelatihan  pengemasan  produk  ikan  teri  kering serta 5) pelatihan manajemen keuangan dan pembukuan sederhana.
PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DENGAN SISTEM MICROBUBBLE TENAGA SURYA DI NAGARI CAMPAGO SELATAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN – SUMATERA BARAT Harisjon Harisjon; Ani Leilani; Harminto Harminto; Ulfauza Ulfauza; Ainul Mardiah; Syofriani Syofriani
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.502-508.2020

Abstract

Nagari Campago Selatan Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman. Masyarakatnya bekerja sebagai pedagang, petani, buruh, wiraswasta, pegawai negeri, pembudidaya ikan dan lain sebagaimya. Pada masa pandemi covid 19 ini masyarakat Nagari Campago Selatan juga merasakan dampaknya terutama masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah seperti pedagang, pembudidaya ikan dan buruh. Untuk dapat menambah penghasilan keluarga, ibu-ibu wanita tani ikut terlibat dalam kegiatan budidaya ikan yang tergabung dalam kelompok budidaya ikan. Budidaya ikan yang dilakukan oleh wanita tani masih secara tradisional dan belum ada menggunakan teknologi maka dari itu tim dosen Politeknik Kelautan dan Perikanan menjadikannya sebagai sasaran tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun 2020. Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan alat dan bahan untuk pelatihan teknik budidaya ikan nila (oreochromis niloticus) dengan sistem microbubble tenaga surya yang dilakukan dengan metode andragogy yaitu sosialisasi, penyuluhan dan melakukan praktek. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Survey lokasi 2) Sosialisasi tridarma perguruan tinggi Politeknik Kelautanan dan Perikanan Pariaman tentang pengabdian kepada masyarakat, 3) Pelatihan teknik budidaya ikan nila (oreochromis niloticus) dan pemberian pakan buatan, 4) Pelatihan cara penggunaan microbubble tenaga surya., 5) Monitoring dan evaluasi. Kata kunci: Ikan Nila, Pakan, Kualitas air, Microbublle, Nagari Campago Selatan ABSTRACT Nagari Campago Selatan Sub-District V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman Regency is one of the areas directly adjacent to the Pariaman Marine and Fisheries Polytechnic. The people work as traders, farmers, laborers, entrepreneurs, civil servants, fish cultivators and so on. During the Covid 19 pandemic, the people of Nagari Campago Selatan also felt the impact, especially those with middle to lower income such as traders, fish cultivators and laborers. To be able to increase family income, female farming women are involved in fish farming activities that are members of fish farming groups. Fish farming carried out by female farmers is still traditional and does not yet use technology, therefore the Marine and Fisheries Polytechnic lecturer team made it the target of Community Service activities in 2020. The form of this activity is the provision of tools and materials for training on tilapia cultivation techniques ( oreochromis niloticus) with a solar-powered microbubble system carried out by the andragogy method, namely socialization, counseling and doing practice. The activities carried out are: 1) Site survey 2) Socialization of the tridarma of the Polytechnic of Marine and Fisheries Pariaman regarding community service, 3) Training on tilapia (oreochromis niloticus) cultivation techniques and artificial feeding, 4) Training on how to use solar microbubble, 5) Monitoring and evaluation.
UJI ORGANOLEPTIK KESEGARAN IKAN LAYANG (Decapterus, sp) SELAMA PENANGANAN SUHU DINGIN Ainul Mardiah; Indira Karina; Eddwina Aidila Fitria
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v6i2.946

Abstract

Handling the layang fish (Decapterus sp) cold chain is an effort to maintain the freshness of fish until it reaches consumers in a fresh condition. Added ice flakes are the method for applying low temperatures in storage so that fish are durable and long-lasting. The purpose of this study was to analyze the freshness level of layang fish after being stored for 0, 2, 4, and 6 hours. The study used an experimental method with four treatments and three replications. Fish samples were taken directly from Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus, Padang, and transported to the laboratory using a cold box. On arrival at the laboratory, the fish samples were separated into several cold boxes which had been given ice flakes with the ratio of fish to ice 1:1. Then, the organoleptic test was carried out using 25 semi-trained panelists. The organoleptic parameters were eyes, gills, mucus, fish cutlet, odor, and texture of layang fish. The results showed that chilled storage for 2-4 hours found that layang fish was still categorized as fresh and received a score of 6.00 – 7.48 from the panelists, meaning that fish was highly favored by consumers. After 6 hours of chilled storage, the quality of fish began to decline with an average score ranging from 4.72-5.20 with the characteristics of fish eyes turning red and the fish flesh becoming mushy. Handling chilled temperatures is necessary to maintain the quality and freshness of layang fish. The best-chilled storage temperature was about 2-4 hours.