Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

APLIKASI EDIBLE FILM DARI PATI TALAS DENGAN PENAMBAHAN GELATIN CEKER AYAM PADA MAKANAN TRADISIONAL “BAREH RANDANG" Ihsan Nurhakim; Leffy Hermalena; Eddwina Aidila Fitria
Journal of Scientech Research and Development Vol 3 No 2 (2021): JSRD, December 2021
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.536 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v3i2.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gelatin ceker ayam terhadap sifat fisik edible film pati talas dan mengetahui lama penyimpanan ‘bareh randang’ terbaik menggunakan edible film dari pati talas dengan penambahan gelatin ceker ayam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama penyimpanan ‘bareh randang’ yang dilapisi edible film (2, 4, 6, dan 8 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan ‘bareh randang’ yang dilapisi edible film berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar lemak, dan uji kapang. Berdasarkan hasil uji organoleptik yang sesuai dengan syarat mutu, dan hasil uji organoleptik beberapa panelis terhadap ‘bareh randang’ yang dilapisi edible film menunjukkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan A (2 hari) dengan kadar air (8,65%), kadar lemak (14,50%), dan uji kapang (2,7 X 101 CFU/g) dan lama penyimpan 2-4 hari.
Pengujian Asam Lemak Bebas Pada Wajik Yang Dilapisi Edible Film Khitosan-PVA Eddwina Aidila Fitria; I Ketut Budaraga; Samudera Zebua
Jurnal Sagu Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.28 KB) | DOI: 10.31258/sagu.21.1.p.38-42

Abstract

Bahan pangan merupakan suatu produk yang mudah mengalami kerusakan. Wajik yaitu makanan semi basah yang diolah dari beras ketan, gula, dan santan kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masa simpan wajik yang dilapisi edible film kitosan PVA hingga mencapai kerusakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 1%. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama penyimpanan wajik yang dilapisi edible film kitosan PVA (0, 5, 10, 15, 20 Hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Edible film kitosan udang windu berpengaruh sangat nyata terhadap karakteristik wajik berdasarkan uji asam lemak bebas. Berdasarkan uji asam lemak bebas, edible film kitosan PVA dapat memperpanjamg umur simpan wajik hingga 10 hari (perlakuan C) dengan nilai asam lemak bebas 0,06% dan nilai ini memenuhi syarat SNI pada wajik 01-4272-1996.
EFEKTIFITAS KEMASAN ANTIMIKROBA LENGKUAS PADA PEMPEK SELAMA PENYIMPANAN Yurnalis Yurnalis; Eddwina Aidila Fitria; Tika Rahma Witri
Jurnal Sagu Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/sagu.21.2.p.64-69

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap mutu pempek dengan kemasan antimikroba lengkuas dan untuk mengetahui efektivitas kemasan antimikroba lengkuas pada pempek selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan perlakuan 4 taraf dan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 1%. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama penyimpanan pempek  dengan kemasan antimikroba lengkuas berupa edible film selama 0, 1, 2, dan 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan pempek dengan kemasan antimikroba lengkuas berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein dan jumlah kapang. Kemasan antimikroba lengkuas kurang efektif dalam menghambat pertumbuhan kapang. Pertumbuhan kapang masih terjadi hingga hari ke 3 dengan jumlah 3,0 x 104 cfu/gr.
UJI ORGANOLEPTIK KESEGARAN IKAN LAYANG (Decapterus, sp) SELAMA PENANGANAN SUHU DINGIN Ainul Mardiah; Indira Karina; Eddwina Aidila Fitria
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v6i2.946

Abstract

Handling the layang fish (Decapterus sp) cold chain is an effort to maintain the freshness of fish until it reaches consumers in a fresh condition. Added ice flakes are the method for applying low temperatures in storage so that fish are durable and long-lasting. The purpose of this study was to analyze the freshness level of layang fish after being stored for 0, 2, 4, and 6 hours. The study used an experimental method with four treatments and three replications. Fish samples were taken directly from Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus, Padang, and transported to the laboratory using a cold box. On arrival at the laboratory, the fish samples were separated into several cold boxes which had been given ice flakes with the ratio of fish to ice 1:1. Then, the organoleptic test was carried out using 25 semi-trained panelists. The organoleptic parameters were eyes, gills, mucus, fish cutlet, odor, and texture of layang fish. The results showed that chilled storage for 2-4 hours found that layang fish was still categorized as fresh and received a score of 6.00 – 7.48 from the panelists, meaning that fish was highly favored by consumers. After 6 hours of chilled storage, the quality of fish began to decline with an average score ranging from 4.72-5.20 with the characteristics of fish eyes turning red and the fish flesh becoming mushy. Handling chilled temperatures is necessary to maintain the quality and freshness of layang fish. The best-chilled storage temperature was about 2-4 hours.
APPLICATION OF EDIBLE COATING BREADFRUIT STARCH AGAINST CAYENNE PEPPER Inawaty Sidabalok; Eddwina Aidila Fitria; Andal Susanto; Indira Karina
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 33 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to determine the effect of edible coating of breadfruit starch on the quality of cayenne pepper and to find out how long the optimal storage of cayenne pepper coated with an edible coating breadfruit starch and stored at room temperature. This study used a complete randomized design with 5 treatments and 3 data tests. The observation results were analyzed using ANOVA and the continued test DNMRT at the rate of 1%. The treatment in this study was the duration of storage of cayenne pepper coated with edible coating for 3, 6, 9, 12, and 15 days. The results showed that the length of storage of cayenne pepper coated with edible coating had a significant effect on water content, vitamin C, pH, and weight loss. Based on the color and texture test results of cayenne pepper coated with edible coating, it was shown that storage up to day 3 was most preferred by the panelists, with a moisture content of 85.32%, vitamin C content of 268.36 mg/100 g, pH of 3.35, and weight loss of 22.44%. Keywords: edible coating, breadfruit starch, cayenne pepper
PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN TERHADAP KARAKTERISTIK SELAI LEMBARAN WORTEL (Daucus carota.L) CITA RASA JAHE Yurnalis; Eddwina Aidila Fitria; Irmawan
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 1 (2023): JSRD, June 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i1.134

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan gula aren terhadap karakteristik dan cita rasa selai lembaran dan mengetahui perlakuan yang paling disukai oleh panelis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 1%. Perlakuan pada penelitian ini adalah jumlah penambahan gula aren: A (30%), B (35%), C (40%), D (45%), E (50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula aren pada selai lembaran berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai pH, kadar air, kadar gula total, kadar serat kasar dan uji lipat. Berdasarkan uji organoleptik diperoleh selai lembaran yang paling disukai oleh panelis adalah pada perlakuan C (penambahan gula aren sebanyak 40%) dengan nilai pH 4,18, kadar air 19,91%, kadar gula total 44,28%, kadar serat kasar 2,08%, uji lipat 3,00 memenuhi syarat mutu SNI 01-3746-2008 dan kriteria mutu selai buah SII No 173 Tahun 1978 kecuali kadar gula total 44,28%.
- Maize Nugget Making in Nagari Ladang Panjang, Pasaman Regency, West Sumatra: Pembuatan Nugget Jagung di Nagari Ladang Panjang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat I Ketut Budaraga; Eddwina Aidila Fitria
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i4.15336

Abstract

Abstract Nugget is a processed meat products which mixed or without other ingredients and permitted food additives. In its manufacture, the nugget is formed and then steamed and fried before being consumed. One of the most widely grown horticultural crops in the Nagari Ladang Panjang area is corn. Corn can be used as nuggets which are rich in fiber and added tofu as its protein. The purpose of this activity is to provide knowledge to the community about making sweet corn-based nuggets. The results of the implementation of this service were successful in processing and the community was very enthusiastic. This corn nuggets product can be used as an alternative in consuming vegetable protein and fiber. If these corn nuggets are developed properly, they can become one of the superior products in the form of frozen food from Nagari Ladang Panjang. Keywords: nuggets, sweet corn, tofu, frozen food
KARAKTERISTIK BISKUIT DARI TEPUNG BENGKUANG (PACHYRHIZUS EROSUS) MODIFIKASI DAN TEPUNG UBI JALAR PUTIH (Ipomea batatas) Nela Putriana; Yurnalis; Leffy Hermalena; Eddwina Aidila Fitria
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung bengkuang modifikasi dan tepung ubi jalar putih terhadap mutu biskuit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap sederhana (RAL) satu factor dengan 5 perlakuan 3 kali ulangan. Data pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’ New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 1%. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbandingan tepung bengkuang modifikasi dan tepung ubi jalar putih pada pembuatan biskuit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung bengkuang modifikasi dan tepung ubi jalar putih berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, dan kadar protein biskuit yang dihasilkan. Biskuit yang dibuat sudah memenuhi syarat mutu biskuit yang ditetapkan oleh SNI kecuali untuk kadar air dan kadar protein. Biskuit yang paling disukai oleh panelis adalah biskuit dengan perbandingan tepung bengkuang modifikasi dan tepung ubi jalar 20:80 (perlakuan E).
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF YELLOW PUMPKIN NOODLES (Cucurbita moschata Durch) WITH TUNA BONE MEAL Leffy Hermalena; Hafiva Reski Oktavia; Eddwina Aidila Fitria
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 2, Oktober 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/katalisator.v8i2.2241

Abstract

Lash yellow is one of the alternative ingredients for making dry noodle products substituted with wheat flour. The use of yellow pumpkin in making dry noodles because yellow pumpkin contains lots of carbohydrates, vitamins, and fiber. In addition to substituting yellow pumpkin, noodles can also add nutrients that are not yet present in the basic composition,  namely calcium, obtained from the by-products of fish bones. The purpose of this study was to determine the effect of adding tuna bone meal on the characteristics and antioxidant activity of yellow pumpkin noodles and to find out the addition of the best tuna bone meal to produce yellow pumpkin noodles that panelists liked. The observational data were analyzed using ANOVA and Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at a level of 1%. The treatment in this study was the addition of tuna bone meal (A = 2%, B = 6%, C = 10%, D = 14%, E = 18%). It turns out that the addition of tuna bone meal has a very real effect on water content, ash content, protein content, antioxidant activity, and calcium levels. All treatments meet the quality requirements of dry noodles SNI 8217-2015. Based on organoleptic tests, the best treatment is treatment A with the addition of tuna bone meal as much as 2% with an average of 5.39 organoleptic, with a moisture content value of 11.71%, ash content of 0.12%, protein content of 14.64%, antioxidant activity of 22.00% and calcium content of 18.8 mg / 100g.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN HASIL SAMPING PEPAYA UNTUK PEMBUATAN SABUN BERSAMA KWT PUNCO RUYUANG, NAGARI BATU KALANG, KECAMATAN PADANG SAGO, PADANG PARIAMAN Sari, Oktavina; Eddwina Aidila Fitria; Silfani; Riska Viona Syafira; Wawan Sumarno
Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Bersama: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertania Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsm.v2i2.35

Abstract

Pelatihan pembuatan sabun pepaya bersama KWT Punco Ruyuang bertujuan membantu dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan pepaya tidak layak jual (hasil samping). Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu kelompok tani, yang belajar tentang manfaat pepaya untuk kulit serta teknik pembuatan sabun melalui saponifikasi. Peserta berhasil membuat sabun pepaya berkualitas dengan aroma segar dan tekstur lembut. Selain itu, mereka diajarkan strategi pemasaran menggunakan media sosial dan kemasan menarik untuk meningkatkan daya jual. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kesejahteraan. Inovasi ini diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya lokal dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, serta mengedukasi mereka tentang pentingnya pemanfaatan hasil pertanian secara kreatif. Implementasi pelatihan ini juga berpotensi meningkatkan kesadaran akan nilai tambah dari produk olahan lokal