Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transformasi Spasial Rumah Hunian-Usaha Kawasan Kampung Kota (Studi Kasus : Kampung Panjunan Sidoarjo) Rijal Fakhruddin; Sri Utami
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi masyarakat terus meningkat diringi dengan perubahan suatu daerah, transformasi spasial baik fisik maupun non fisik dapat mempengaruhi perilaku dalam pen yesuaian yang menyebabkan terjadinya transformasi penggunaan ruang maupun perubahan fungsi ruang pada hunian menjadi hunian-usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi hunian-usaha dengan studi kasus di Kampung Panjunan Sidoarjo berdasarkan aspek spasial. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mendasari pengaruh, penyesuaian perilaku dan bentuk penyesuaian perilaku penghuni untuk melakukan bentuk perubahan. Kata kunci : Transformasi spasial, rumah hunian-usaha, kampung kota
Tingkat Kenyamanan Pengguna Jalur Pedestrian pada Jalan Penghibur, Makassar Leonard Enrico Candra; Sri Utami
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur pedestrian yang menjadi jalur sirkulasi pejalan kaki sering mengalami berbagaipermasalahan. Kenyamanan dari pejalan kaki juga menjadi berkurang dengan adanyapermasalahan-permasalahan yang terjadi. Jalan Penghibur sebagai salah satu jalan yangdekat dengan ikon kota Makassar menjadikan jalan Penghibur sering dilalui pejalan kaki. Jalan Penghibur telah memiliki jalur pedestrian. Tingkat kenyamanan jalur pedestrianjalan Penghibur dinilai dari empat variabel yakni, sirkulasi, peneduh, bentuk keindahan,dan keamanan. Mencari tingkat kenyamanan jalur pedestrian dilakukan secara kuantitatif melalui responden dengan metode analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian dapat dilihat bahwa variabel sirkulasi pada kedua zona masih memberikan banyak kekurangan. Masalah utama zona satu adalah kelengkapan dan perletakan perabot jalan. Masalah utama zona dua adalah kebersihan dari jalur pedestrian. Kelebihan dari kedua zona jalur pedestrian adalah variabel bentuk keindahan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tingkat kenyamanan zona dua lebih baik dibandingkan zona satu. Kedua zona secara keseluruhan telah memberikan kenyamanan yang cukup, sehingga dapat dikatakan jalur pedestrian pada Jalan Penghibur telah memberikan kenyamanan yang cukup.
Tipologi Rumah-Ladang di Desa Enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ngadas, Kabupaten Malang Dian Kartika Santoso; Antariksa Antariksa; Sri Utami
ARSITEKTURA Vol 17, No 2 (2019): ARSITEKTURA : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.952 KB) | DOI: 10.20961/arst.v17i2.33140

Abstract

Ngadas village is one of the agricultural villages. Ngadas village was an enclave village of Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS). Ngadas people do more activities in the fields than in their homes or dwellings. So, they built a farmhouse around the crop fields. As an agricultural landscape with upland ecology, certainly there have been many human compositions and interventions in its arrangement. It also changed a shaped of farm houses, and now it has a diverse character. So, it is necessary to study the typology of farmhouses in Ngadas Village as an effort to document traditional architecture and Indonesian culture, especially in the upland agrarian community. Qualitative methods have done with a typology approach by grouping similarities and differences based on the form of plans, unit space, layout, space organization, and orientation. The results of the analysis show that there are five types of farmhouses found. A few factors caused by the emergence of the typology of farmhouses in Ngadas Village based on spatial aspects are topographic factors, economic factors, factors in the need for security.