Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pemberian Jus Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Tambak Deres RW 01 Kelurahan Kenjeran Surabaya Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.299 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i1.86

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi akibat kekurangan insulin. Masih ada penderita DM yang sudah menjalankan program diet ternyata belum mampu mengendalikan glukosa darah dengan baik. Buah naga kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah pembentukan radikal bebas karsinogenik serta berfungsi sebagai pengganti nasi, terutama untuk penderita diabetes. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pemberian jus buah naga terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Tambak Deres Kenjeran Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan pra-experimental. Populasi pada penelitian ini yaitu orang yang mengalami diabetes mellitus sejumlah 19 responden, besar sampel sebanyak 18 responden, menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu jus buah naga dan variabel dependent adalah kadar gula darah. Pengumpulan data menggunakan kuisoner dan lembar observasi. Hasil dari penelitian menunjukkan sebelum pemberian jus buah naga 11 orang (61%) mengalami kadar gula darah tinggi dengan rata-rata 242 mg/dl dan setelah pemberian jus buah naga pada responden yaitu sebanyak 9 orang (50%) mengalami kadar gula darah sedang dengan rata-rata 180 mg/dl. Hasil uji statistic Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh jus buah naga terhadap kadar gula darah dengan tingkat signifikasi 0,042 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka Jus buah naga mempengaruhi kadar gula darah karena pada jus buah naga terdapat antioksidan dan kaya serat sehingga dapat menurunkan kadar gula darah, hal inilah yang diharapkan agar responden dapat menggunakan terapi jus buah naga sebagai alternatif untuk mengontrol kadar gula darahnya.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping Kontrasepsi Suntik Dengan Keikutsertaan Menjadi Akseptor KB Suntik Di BPS Ny. Arifin Surabaya Eny Astuti; Mience Dappa
Bahasa Indonesia Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.32 KB) | DOI: 10.47560/kep.v7i2.103

Abstract

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Kontrasepsi suntik adalah salah satu metode yang paling diminati. Namun banyak sekali akseptor KB suntik yang belum memahami tentang efek samping kontrasepsi suntik sehingga tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi suntik dengan menjadi akseptor KB suntik. Desain yang digunakan pada penelitian adalah “korelasi”. Pemilihan sample dilakukan dengan teknik consecutive sampling, pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner, sampel diambil dari responden yang bersedia (akseptor KB baru dan Ibu yang kooperatif) Berdasarkan hasil penelitian diatas disimpulkan sebagian besar pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi suntik adalah kurang sebanyak 20 responden (50%) dan sebanyak 28 responden (70%) tetap ikut menjadi akseptor KB suntik. Data diolah menggunakan uji statistik chi square dengan hasil =0.763 yang berarti H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi suntik dengan menjadi akseptor KB suntik. Peneliti berharap petugas kesehatan lebih memotivasi para ibu yang belum menggunakan KB agar memberikan informasi betapa pentingnya KB untuk menekan jumlah kelahiran, angka kemtian ibu dan kesakitan.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DI STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v5i1.180

Abstract

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan. Prestasi adalah keberhasilan dalam belajar. Masalah dari sebagian besar 32 mahasiswa yang mempunyai kriteria sangat memuaskan 24 orang (75%) (penelitian ini motivasi belajar dan prestasi belajar adanya gangguan intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran motivasi belajar terhadap prestasi belajar akademik di mahasiswa semester VII S1 Keperawatan William Booth Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel yang diambil sebanyak 32 orang responden. Pemilhan responden mahasiswa semester VII yang memiliki motivasi yang memenuhi kriteri. Cara pengambilan sempel semua mahasiswa semester VII. Data penelitian mengenai motivasi belajar dan presentasi belajar diambil dengan cara pengisian kusioner dan data indeks prestasi mahasiswa. Setelah ditabulasi silang data kemudian dianalisis untuk melihat hubungan motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan William Booth Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memiliki motivasi baik sebagian 21 orang (65,62%). Presentasi yang diperoleh yakni presentasi belajar sangat memuaskan sebagian 16 orang (50,37%). Untuk mengetahui faktor-faktor prestasi belajar mahasiswa Stikes William Booth Surabaya. Di uji menggunakan uji spearman dengan hasil ρ=0,005 Melihat dari hasil penelitian ini maka perlu di pertahankan agar bisa lebih baik lagi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN KEADAAN TALI PUSAT NEONATUS DI BKIA RS WILLIAM BOOTH SURABAYA. Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v4i1.190

Abstract

Tali pusat adalah tali kehidupan bayi waktu berada dalam rahim ibu dan dipotong setalah bayi lahir. Tali pusat perlu mendapatkan perawatan yang aseptik untuk mencegah terjadinya infeksi yang menyebabkan kematian pada neonatus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara tingkat pengetahuan ibu post partum tentang perawatan tali pusat dengan keadaan tali pusat neonatus di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya. Sampel yang diambil adalah ibu post partum yang mempunyai bayi usia 0 – 1 bulan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel 41 orang dengan tehnik non probability sampling tipe consecutive sampling. Data yang terkumpul diolah dengan uji statistik koefisien spearman dengan tingkat kemaknaan r < 0,05. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang berpengetahuan baik dengan keadaan tali pusat lepas sebanyak 22 orang (53,33 %), hasil uji statistik korelasi spearman diapatkan nilai r = 0,000 yang berarti lebih kecil dari r = 0,05 sehingga Ho ditolak, sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu post partum dengan keadaan tali pusat neonatus. Dari penelitian ini diharapkan petugas kesehatan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya untuk senantiasa memberikan informasi atau penyuluhan tentang perawatan tali pusat neonatus kepada ibu-ibu.
GAMBARAN PENANGANAN MANDIRI IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PADA TRIMESTER I DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling utama sebagai menyebab stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Sebagian wanita hamil akan berupaya untuk mengatasi sendiri gejala mual dan muntah yang mereka rasakan. Kebiasaan wanita hamil yang mengatasi sendiri masalah mual dan muntah itu, terkadang disadari atau tidak, dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Pada kenyataannya, wanita hamil akan mencoba mengkonsumsi segala sesuatu, yang diharapkan dapat mengurangi mual danmuntahnya. Pada keadaan seperti ini, nutrisi yang baik hampir tidak relevan terhadap penanganan mual dan muntah. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengadakan penelitiantentang “gambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya” dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanagambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I, apakah ibu melakukan penanganan mandiri dengan baik atau tidak. Dalam penelitian ini penelitimenggunakan desain deskriptif, dengan variabel tunggal dan pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke BKIA Rumah Sakit William Booth Surabayadengan sampel 67 responden dan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Data yang terkumpul diolah dari hasil pengisian lembar kuisioner dengan cara deskriptifmenggunakan tabel distributif yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase, kemudian dinarasikan. Hasil penelitian didapatkan data tentang gambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I yaitu responden yang melakukan penanganan baik 8 orang (12%), cukup baik 40 orang (60%), kurang baik 19 orang (23%) dan penanganan tidak baik tidak ada (0%).Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan khususnya di BKIA dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan kesehatan bagi setiap ibu hamil yang berkunjung di BKIA, agar ibu yang belum dapat melakukan penanganan mandiri dengan baik atau masih kurang dapat melakukannya dengan baik.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN SECARA MANDIRI MELALUI TAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA) DI RW 2 KELURAHAN BALASKLUMPRIK Ethyca Sari; Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.808 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v1i1.251

Abstract

Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia, karena sebelum rakyat Indonesia merdeka pun, masyarakat pelosok desa sudah menggunakan tanaman obat tersebut hingga sekarang, pengobatan tradisonal masih diakui keberadaannya di kalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya, penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif maupun sebagai pengobatan tradisonal . Pengembangan TOGA bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga Pembudidayaan taman obat keluarga pada hakekatnya adalah penanaman tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan ipteks bagi masyarakat kelompok tani dan Ibu PKK RW 2 melalui kegiatan pelatihan dan aplikatif secara langsung tentang pembudidayaan tanaman obat keluarga sebagai sarana pembelajaran kelompok dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok tani dan Ibu PKK dalam upaya memandirikan keluarga dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam keluarga tersebut sebelum diberikan tindakan lanjutan yang ada di instansi kesehatan . Yang diharapkan keberhasilan dari kegiatan ini adalah terbentuknya di kelompok tani dan Ibu PKK dalam membantu menurunkan angka kematian serta meningkatkan derajad kesehatan masyarakat dan keluarga melalui pembudidayaan taman obat keluarga dan tersosialisasikannya taman obat keluarga yang bisa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi serta tersosialisasikannya bebarapa jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk usaha kecil bagi keluarga atau masayarakat melalui pembudidayaan taman obat keluarga . Sebagai panduan masyarakat dalam melakukan kegiatan penenaman obat keluarga beserta manfaatnya akan dibuatkan modul tentang jenis tanaman obat serta bagaimana cara melakukan pengeloalaan tanaman dan pendistribusiannya.