Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI AKADEMI KEPERAWATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA ., Ethyca Sari, Yuliana Sedin
S1 Keperawatan Vol 2, No 1 (2013): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Learning achievement is the end result in person and used to achieve success during sebaga ikuran enrolled in a school. Based on the observations of the author in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya students who receive optimal learning achievement with a cumulative GPA ≥ 3.00 start first semester - VI only achieved by the same students. This is caused by various factors. Factors affecting the achievement of physiological factors, psychological factors, family support factors, environmental factors, school, community environmental factors. The purpose in doing this study is to mengidantifikasi dominant factor affecting student achievement in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. The design of this study "descriptive". Population of 27 people, with a sampling technique that is in use "Total Sampling" and the data collected by questionnaires then the data in manually though. Based on the results of research on the physiological factors memepengaruhi get that achievement of students in the Academy of Nursing William Booth Surabaya as many as 27 people (100%), psychological factors as many as 27 people (100%), most of the family support factor 14 people (52%), environmental factors most of the 18 schools (67%), the environmental factors 1 (4%), and the dominant factor affecting student achievement in Akademi Keperawatan William Booth Surabaya is the physiological factors and psychological factors as many as 27 people (100%). This is caused because the optimal achievement can be obtained if there is a desire and spirit of the individual or the students themselves. The desire and the spirit must be supported by a stable physical condition and psychological health.Keywords : physiological factors, psychological factors, factors of family support, school environment factors, environmental factors, community, academic achievement.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Tingkat pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan terbentuknya perubahan yang dimiliki seseorang untuk membentuk perubahan perilaku yang diharapkan. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Sampel diambil secara totalsampling dengan responden 40 orang keluarga yang mempunyai lansia. Kemudian pengambilan data melalui kuisioner yang diolah dalam bentuk tabulasi. Berdasarkan hasil pengambilan data tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di Puskesmas Pembantu Gunung Sari Surabaya didapatkan tingkat pengetahuan baik 14 responden keluarga, tingkat pengtahuan cukup 11 responden keluarga, dan tingkat pengetahuan kurang 15 responden keluarga. Dari hal tersebut tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah tingkat pengetahuan kurang yaitu sebesar 15 orang (37,5%). Tingkat pengetahuan kurang disebabkan karena kebanyakan pekerjaan mereka adalah wiraswasta, pada waktu malam hari digunakan untuk bekerja dan ketika pagi atau siang harinya waktu mereka gunakan untuk istirahat tidur, jadi membuat mereka tidak ada waktu untuk mencari informasi. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Keluarga, Posyandu lansia.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK BAHAGIA SURABAYA Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 3, No 1 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH  DI TAMAN KANAK-KANAK BAHAGIA SURABAYA Oleh : Ethyca Sari ABSTRACTHealthy food is a food consisting of vegetables, protein, fruit and fibrous foods. The benefits of a healthy diet is to get the energy to perform daily physical activity and maintaining the body in the growth and development. The knowledge is the recognize result and it happens after someone do the sensing to certain object. Based on it the writer is interested to take the title “The Descripton of Mother Knowledge Level About Healthy Food to The Preschool Children at Kindergarten Happy Surabaya”. The purpose of this study was to determine the level of maternal knowledge about healthy food for preschool children in kindergarten Happy Surabaya. Design used in this study was a descriptive design with a total sampling method, the variable used is a single variable. Population of 41 respondents. Data collected by questionnaires was processed manually, including analyzing the results, giving the code, and enter data into a frequency distribution. The results of this study illustrate all the mothers in kindergarten Happy Surabaya has a good knowledge (92,6%). So the mothers knowledge about healthy food can be inferred either knowledgeable.Keywords: Knowledge, Health Food
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH PADA ANAK USIA ( 6 - 12 thn ) DI RUANG MIRAH DELIMA RS WILLIAM BOOTH Sari, Ethyca; Lalita, Mariana
S1 Keperawatan Vol 4, No 1 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Setiap tahun jumlah penderita demam berdarah mengalami peningkatan dan angka kematian kasus ini juga terus mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua tentang upaya pencegahan demam berdarah. Mengetahui upaya pencegahan adalah langkah yang paling penting bagi penderita sehingga dapat segera dilakukan tindakan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Upaya Pencegahan Demam Berdarah Pada Anak Usia (6-12 tahun) di Ruang Anak RS William Booth Surabaya”. Berdasarkan tujuan peneliti, desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, populasi penelitiannya adalah orang tua klien demam berdarah yang memenuhi kriteria inklusi, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Metode sample diambil secara consecutive sampling sebanyak 28 responden. Hasil dari penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang upaya pencegahan demam berdarah termasuk dalam kategori pengetahuan baik 7%, pengetahuan cukup 56%, pengetahuan kurang 37%. Adanya responden dengan pengetahuan kurang tentang upaya pencegahan demam berdarah dapat disebabkan karena mereka kurang mendapat informasi tentang hal-hal tersebut. Selama ini informasi yang mudah didapatkan atau yang sebarkan melalui media masa, cetak dan elektronik maupun melalui pendidikan informal terbatas pada cara pencegahan demam berdarah yang disosialisasikan oleh pemerintah. Kata Kunci : Pengetahuan, Upaya Pencegahan Demam Berdarah.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS PAKIS SURABAYA Fauzia, Yusti; Sari, Ethyca; Artini, Budi
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Keberhasilan pengobatan pada penderita Diabetes Melitus salah satunya ditunjang dari kepatuhan dietnya. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang penderita Diabetes Melitus dapat mempertahankan kondisi kesehatannya. Penderita Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas dengan kondisi gula darah masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 30 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil koesioner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel distribusi frekwensi dan di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekwensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan diet sebesar 29 orang (97,%), faktor sikap mempengaruhi sebesar 28 orang (93,3%), faktor dukungan keluarga mempengaruhi sebesar 30 orang (100%). Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor dukungan keluarga sebesar 30 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam pelaksanaan kepatuhan diet bagi penderita Diabetes Melitus oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan keluarga tentang Diet Diabetes Melitus agar dapat mendukung diet keluarganya yang sakit. Kata Kunci : faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan, kepatuhan diet, penderita diabetes mellitus
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MEMILIH ALAT PERMAINAN PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RW VI DEMAK TIMUR SURABAYA Widari, Ni Putu; Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 4, No 2 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak yang di tumbuhkan secara optimal dan maksimal anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial serta fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak. Banyak ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri anak, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain. Masa kanak-kanak seharusnya merupakan masa bermain yang diharapkan dapat menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga apabila masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin maka akhirnya akan mengganggu tumbuh kembang anak .Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan uji statistik Wilcoxon . Pada penelitian ini populasinya adalah orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-5 tahun di wilayah Demak timur RW VI Surabaya. Alat ukur yang digunakan pada saat pengumpulan data adalah dengan menggunakan lembar kuisoner .Diidapatkan hasil bahwa Faktor lingkungan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 30 ibu (100%),Faktor keselamatan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 29 ibu (90%). Faktor harga mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 26 ibu (86,6%). Diharapkan dalam memilih alat permainan bagi balita hendaknya memilih permainan yang disesuaikan dengan usia anak dan disesuaikan dengan fungsi dari mainan itu sendiri, sehingga alat permainan anak akan dapat membantu menstimulasi dari kecerdasan dari anak Kata kunci : Orang tua, anak usia 1-5 tahun, faktor yang mempengaruhi
Pengaruh Fishing Game Terhadap Konsentrasi Anak Tunagrahita Di SLB C Alpha Wardahana Surabaya Ethyca Sari; Eklesia Natalia
Bahasa Indonesia Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.037 KB) | DOI: 10.47560/kep.v7i2.105

Abstract

Gangguan kesehatan pada seorang anak salah satunya gangguan kesehatan yang mengalami hambatan dan perkembangan otak serta IQ yang dibawah rata-rata adalah anak Tunagrahita. Anak tunagrahita mengalami gangguan pada susunan saraf pusat dan mempunyai perhatian serta daya ingat yang lemah, konsentrasi yang mudah beralih, menyebabkan anak mengalami kesulitan menerima pelajaran atau mengikuti pembelajaran yang diberikan.Salah satunya tindakan yang dapat digunakan untuk anak tunagrahita yang mengalami gangguan konsentrasi adalah fishing game. Fishing game dapat meningkatkan konsentrasi anak Tunagrahita karena kegiatan bermain fishing game merupakan permainan yang mengunakan konsentrasi sehingga dalam memainkannya anak dilatih untuk berkonsentrasi agar dapat menyelesaikan permainan tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada pengaruh fishing game terhadap konsentrasi anak tunagrahita di SLB C Alpha Wardahan Surabaya. penelitian ini mengunakan pra-eksperimen group pra-post test desaign. Variable independen yaitu fishing game dan variable dependen yaitu konsentrasi pada anak tunagrahita. Populasi penelitian adalah anak Tunagrahita di SLB C Alpha Wardahan Surabaya yang mengalami gangguan konsentrasi sebanyak 10 orang dengan jumlah sample 10 orang. Tehnik pengambilan sample dengan cara total sampling. Instrumen penelitian mengunakan lembar observasi. Analisa data mengunakan uji wilcoxon. Fishing game dengan konsentrasi cukup 7 (70%) dan setelah dilakukan fishing game dengan konsentrasi sangat baik 4 (40%) diperoleh nilai p=0,005 sehingga terdapat pengaruh Fishing game terhadap konsentrsi anak tunagrahita di SLB C Alpha Wardahana Surabaya.Dilihat dari hasil penelitian ini maka fishing game dapat digunakan sebagai salah satu permainan untuk meningkat konsentrasi pada anak tunagrahita.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORANG TUA DALAM MEMILIH ALAT PERMAINAN PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RW VI DEMAK TIMUR SURABAYA Ni Putu Widari; Ethyca Sari
Bahasa Indonesia Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v4i2.142

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak yang di tumbuhkan secara optimal dan maksimal anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial serta fisiknya. Bermain juga dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mental anak. Banyak ditemukan anak yang pada masa tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri anak, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain. Masa kanakkanak seharusnya merupakan masa bermain yang diharapkan dapat menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga apabila masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin maka akhirnya akan mengganggu tumbuh kembang anak .Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan uji statistik Wilcoxon. Pada penelitian ini populasinya adalah orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-5 tahun di wilayah Demak timur RW VI Surabaya. Alat ukur yang digunakan pada saat pengumpulan data adalah dengan menggunakan lembar kuisoner. Diidapatkan hasil bahwa Faktor lingkungan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 30 ibu (100%),Faktor keselamatan mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 29 ibu (90%). Faktor harga mempengaruhi ibu dalam memilih alat bermain pada anak usia 1-5 tahun sebanyak 26 ibu (86,6%). Diharapkan dalam memilih alat permainan bagi balita hendaknya memilih permainan yang disesuaikan dengan usia anak dan disesuaikan dengan fungsi dari mainan itu sendiri, sehingga alat permainan anak akan dapat membantu menstimulasi dari kecerdasan dari anak.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS PAKIS SURABAYA Yusti Fauzia; Ethyca Sari; Budi Artini
Bahasa Indonesia Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v4i2.147

Abstract

Keberhasilan pengobatan pada penderita Diabetes Melitus salah satunya ditunjang dari kepatuhan dietnya. Terlaksananya kepatuhan diet ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Keterlibatan faktor-faktor ini akan membuat seorang penderita Diabetes Melitus dapat mempertahankan kondisi kesehatannya. Penderita Diabetes Mellitus sering datang ke Puskesmas dengan kondisi gula darah masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus. Desain yang digunakan pada penelitian ini deskriptif. Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Pakis. Sampel yang digunakan 30 orang dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dari hasil koesioner, data yang terkumpul ditabulasi dengan tabel distribusi frekwensi dan di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekwensi. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil faktor pengetahuan mempengaruhi kepatuhan diet sebesar 29 orang (97,%), faktor sikap mempengaruhi sebesar 28 orang (93,3%), faktor dukungan keluarga mempengaruhi sebesar 30 orang (100%). Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor dukungan keluarga sebesar 30 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam pelaksanaan kepatuhan diet bagi penderita Diabetes Melitus oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan keluarga tentang Diet Diabetes Melitus agar dapat mendukung diet keluarganya yang sakit.
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH PADA ANAK USIA (6-12 thn) DI RUANG MIRAH DELIMA RS WILLIAM BOOTH SURABAYA Ethyca Sari; Mariana Lalita
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v4i1.186

Abstract

Setiap tahun jumlah penderita demam berdarah mengalami peningkatan dan angka kematian kasus ini juga terus mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua tentang upaya pencegahan demam berdarah. Mengetahui upaya pencegahan adalah langkah yang paling penting bagi penderita sehingga dapat segera dilakukan tindakan. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Upaya Pencegahan Demam Berdarah Pada Anak Usia (6-12 tahun) di Ruang Anak RS William Booth Surabaya”. Berdasarkan tujuan peneliti, desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, populasi penelitiannya adalah orang tua klien demam berdarah yang memenuhi kriteria inklusi, alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Metode sample diambil secara consecutive sampling sebanyak 28 responden. Hasil dari penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang upaya pencegahan demam berdarah termasuk dalam kategori pengetahuan baik 7%, pengetahuan cukup 56%, pengetahuan kurang 37%. Adanya responden dengan pengetahuan kurang tentang upaya pencegahan demam berdarah dapat disebabkan karena mereka kurang mendapat informasi tentang hal-hal tersebut. Selama ini informasi yang mudah didapatkan atau yang sebarkan melalui media masa, cetak dan elektronik maupun melalui pendidikan informal terbatas pada cara pencegahan demam berdarah yang disosialisasikan oleh pemerintah.