Edisyah Putra Ritonga
Prodi S1 Keperawatan STIKes Imelda

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSSIS PARU DALAM PROGRAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU Edisyah Putra Ritonga
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga. Mencapai kesembuhan diperlukan keteraturan atau kepatuhan berobat bagi setiap penderita. Keteraturan/kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru juga diitentukan oleh perhatian tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada penderita. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penderita tuberkulosis paru dalam program pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Glugur Darat Medan. Jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan tehnik pengambilan sampel acidental sampling dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan angket dalam bentuk kuisioner. Analisa data dilakukan dengan uji Spearman dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Berdasarkan analisa statistik α =0.05 diperoleh ρ = 0,000 untuk hubungan pengetahun dengan kepatuhan, ini terdapat hubungan yang kuat dan searah, atau dengan kata lain jika pengetahuan responden bagus maka kepatuhan pasien terhadap konsumsi obat juga bagus (patuh) begitu juga sebaliknya. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penjelasan tentang program pengobatan tuberkulosis paru atau pendidikan kesehatan yang berhubungan denagan penyakit tuberkulosis paru.
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DERMATITIS DI DUSUN III DESA PEMATANG LALANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Edisyah Putra Ritonga
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, linefikasi) dan gatal. Data dermatitis yang terjadi pada pasien orang dewasa yang terkumpul dari beberapa rumah sakit di Indonesia adalah sebanyak 9521 kasus. Diagnosa yang terbanyak adalah dermatitis atopik yaitu sebanyak 3360 kasus (35,3%) diikuti dermatitis nummular yaitu sebanyak 1553 kasus (16,2%), dan dermatitis seborik 1398 kasus (14,7%). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang dermatitis di Dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit dermatitis di dusun III Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat memiliki penyakit dermatitis di dusun III di desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 responden bahwa pengetahuan responden tentang dermatitis adalag mayoritas kurang yaitu sebanyak 17 responden (48,5%) dan minoritas pengetahuan responden tentang dermatitis adalah baik yaitu sebanyak 8 responden (22,9%). Menurut asumsi peneliti tingkat pengetahuan masyarakat masih kurang disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah yaitu dari hasil penelitian bahwa mayoritas pendidikan responden adalah SMP yaitu sebanyak 18 responden (51,4%) dan minoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebayak 7 responden (20%). Menurut peneliti apabila semakin tinggi pendidikan responden ini akan mempengaruhi pengetahuan responden. Bagi masyarakat diharapkan agar lebih aktif untuk mencari informasi tentang dermatitis baik dari media masa maupun petugas kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal masyarkat.
GAMBARAN STATUS GIZI PADA PASIEN STROKE PASCA RAWAT INAP DI R.A. IV NEUROLOGI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN Edisyah Putra Ritonga
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kerusakan pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat atau pecah. Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tujuan penelitian Mengetahui gambaran status gizi pada pasien stroke pasca rawat inap di R.A. IV Neurologi RSUP. H. Adam Malik Medan. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi pada pasien stroke pasca rawat inap di R.A. IV Neurologi RSUP. H. Adam Malik Medan . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang dirawat selama di ruang rawat inap R.A. IV Neurologi RSUP. H. Adam Malik Medan. Dengan teknik pengambilan sampel adalah acidental sampling yaitu penderita yang dirawat sudah pada saat dilaksanakan penelitian kemudian dijadikan sebagai responden/sampel yaitu sebanyak 35 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 35 responden maka diperoleh hasil penelitian bahwa sebahagian besar status gizi pada pasien stroke adalah kurus yaitu sebanyak 23 orang (65,71%) dan sebahagian kecil status gizi pada pasien stroke adalah gemuk yaitu sebanyak 3 orang (8,58). Diharapkan kepada pasien stroke yang dirawat di RSUP. H. Adam Malik agar dapat mempertahankan status gizi yang baik dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sesuai dengan diet pada pasien stroke. Dan diharapkan kepada perawat agar dapat melakukan asuhan keperawatan yang baik kepada seluruh pasien stroke dan juga perawat dapat memnuhi kebutuhan gizi pada pasien stroke.
PELAKSANAAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA KOTA MEDAN Edisyah Putra Ritonga
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan. Pada tahun (2009), Worrld Health Organization (WHO) mencetuskan global patient safety challage dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene, yaitu untuk petugas kesehatan dengan my five moment for hygiene, yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setellah bersentuhan atau kontak dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan five moment hand hygiene di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Swasta Kota Medan. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode deskritif observasional, jumlah ruangan rawat inap sebanyak 6 (enam) ruangan dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang. Berdasarkan dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas pelaksanaan five moment hand hygiene adalah kurang baik yaitu sebanyak 23 responden (59%) dan minoritas pelaksanaan five moment hand hygiene adalah baik yaitu sebanyak 16 responden (41%). Hand Hygiene merupakan upaya memutus rantai transmisi kontaminasi. WHO melaporkan kepatuhan cuci tangan harus lebih dari 50%. Mencucin tangan sangat sederhana, tidak memakan waktu yang banyak namun bisa membantu mencegah infeksi yang berbahaya bila dilakukan dengan tepat. Menurut asumsi peneliti pelaksanaan five moment hand hygiene masih terkategori kurang baik diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran perawat tentang manfaat five moment hand hygiene serta dampak yang dapat ditimbulkan ketika five moment hand hygiene tidak dilaksanakan dengan baik. Kepada seluruh perawat yang bertugas diharapkan dapat melaksanakan five moment hand hygiene untuk mendapatkan kualitas layanan yang lebih baik serta mengupayakan keselamatan pasien yang optimal.
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH OLEH PERAWAT PADA PASIEN TERPASANGNYA KATETER DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Edisyah Putra Ritonga
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i1.286

Abstract

Infeksi saluaran kemih merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan di tempat pelanyanan kesehatan. Sebagian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri tetapi virus dan jamur juga dapat menjadi penyebabnya. Infeksi bakteri sering diakibatkan Escherichia coli. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upanya pencengahan infeksi saluran kemih oleh perawat pada pasien terpasangnya kateter di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskritif observasioanal dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 39 orang. Berdasarakan penelitian yang telah dilakukan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan yaitu sebanyak 26 responden (66,7%) dan minoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki yaitu sebayak 13 responden (33,3%). Mayoritas umur responden adalah berumur 20-24 tahun yaitu sebanyak 18 responden (46,2%) dan minoritas umur responden adalah berumur >36 tahun yaitu sebayak 4 responden (10,2%), mayoritas lama bekerja responden adalah 0-4 tahun yaitu sebanyak 29 responden (74,4%) dan minoritas lama bekerja responden adalah >10 tahun yaitu sebayak 4 responden (10,3%). Mayoritas pendidikan responden adalah D-III yaitu sebanyak 33 responden (84,7%) dan minoritas pendidikan responden adalah S-I Keperawatan yaitu sebayak 6 responden (15,3%). Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan quisioner kepada perawat ditemukan bahwa mayoritas upaya pencegahan infeksi saluran kemih yang dilakukan oleh perawat pada pasien terpasang kateter adalah baik yaitu sebanyak 29 responden (74,3%) dan minoritas upaya pencegahan infeksi saluran kemih yang dilakukan adalah kurang baik yaitu sebanyak 10 responden (25,7%). Bagi pihak Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan diharapkan agar lebih meningkatkan kepatuhan dalam melakukan perawatan kateter urine dalam pencegahan infeksi saluran kemih.
PENGARUH PELATIHAN DAN PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA TERHADAP LAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SWASTA KOTA MEDAN Edisyah Putra Ritonga; Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i2.294

Abstract

Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan standar praktik profesional, peraturan yang berlaku dan untuk menjamin tercapainya standar praktik keperawatan profesional dan layanan asuhan keperawatan. Berdasarkan wawancara kepada perawat pelaksana dan observasi, bahwa layanan asuhan keperawatan yang diberikan kurang maksimal, pengkajian keperawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan, kurangnya modivikasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan penerapan penilaian kinerja perawat pelaksana terhadap layanan asuhan keperawatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Study dengan desain penelitian two group pre-test-post test design. Peserta pelatihan adalah kepala ruangan pada kelompok intervensi yang berada di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Responden penelitian untuk pengukuran layanan asuhan keperawatan pada penelitian ini adalah sebanyak 108 perawat pelaksana yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu sebanyak 54 orang perawat pelaksana dan pada kelompok kontrol yaitu Rumah Sakit Umum Martha Friska Medan sebanyak 54 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian dan dengan melakukan uji statistik yang dilakukan pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok intervensi dengan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kemampuan kepala ruangan untuk melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana sehingga dapat menigkatakan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan layanan asuhan keperawatan. Hasil pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,284>0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan independent tes antara pre test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,064>0,05 dan hasil uji post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,000<0,05. Pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan pada kelompok intervensi sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana.
HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT PELAKSANA DALAM PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Edisyah Putra Ritonga; Eka Kristian Gulo
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.313

Abstract

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan (Depkes RI, 2006). Patient safety culture dapat dimulai dari pemimpin, Kepala ruang merupakan manajer keperawatan yang langsung berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruangan terhadap perawat pelaksana dalam penerapan patient safety di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah deskriptif korelasi, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang berada di salah satu rumah sakit di Medan yang berjumlah 134 orang dengan jumlah sampel sebanyak 57 dengan random sampling sistematis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam penerapan patient safety dengan nilai p 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan yang positif yaitu jika fungsi manajemen kepala ruangan semakin baik maka kepatuhan perawat pelaksana dalam penerapan patient safety semakin baik. Diharapkan bagi rumah sakit agar dapat membekali kepada perawat yang ada dirumah sakit dengan pengetahuan yang baru tentang patient safety dengan melakukan sosialisasi atau pelatihan terkait dengan patient safety agar dapat malukukan asuhan keperawatan dengan optimal kepada semua pasien.