Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA HIPERTENSI TENTANG STROKE DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN STROKE DI PUSKESMAS HELVETIA MEDAN TAHUN 2016 Hamonangan Damanik
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The quality of working life is one way to improve the performance of nurses as it will contribute to the success of the organization and the positive impact for the organization. The aim of this study was to determine the relationship of the quality of working life with the performance of nurses in a private hospital in Medan in 2015. This study is a quantitative research with cross sectional design. The population in this study are all nurses there diruang inpatient Imelda Hospital as many as 134 people. The amount of sample is 57 people, the type of sampling using simple random sampling method. Analysis of data using univariate analysis, bivariate analysis with Pearson Correlation test to analyze the relationship between the quality of working life with the performance of nurses at Imelda Hospital Medan. The findings of the data analysis with Pearson Correlation test obtained by value p> 0.05 (p = 0.452), which means there is no significant relationship between the quality of working life with nurse performance, and quality of work life factors that have a significant relationship with performance is a factor compensation A balanced, problem solving and the factors factor pride for the institution, while other factors have no significant relationship with performance. Recommended to the hospital management to continue to improve the application of the quality of work life of nurses by performing career development, job coaching nurses, monitor and evaluate on an ongoing basis so that the performance of nurses continues to be improved.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 1-4 TAHUN DI LINGKUNGAN II KELURAHAN NAMOGAJAH MEDAN TAHUN 2013 Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diet interpreted as setting the number and type of food eaten for someone to stay healthy. Nutritional status is an expression of a state of equilibrium in the form of a certain variable, or the embodiment of nutriture in the form of certain variables. Design research is descriptive that aims to determine the relationship of diet and nutritional status of children aged 1-4 years. Samples were whole population (total sampling) which is about 32 people. Data collected by kuesioer. The results of this study showed a frequency of 32 respondents with a good meal majority have good nutritional status is 21 people (65.62%). Frequency of 7 respondents who eat poorly majority experiencing poor nutritional status are 4 people (12.50%). Chi-Square test statistic values obtained were 4.93 and X²tabel X²hitung with degrees of freedom (df) 1 is 3.841, so it is stated that X²hitung (4.93)> X²tabel (3,841), which means that there is a significant relationship between the frequency of eating and nutritional status in infants aged 1-4. Of the 32 respondents with good portions majority have good nutritional status is 18 people (56.25%). Of the 11 respondents who are eating poorly majority experiencing good nutritional status are 6 people (18.75%). Chi-Square test statistic values obtained X²tabel with degrees of freedom (df) 1 is 3.841, so it is stated that X²hitung (3.73) <X²tabel (3,841), which means there is no significant relationship between eating and nutritional status. Of the 32 respondents with a good majority of the types of foods have good nutritional status is 17 people (53.12%). Of the 13 respondents that type of food is not good majority experienced a good nutritional status are 7 people (21.88%). Chi- Square test statistic values obtained X²tabel with degrees of freedom (df) 1 is 3.841, so it is stated that X²hitung (5.23)> X²tabel (3,841), which means that there is a significant relationship between the type of food with nutritional status of infants aged 1-4 year in Lingkungan II Kelurahan Namogajah. It is advisable for parents especially mothers to raise awareness of the importance of the application of a good diet to improve the nutritional status of children.
HUBUNGAN MOBILISASI DENGAN PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN KOMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DELI SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN 2015 Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hilang kesadaran atau koma merupakan masalah yang banyak dihadapi di unit perawatan intensif (UPI). Istilah koma di dalam penanganan penderita kritis di UPI digunakan untuk gangguan kesadaran dengan gejala akibat patofisiologinya. Terganggu atau menurunya kesadaran menunjukan disfungsi otak berat, dan koma berarti fungsi otak mengalami kegagalan otoregulasi serebral sehingga homeostasis tubuh hilang, hal ini menujukan bahwa otak adalah pusat sistim regulasi semua fungsi vital tubuh. Metode penelitain ini dengan menggunakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian design one group pretest posttest, dimana populasi penelitian ini seluruh pasien koma yang dirawat inap diruangan ICU dengan jumlah 10 responden dan 3 responden sebagai variabel kontrol atau tanpa pemberlakuan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah 10 responden. Hasil penelitian ini ternyata ada hubungan mobilisasi dengan pencegahan dekubitus pada pasien koma dengan nilai probabilitas (ρ) = 0,002 (< 0,05), 3 responden sebagai variable kontrol terjadi dekubitus hal ini disebabkan kurang nya atau tidak adanya mobilisasi,faktor umur, dan kurangnya asuapan nutrisi. Karena itu disarankan bagi perawat di RS agar selalu memberikan mobilisasi, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan mengajarkan kepada keluarga pasien tentang mobilisasi khususnya pada pasien koma karena tindakan mobilisasi sangat penting dalam upaya pencegahan dekubitus.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG HIPERTENSI DENGAN TINDAKAN MENGONTROL TEKANAN DARAH DI RS IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2015 Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia, hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah di atas normal yang disebabkan oleh faktor pemicu, tanpa disertai gejala khusus, namun bisa mengakibatkan komplikasi. Untuk menghindari peningkatan tekanan darah atau menghindari terjadinya komplikasi diperlukan pengontrolan tekanan darah dengan melakukan upaya hidup sehat seperti kurangi berat badan, makan serat gandum, mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, mengkonsumsi susu, membatasi daging membatasi mengkonsumsi alkohol, lemak dan minyak serta garam. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional, yang bertujuan untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan tindakan mengontrol tekanan darah di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 253 orang dengan jumlah sampel 21 orang. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti membagikan kuesioner kepada responden. Analisa data dilakukan dengan uji Chi-Square dengan hasil (p< 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan responden tentang hipertensi dengan tindakan mengontrol tekanan darah dengan hasil p=0,001 (p< 0,05). Diharapkan bagi penderita hipertensi untuk lebih meningkatkan pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan tujuan supaya tindakan untuk mengontrol tekanan darah dapat dilakukan sehingga penderita dapat hidup lebih sehat bersama hipertensi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DI KELURAHAN PETISAH TENGAH KECAMATAN MEDAN PETISAH Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular seksual merupakan salah satu infeksi saluran reproduksi yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh berbagai macam seperti bakteri, virus, jamur, protozoa/parasi. Perubahan pola distribusi maupun pola perilaku penyakit tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti adanya penularan penyakit dan berganti-ganti pasangan seksual. Bibit penyakit menular seksual ditemukan didalam ; cairan sperma, cairan vagina, cairan darah. Penyakit menular seksual menular jika ada salah satu cairan diatas dari seseorang yang telah terinfeksi penyakit menular seksual masuk kedalam tubuh kita melalui pembuluh darah. Penyakit menular seksual dapat dicegah dan didekteksi secara dini sehingga tindakan pencegahannya dapat dilakukan dengan mudah, hal ini dimungkinkan apabila pekerja seks komersial memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit menular seksual yang meliputi pengertian penyakit menular seksual, penyebabnya, tanda dan gejalanya, maupun cara pencegahannya, sehingga tindakan pencegahannya dapat dilakukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan pekerja seks komersial tentang penyakit menular seksual dengan tindakan pencegahan di kecamatan Medan Petisah Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh pekerja seks komersial di Kelurahan Petisah Tengah pada saat penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Data dianalisa dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil analisa data bahwa ada hubungan pengetahuan tentang defenisi penyakit menular seksual dengan tindakan perawatannya dengan nilai p = 0,000 dan hubungannya kuat, hal ini ditunjukkan oleh nilai r = 0,844, ada hubungan pengetahuan tentang penyebab penyakit menular seksual dengan tindakan pencegahannya dengan nilai p = 0,000 dan hubungannya kuat, ini ditunjukkan oleh nilai r = 0,892, ada hubungan pengetahuan tentang tanda dan gejala penyakit menular seksual dengan tindakan pencegahannya dengan nilai p = 0,000 dan hubungannya kuat, hal ini ditunjukkan oleh nilai r = 0,892, dan ada hubungan pengetahuan tentang pencegahan dengan tindakan pencegahannya dengan nilai p = 0,000 dan hubungannya kuat, ini ditunjukkan oleh nilai r = 0,802. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan tentang penyakit menular seksual dengan tindakan pencegahannya. Berdasarkan hal diatas disarankan kepada perawat komunitas Kelurahan Petisah Tengah untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit menular seksual dan pelaksanaan tindakan pencegahannya kepada pekerja seks komersial, dan pekerja seks komersial harus tekun dan rajin mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada di Kelurahan Medan Petisah Kelurahan Petisah Tengah, mengatur waktu untuk tetap rutin dalam pemeriksaan diri kepada dokter dan perawat sehingga tingkat pencegahannya efektif dan angka kejadian terjadinya penyakit menular seksual relative kecil.
HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SWASTA KOTA MEDAN TAHUN 2015 Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pendidikan perawatan kesehatan secara umum, caring adalah konsep inti tetapi mungkin ironis bahwa konsep yang sangat penting bagi keperawatan tersebut hanya mendapat sangat sedikit perhatian empiris dari perawat peneliti. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Umum Imelda Medan pada tanggal 17-18 Maret 2016. Jenis penelitian ini bersifat korelasi dan pengumpulan data diperoleh langsung dari responden dengan memberikan kuesioner secara langsung (point time approach). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 47 orang yang seluruhnya diambil menjadi sampel (total sampling). Skala ukur yang digunakan adalah skala likert dan cara ukur skala ordinal. Tehnik pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating dengan tehnik analisa data kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah perilaku caring dan kepuasan pasien. Mayoritas perawat berperilaku kurang caring sebanyak 25 orang (53,2%) dan minoritas berperilaku caring yaitu sebanyak 22 orang (46,8%). Mayoritas klien merasa tidak puas yaitu sebanyak 26 orang (55,3%) dan minoritas merasa puas yaitu sebanyak 21 orang (44,7%). Dari 22 orang perawat yang berperilaku caring ada 15 orang (31,9 %) klien yang merasa puas dan 7 orang (14,9 %) yang tidak puas. Sedangkan dari 25 orang perawat yang berperilaku kurang caring ada 6 orang (12,8 %) klien yang merasa puas dan 19 orang (40,4 %) tidak puas. Uji statistic korelasi antara perilaku caring dengan tingkat kepuasan diperoleh nilai r = 0,002 (r< 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku caring dengan kepuasan pasien. Disarankan bagi institusi Rumah Sakit Umum Imelda untuk memberikan pendidikan dan pelatihan tentang manfaat teori dan praktek caring, sehingga caring dapat dilaksanakan dengan baik agar tingkat kepuasan pasien meningkat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA PADA PASIEN PASCABEDAH DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i1.282

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan infeksi pada waktu penderita dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut, yang terjadi karena adanya interaksi antara host, agent, dan environment. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan tindakan pencegahannya pada pasien pascabedah di ruang rawat inap Rumah Sakit Imelda Medan 2017. Jenis penelitian deskriptif korelasi, pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan jumlah 31 orang perawat, dan pengambilan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian mengenai pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial mayoritas berpengetahuan sedang yaitu sebanyak 20 orang (64,5%), sedangkan untuk tindakan pencegahannya mayoritas baik yaitu sebanyak 19 orang (61,3%). Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman untuk melihat hubungan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan tindakan pencegahannya pada pasien pascabedah maka diperoleh hasil dengan nilai probabilitas (p) = 0,011 (p < 0,05) yang artinya ada hubungan dengan kekuatan hubungan (r) = 0,452, berarti kekuatan hubungannya cukup dan hubungan ini bersifat positif yang artinya jika pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial cukup maka makin cukup nilai tindakan pencegahan infeksi yang diperoleh.
PENGARUH PELATIHAN DAN PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA TERHADAP LAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT SWASTA KOTA MEDAN Edisyah Putra Ritonga; Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i2.294

Abstract

Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan standar praktik profesional, peraturan yang berlaku dan untuk menjamin tercapainya standar praktik keperawatan profesional dan layanan asuhan keperawatan. Berdasarkan wawancara kepada perawat pelaksana dan observasi, bahwa layanan asuhan keperawatan yang diberikan kurang maksimal, pengkajian keperawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan, kurangnya modivikasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan penerapan penilaian kinerja perawat pelaksana terhadap layanan asuhan keperawatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Study dengan desain penelitian two group pre-test-post test design. Peserta pelatihan adalah kepala ruangan pada kelompok intervensi yang berada di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Responden penelitian untuk pengukuran layanan asuhan keperawatan pada penelitian ini adalah sebanyak 108 perawat pelaksana yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu sebanyak 54 orang perawat pelaksana dan pada kelompok kontrol yaitu Rumah Sakit Umum Martha Friska Medan sebanyak 54 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian dan dengan melakukan uji statistik yang dilakukan pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok intervensi dengan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kemampuan kepala ruangan untuk melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana sehingga dapat menigkatakan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan layanan asuhan keperawatan. Hasil pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,284>0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan independent tes antara pre test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,064>0,05 dan hasil uji post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,000<0,05. Pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan pada kelompok intervensi sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana.
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT IMELDA Hamonangan Damanik
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i1.304

Abstract

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang memilki tenaga kesehatan professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen. Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyajit yang diderita pasien. Pada dasarnya upaya pencapaian mutu pelayanan dirumah sakit terfokuskan kepada mutu pelayanan medik. Mutu pelayanan medik diidentik dengan mutu pelayanan yang diberikan dokter dan perawat. Penelitian ini lebih menfokuskan pada kinerja perawat, karena mutu pelayanan keperawatan merupakan persoalan yang mendasar dalam organisasi rumah sakit saat ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu pelayanan keperawatan adalah kinerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim organisasi terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Imelda. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi, populasi dalam penelitian ini berjumlah 340 perawat sedangkan sampelnya berjumlah 51 perawat dengan menggunakan Simple random sampling. Hasil penelitian mengenai hubungan iklim organisasi (P=<0,05), struktur (P=<0.05), standar (P=<0.05), tanggung jawab (P=<0.05), pengakuan (P=<0,05), tim kerja (P=<0,05), komitmen (P=<0,05) dengan kinerja perawat.
PENGARUH JALAN CEPAT (BRISK WALKING) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II YANG BEROBAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Hamonangan Damanik; Paskah Rina Situmorang
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.314

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jalan cepat terhadap penurunan gula darah pada pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI) Medan. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian “one group pretest and posttest”. Penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes melitus tipe II yang berobat jalan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI) Medan. Populasi pada penelitian ini adalah 109 orang. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah accidental sampling (responden yang tersedia sewaktu dilakukan penelitian) dengan demikian jumlah sampel adalah 19 orang. Analisis statistik yang digunakan uji wilcoxon test. Setelah sampel ditentukan, maka peneliti akan melakukan penelitian dari rumah ke rumah pasien. Proses penelitian dilakukan yaitu dengan melakukan tes gula darah kemudian melakukan jalan cepat bersama pasien selama 30 menit kemudian dilakukan pengecekan kembali gula darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pendetita DM mengalami penurunan kadar gula darah. Hasil analisis data menggunakan wilcoxon test diperoleh nilai p hitung 0,002 < 0,05. Disarankan kepada responden agar tetap menjaga kadar gula darah dengan melakukan latihan jasmani seperti jalan cepat.