Harry Patmadjaja
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN PADA KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN Kevin Chandra; Percy Tambran; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.319 KB)

Abstract

Penggunaan Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) di Indonesia masih jarang dijumpai. Hal ini mengakibatkan sedikitnya penelitian tentang aspal emulsi. Untuk itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang aspal emulsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik CAED terhadap penambahan semen sebagai bahan aditif. Variasi kadar semen yang digunakan sebesar 1%, 2%, dan 3% dari total berat agregat. Pengujian awal dilakukan dengan pemeriksaan terhadap material yang akan dipakai dalam membuat benda uji. Pemeriksaan terhadap material dilakukan untuk mengetahui apakah material telah memenuhi spesifikasi agar dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan benda uji. Pengujian Marshall dilakukan pada CAED dengan semen pada umur 3, 7, dan 14 hari. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa nilai yang didapatkan telah memenuhi semua persyaratan, meskipun nilai stabilitas pada CAED yang ditambahkan dengan semen pada awal umur sampel lebih kecil daripada CAED tanpa semen.
PENGARUH UKURAN SERBUK BAN BEKAS SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN DENGAN FILLER FLY ASH TIPE-C Yoel Wuisan; Kevin Ronaldo Gotama; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.9 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena semakin pesatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia sehingga dibutuhkan campuran aspal yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED), agregat bergradasi rapat tipe IV, fly ash sebagai Filler dan serbuk ban bekas sebagai pengganti agregat halus lolos ayakan no 8. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran serbuk ban bekas terhadap karakteristik campuran aspal emulsi dingin dengan filler fly ash. Penelitian ini menggunakan kadar aspal 8% dan fly ash sebesar 2% dari berat agregat dengan variasi ukuran ban bekas mesh 20, 40, dan 60 dari berat agregat halus lolos ayakan no 8. Dari hasil pengujian ini didapatkan ukuran serbuk ban bekas berpengaruh terhadap parameter marshall, ukuran serbuk ban bekas dengan ukuran yang paling halus yaitu mesh 60 menunjukkan nilai stabilitas dan nilai kadar rongga yang paling baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MENGGUNAKAN MOBIL KE KAMPUS BERDASARKAN MODEL AKTIVASI NORMA Erlangga E C Oematan; Rudy Setiawan; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.858 KB)

Abstract

Setiap tahunnya jumlah mahasiswa selalu bertambah, begitu juga dengan mahasiswa yang berkendara mobil ke kampus. Banyaknya mahasiswa yang menggunakan mobil ke kampus seringkali mengakibatkan kemacetan. Untuk mengatasi masalah ini maka pihak kampus perlu mempengaruhi mahasiswa untuk mengurangi penggunaan mobil ke kampus. Menurut model aktivasi norma (NAM), ada dua faktor utama yang mempengaruhi mahasiswa menggunnakan mobil ke kampus yaitu pembebanan tanggung jawab dan kesadaran akan konsekuensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor mana yang lebih mempengaruhi mahasiswa menggunakan mobil ke kampus berdasarkan model aktivasi norma. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai responden yang adalah mahasiswa untuk mengisi kuisioner. Analisis data menggunakan model persaman struktural (SEM). Dari hasil analisis data, diketahui bahwa pembebanan tanggung jawab lebih mempengaruhi mahasiswa menggunakan mobil ke kampus dari pada kesadaran akan konsekuensi.
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARET PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA Charly Laos; Gedy Goestiawan; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.572 KB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kurun satu tahun pertumbuhan kendaraan naik 10% atau sekitar 10 juta kendaraan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah kendaraan merupakan faktor utama kerusakan pada jalan, karena semaki nmeningkatnya jumlah kendaraan maka beban yang diterima oleh jalan akan melebihi beban rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai sifat-sifat marshall dari penambahan serbuk ban karet serta dapat mengurangi nilai VMA sehingga kerusakan pada jalan raya bisa berkurang. Penelitian ini memanfaatkan ban bekas dalam bentuk serbuk untuk dijadikan bahan tambah (aditif) dalam campuran laston dengan menggunakan aspal Pen. 60-70. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dengan variasi serbuk ban karet 1%, 2%, dan 3% dari berat aspal. Hasil penelitian menunjukkan nilai Void Filled semakin besar, sedangkan Void in Mixture (VIM) dan Void Mineral Aggregate (VMA) yang semakin kecil. Namun, untuk nilai flow dan Marshall Quotient (MQ) tidak memberikan hasil yang konstan. Penambahan serbuk ban karet juga dapat mengurangi penggunaan aspal dalam campuran laston.
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN BEKAS PADA CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA Levina Horas; Glenys Devina; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.813 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED), agregat bergradasi rapat dan serbuk ban bekas sebagai aditif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk ban bekas terhadap karakteristik campuran aspal emulsi dingin. Penelitian ini menggunakan kadar aspal 8% dari berat agregat dengan variasi serbuk ban bekas 2%, 4%, dan 6% dari berat total campuran. Dari hasil pengujian ini didapatkan nilai VIM yang semakin meningkat seiring dengan penambahan serbuk ban bekas namun masih pada batas standar spesifikasi
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARETMESH #80 PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA Gavin Gosali; Hendra Jaya; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.517 KB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kurun satu tahun pertumbuhan kendaraan naik 10% atau sekitar 10 juta kendaraan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah kendaraan merupakan faktor utama kerusakan pada jalan, karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan maka beban yang diterima oleh jalan akan melebihi beban rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran serbuk ban karet mesh #80 terhadap nilai kekuatan stabilitas pada campuran aspal serta menentukan kadar aspal optimum campuran aspal dengan campuran karet. Penelitian ini memanfaatkan ban bekas dalam bentuk serbuk untuk di jadikan bahan tambah (aditif) dalam campuran laston dengan menggunakanaspal Pen. 60-70. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dengan variasi serbuk ban karet 0%, 1%, 2%, dan 3% dari berat aspal. Hasil penelitian menunjukkan nilai Void Filled dan VMA semakin kecil, sedangkan nilai VIMdan MQ semakin besar. Namun, untuk nilai flow tidak memberikan hasil yang konstan. Penambahan serbuk ban karet juga dapat mengurangi penggunaan aspal dalam campuran laston.
PENGARUH TUNDAAN PEMADATAN TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN Billy Gunarso Tanadi; Wenas Budi Hartanto; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.422 KB)

Abstract

Campuran aspal emulsi dingin (CAED) merupakan campuran aspal yang baik dan ramah lingkungan sebagai pengganti aspal panas. CAED dapat ditunda pemadatan dikarenakan untuk proses pelekatannya dibutuhkan penguapan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tumbukan optimum, kadar aspal residu optimum (KARO), dan mengetahui pengaruh tanpa tundaan dan tundaan pemadatan 6, 12, dan 24 jam pada CAED bergradasi rapat tipe IV. CAED menggunakan agregat dari Jember dan aspal tipe Cationic Slow Setting-1Hard (CSS-1H) yang diproduksi oleh PT.Bangun Olah Bitumen (BOB). Nilai enersi pemadatan terbaik yang didapat adalah 2x(2x75) dan Nilai KARO didapat pada kadar aspal 8.3% terhadap berat total campuran. Pada Proses penundaan pemadatan, campuran dibungkus dengan plastik untuk mencegah terjadinya penguapan kadar air. CAED tanpa dan dengan tundaan pemadatan telah memenuhi semua spesifikasi tetapi mengalami penurunan stabilitas seiring bertambahnya waktu tundaan. Sedangkan untuk nilai VIM-nya, mengalami kenaikan sering bertambahnya waktu tundaan.
CAMPURAN OPTIMUM TANAH KAPUR WASAY DENGAN SEMEN UNTUK LAPIS FONDASI JALAN Edriant Yobel Edong Rumissing; Cherly Agnes Pattiasina; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.371 KB)

Abstract

Pemanfaatan material lokal sebagai pengganti material agregat terutama pada struktur lapis fondasi jalan adalah alternatif agar lebih ekonomis. Tanah kapur adalah salah satu material lokal yang banyak terdapat di perbukitan tempat dimana pembangunan jalan Trans Papua dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik tanah kapur Wasay serta campuran dengan kadar semen optimum agar memenuhi target nilai uji kuat tekan bebas yang diisyaratkan pada Spesifikasi Bina Marga 2018. Campuran tanah kapur Wasay dengan kadar semen 0% sampai 8% dengan interval 1% sampai keadaan kadar air optimum atau Optimum Moisture Content/OMC. Masa perawatan selama tujuh hari dan setelah masa perawatan, dilakukan perendaman selama empat jam sebelum dilakukan pengujian kuat tekan bebas atau Unconfined Compression Strenght/UCS. Hasil nilai uji kuat tekan bebas menunjukkan peningkatan nilai kuat tekan bebas seiring meningkatnya kadar semennya. Dari hasil uji kuat tekan bebas, kadar semen optimum ialah sebesar 8% dengan nilai uji kuat tekan bebasnya 28,195 kg/cm2, yang memenuhi target nilai uji kuat tekan bebas yang diisyaratkan Spesifikasi Bina Marga 2018 sebesar 24 kg/cm2. Masa perawatan tiga hari, tujuh hari, dan empat belas hari dilakukan pada kadar semen optimum yaitu 8%, dari hasil nilai uji kuat tekan bebas pada masa perawatan tersebut, masa perawatan optimum ialah selama tujuh hari.
ANALISA KARAKTERISTIK DAN APLIKASI CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN DENGAN SPESIFIKASI CAMPURAN ASPAL PANAS Kevin Alexander; Timotius Prasetyo; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.469 KB)

Abstract

Jenis perkerasan lentur yang digunakan di Indonesia pada umumnya menggunakan campuran aspal panas. Adapun jenis-jenis campuran aspal panas tersebut antara lain: Lapis Aspal Beton (Laston) atau AC (Asphalt Concrete), Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) atau HRS (Hot Rolled Sheets) dan Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir). Mulai sekitar tahun 1990-an untuk pekerjaan jalan di Indonesia mulai dipergunakan jenis aspal lain yaitu aspal emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar Aspal Residu Optimum (KARO) dan karakteristik Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) jika gradasinya mempergunakan spesifikasi campuran beraspal panas dengan membandingkan campuran aspal panas dan campuran aspal dingin. Agregat yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Pandaan, sedangkan aspal yang digunakan yaitu aspal emulsi dingin type css-1h dan aspal panas Pen.60-70. Variasi kadar aspal yang digunakan yaitu : 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, dan 7%. Untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum dilakukan pengujian Marshall dengan parameter yaitu stabilitas, flow, VIM, dan VMA. Hasil yang diperoleh pada KARO 7% yaitu nilai stabilitas sebesar 1075.310 kg, nilai VIM 7.36%, nilai VMA 20.74% dan nilai flow 3.98%. Dengan nilai parameter yang didapatkan maka campuran aspal emulsi dingin dengan spesifikasi campuran aspal panas memenuhi syarat spesifikasi parameter untuk campuran beraspal lalu lintas berat yaitu campuran laston.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DENSE GRADED EMULSION MIXTURE (DGEM) TIPE V DAN VI TERHADAP SPESIFIKASI TIPE CAMPURAN ASPAL PANAS Charly Robin Arifin; Jaya Soesanto; Paravita Sri Wulandari; Harry Patmadjaja
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.326 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena semakin pesatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia sehingga dibutuhkan campuran aspal yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan Dense Graded Emulsion Mixture (DGEM), campuran bergradasi rapat tipe IV dan tipe VI. Penelitian ini menggunakan agregat halus dan kasar yang berasal dari Banyuwangi, aspal emulsi tipe CSS-1h. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik DGEM dengan memakai campuran tipe V dan tipe VI dan untuk mengetahui perbandingan karakteristik DGEM yang menggunakan campuran tipe V dan tipe VI dengan spesifikasi tipe campuran aspal panas. Hasil dari penelitian ini adalah campuran tipe V dan tipe VI dengan menggunakan agregat yang berasal dari Banyuwangi dan aspal emulsi tipe CSS-1h memenuhi syarat spesifikasi aspal panas tipe SS, STS, STK.