Gogot Setyo Budi
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

PERGERAKAN TANAH LATERAL AKIBAT PROSES PEMANCANGAN TIANG Yohanes Wiraatmaja; Michael Handoko; Sugie Prawono; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.482 KB)

Abstract

Pemancangan pondasi tiang pada tanah mengakibatkan desakan butiran tanah kearah lateral serta menimbulkan kenaikan tekanan air pori tanah. Hal ini memberikan pengaruh hingga jarak tertentu dan berpotensi merusak bangunan di sekitar. Pada proyek X, lokasi pemancangan soldier pile berdekatan dengan pemukiman padat penduduk. Oleh karena itu, perlu diprediksi jarak yang aman dari pengaruh proses pemancangan.Penelitian ini dilakukan dengan prediksi teoritis besarnya pergerakan tanah kearah lateral akibat pemancangan di jarak tertentu dari titik tiang yang dipancang dengan formula tertentu. Hasil prediksi secara teori ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran pergerakan tanah kearah lateral yang dilakukan menggunakan instrumentasi berupa inclinometer. Hasil keduanya akan dibandingkan sebagai kesimpulan.Soldier pile pada proyek X menggunakan jenis tiang pancang beton open ended spun pile Ø800 mm yang ditekan masuk kedalam tanah sedalam 28 meter dengan hydraulic jack. Sebelum pemancangan, terlebih dahulu dilaksanakan preboring Ø500 mm dengan kedalaman 12 meter. Menurut teori ini disimpulkan bahwa radius pengaruh pemancangan adalah sama dengan kedalaman tiang. Pengaruh tapak alat hydraulic jack terekam di inclinometer pada jarak sepertiga kedalaman tiang. Hal ini menyebabkan kesulitan prediksi secara teoritis. Pengaruh ini akan dihilangkan agar dapat dibandingkan dengan hasil prediksi. Setelah koreksi, dijumpai hasil prediksi secara teori mendekati hasil inclinometer.
STUDI PARAMETER STRUKTUR PENAHAN GALIAN Meilinda - Kianto; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2021): FEBRUARI 2021
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan meningkatnya penggunaan dinding penahan galian, maka diperlukan perencanaan matang untuk menghindari kegagalan struktur. Salah satu software yang paling populer digunakan untuk memodelkan struktur geoteknik adalah Plaxis 2D. Sedangkan alternatif software permodelan 3 dimensi lainnya adalah SAP2000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi program permodelan dua dan tiga dimensi terhadap defleksi sturktur. Permodelan tanah menggunakan elemen area spring dengan konstanta pegas yang nilainya sama dengan modulus of subgrade reaction (ks). Nilai ks yang digunakan meliputi perumusan oleh Bowles, Terzaghi dan Reese berdasarkan korelasinya dengan N-SPT. Hasil analisa deformasi penahan tanah selanjutnya dibandingkan dengan hasil pengamatan di lapangan. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai ks menurut Terzaghi paling mendekati hasil pengamatan di lapangan. Selain itu, hasil deformasi Plaxis 2D cenderung menghasilkan nilai yang lebih besar.
KORELASI FRIKSI PONDASI TIANG BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN MENGGUNAKAN VWSG DAN PERUMUSAN MENGGUNAKAN DATA SPT Andre Hutomo; Tommy Syatriadi; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.634 KB)

Abstract

Terdapat banyak formula untuk memprediksi daya dukung friksi pondasi tiang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan prediksi nilai friksi pondasi tiang berdasarkan data hasil penyelidikan tanah dengan nilai friksi hasil pengujian VWSG ( Vibrating Wire Strain Gauge ). Pada penelitian ini pengumpulan data nilai SPT dan VWSG dilakukan pada 2 lokasi. Nilai friksi pondasi tiang berdasarkan nilai SPT digunakan metode Meyerhof (1976), Decourt (1982), Bazaraa & Kurkur (1986), Shariatmadari N, Eslami A & Karimpour-fard M (2008) dan Schmertmann (1967). Selain itu digunakan juga α-method dan β-method untuk memprediksi nilai friksi pondasi tiang berdasarkan parameter tanah hasil penyelidikan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai prediksi friksi pada tanah lempung sangat lunak sampai lunak dengan nilai SPT 0 sampai 4 jauh lebih kecil dari nilai friksi hasil VWSG. Sedangkan untuk tanah lempung sangat kaku dengan nilai SPT 15 sampai 30, nilai prediksi friksi berdasarkan SPT mendekati nilai VWSG. Lain halnya dengan tanah pasir, nilai prediksi friksi berdasarkan nilai SPT jauh lebih kecil dibandikan nilai friksi hasil VWSG.
KORELASI FRIKSI PONDASI TIANG BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN MENGGUNAKAN VWSG DAN PERUMUSAN MENGGUNAKAN DATA SPT Andre Hutomo; Tommy Syatriadi; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1269.541 KB)

Abstract

Terdapat banyak formula untuk memprediksi daya dukung friksi pondasi tiang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan prediksi nilai friksi pondasi tiang berdasarkan data hasil penyelidikan tanah dengan nilai friksi hasil pengujian VWSG ( Vibrating Wire Strain Gauge ). Pada penelitian ini pengumpulan data nilai SPT dan VWSG dilakukan pada 2 lokasi. Nilai friksi pondasi tiang berdasarkan nilai SPT digunakan metode Meyerhof (1976), Decourt (1982), Bazaraa & Kurkur (1986), Shariatmadari N, Eslami A & Karimpour-fard M (2008) dan Schmertmann (1967). Selain itu digunakan juga α-method dan β-method untuk memprediksi nilai friksi pondasi tiang berdasarkan parameter tanah hasil penyelidikan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai prediksi friksi pada tanah lempung sangat lunak sampai lunak dengan nilai SPT 0 sampai 4 jauh lebih kecil dari nilai friksi hasil VWSG. Sedangkan untuk tanah lempung sangat kaku dengan nilai SPT 15 sampai 30, nilai prediksi friksi berdasarkan SPT mendekati nilai VWSG. Lain halnya dengan tanah pasir, nilai prediksi friksi berdasarkan nilai SPT jauh lebih kecil dibandikan nilai friksi hasil VWSG.
KORELASI GAYA PENETRASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK CPT DAN UNTUK INSTALASI PONDASI TIANG JACK-IN Alvin Gilbert Tandiputra; Haven Kusuma Markho; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.142 KB)

Abstract

Hydraulic jack-in merupakan suatu metode pemancangan pondasi tiang yang memiliki mekanisme kerja yang relatif sama dengan metode pengujian Cone Penetration Test (CPT). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi antara penetrasi pondasi tiang dengan metode Jack-in pada kondisi mobilize dengan penetrasi untuk menekan bikonus pada pengujian CPT. Penelitian ini juga dilakukan untuk mendapatkan perbandingan antara daya dukung tiang pada saat pemancangan (mobilize) dengan daya dukung tiang melalui pengujian CPT. Dari analisa yang dilakukan diketahui korelasi gaya penetrasi yang paling baik dapat ditemukan pada lapisan tanah lempung yang lunak. Pada lapisan tanah yang lebih kaku, gaya penetrasi yang dibutuhkan untuk memasukkan tiang ke dalam tanah lebih rendah daripada yang didapat melalui pengujian CPT. Secara umum, gaya penetrasi untuk memasukkan tiang ke dalam tanah lebih rendah daripada daya dukung tiang yang diprediksi menggunakan data CPT
PENGARUH SUBSTITUSI SEMEN DENGAN BUBUK DRY SLUDGE DARI PROSES SPINNING PEMBUATAN TIANG BETON PADA KEKUATAN TEKAN MORTAR David Prayogo; Hansen Christian; Gogot Setyo Budi; Pamuda Pudjisuryadi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.815 KB)

Abstract

Semen diproduksi dengan menggunakan bahan yang tidak tergantikan, serta proses pengolahannya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga diperlukan alternatif dalam mengurangi dampak tersebut. Di sisi lain keberadaan limbah produksi spun pile kurang dimanfaatkan. Limbah ini mengandung kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang apabila dipanaskan dengan suhu 100°C-400°C akan menghasilkan kalsium oksida (CaO). Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh substitusi semen dengan bubuk dry sludge yang sudah dipanaskan pada suhu 100°C dan 400°C terhadap kekuatan tekan mortar. Penelitian dilakukan substitusi semen dengan bubuk dry sludge sebesar 10%, 20%, dan 30%. Dry sludge diayak masing-masing menggunakan ayakan No #200 dan #16 ASTM. Superplasticizer ditambahkan sehingga semua sampel mempunyai workability yang relatif sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian semen dengan bubuk dry sludge menurunkan kekuatan tekan mortar. Disamping itu, sludge pemanasan suhu 400°C dan maksimum butiran #200 memiliki flow yang rendah serta membutuhkan lebih banyak air dibandingkan sludge pemanasan suhu 100°C dan maksimum butiran #16.
PENGARUH KEAPADATAN TIMBUNAN TANAH EKSPANSIF TERHADAP FRIKSI TIANG PONDASI Stefanus Brian Juan Nday; Kevin Hartanto Wijaya; Gogot Setyo Budi; Daniel - Tjandra
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas friksi pada tiang pondasi merupakan salah satu elemen penting dalam penentuan daya dukung pondasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh kepadatan tanah ekspansif terhadap friksi tiang pondasi. Dua jenis tiang pondasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah driven pile dan drilled shaft. Tiga variasi kepadatan tanah yang digunakan dengan kepadatan maksimum sama dengan kepadatan maksimum yang diperoleh dari Standard Proctor. Friksi tiang diperoleh dari gaya maksimum yang dapat diterima. Kemudian sampel direndam selama 2 jam untuk mengetahui heaving tanah dam gaya uplift tiang. Pengaruh perendaman terhadap friksi tiang dilakukan dengan penekanan tiang sampel setelah perendaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pada kondisi unsoaked maupun soaked, friksi drilled shaft lebih besar dari driven pile. Pada drilled shaft friksi tiang meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan tanah. Sedangkan pada driven pile, kepadatan mempengaruhi kenaikan friksi tiang hanya pada kondisi unsoaked. Gaya uplift drilled shaft meningkat seiring dengan kepadatan tanah, sedangkan peningkatan kepadatan tanah tidak berpengaruh pada gaya uplift driven pile
HUBUNGAN RESPON PILE INTEGRITY TEST DENGAN BESARNYA RETAK PONDASI TIANG Nicolas Santoso; Andre Leonardo; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu solusi keterbatasan lahan adalah bangunan tinggi. Pondasi dalam pada umumnya digunakan untuk mendukung bangunan tinggi sehingga integritas/keutuhannya perlu diuji (Quality Assurance). Pile Integrity Test (PIT) adalah salah satu metode yang mampu memprediksi lokasi dan potensi kecacatan pondasi tiang. Pada penelitian ini dibuat reduksi penampang buatan pada tiang beton kemudian dilakukan pengujian PIT dengan tujuan memperoleh interpretasi respon hasil gelombang PIT. Reduksi buatan bervariasi dari 5 cm, 10 cm, dan 13 cm dengan jarak dari sensor 0.75 m, 1.5 m, 1.8 m, 2.8 m, 4.62 m, 6.12 m, dan 6.87 m. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, besarnya pantulan (respon) pada reduksi buatan dan pantulan awal hasil pembacaan tidak sama persis dengan rasio reduksi penampang terhadap penampang total. Lokasi reduksi penampang dengan sensor PIT pada jarak 75 cm memberikan hasil pembacaan yang menyimpang dari jarak aktual, hal ini mungkin disebabkan akibat jarak reduksi yang terlalu dekat dengan sensor PIT. Penempatan sensor PIT yang sebidang dengan reduksi penampang memberikan hasil pembacaan yang lebih akurat dibandingkan dengan penempatan sensor di bidang yang berseberangan.
PERBANDINGAN KOMPONEN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG ANTARA HASIL STATIC LOAD TEST (SLT) DAN PILE DRIVING ANALYZER (PDA) Kenny Indrajaya Kusuma; Vincentius Ricky Kurniawan; Gogot Setyo Budi
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan desain pondasi perlu diverifikasi dengan kondisi sesungguhnya di lapangan. Dua metode uji tiang pancang yang populer yaitu Static Load Test (SLT) dan Pile Driving Analyzer (PDA). Tujuan penelitian ini untuk membandingkan perbedaan kedua uji tersebut dengan perhitungan desain melalui beberapa parameter, yaitu penurunan, tahanan ujung, tahanan friksi, dan daya dukung ultimate tiang pancang. Beberapa analisis dilakukan terhadap hasil SLT dan PDA, yaitu analisis dengan metode van Weele, M-K, Chin, dan analisis desain dengan metode Decourt. Penelitian ini menggunakan 21 tiang pancang yang ditanam dengan cara ditekan yang berasal dari 11 proyek berbeda di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tiang pada beban yang sama dari hasil uji PDA dan SLT memiliki hasil yang cukup bervariasi (koefisien = 0.8835, R2 = 0.3756). Tidak ditemukan korelasi yang kuat antara nilai tahanan ujung dan tahanan friksi dari metode van Weele, M-K, PDA, dan Decourt. Beban ultimit berdasarkan metode Chin dan hasil uji PDA dinilai lebih mendekati dengan perkiraan desain metode Decourt.