Ridwan Ridwan
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUATAN NANOPARTIKELMAGNETIK BERLAPIS POLIMER BIODEGRABLE DENGAN METODE SONOKIMIA Sudaryanto Sudaryanto; Mujamilah Mujamilah; Wahyudianingsih Wahyudianingsih; Ari Handayani; Ridwan Ridwan; Abdul Mutalib
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 8, No 2: FEBRUARI 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.398 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2007.8.2.4802

Abstract

PEMBUATAN NANOPARTIKELMAGNETIK BERLAPIS POLIMER BIODEGRABLE DENGAN METODE SONOKIMIA. Telah dilakukan pembuatan nanopartikel magnetik berbasis partikel magnetik Fe3O4 dan polimer biodegrable polilaktat (PLA) dengan metode mikroemulsi menggunakan alat ultrasonik Ukuran partikel, kestabilan dispersi dalam air, keberadaan bahan magnetik dan sifat kemagnetannya telah dipelajari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk magnetik berlapis polimer biodegrable PLA yang dihasilkan berukuran rata-rata 800 nm dan terdispersi stabil membentuk sistem koloid dalam air selama lebih dari 21 hari. Keberadaan Fe3O4 dalam sistem koloid dapat dipastikan dari pola difraksi XRD. Nilai magnetisasi jenuh Fe3O4 berlapis PLA yang dibuat dalam penelitian ini adalah 5 emu/g-sampel atau menunjukkan faktor pengisian 40%.
MAGNETIK NANOKRISTALIN BARIUM HEKSAFERIT (BaO 6Fe2O3) HASIL PROSES HIGH ENERGY MILLING Akmal Johan; Ridwan Ridwan; Mujamilah Mujamilah; Ramlan Ramlan
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.883 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5120

Abstract

MAGNETIK NANOKRISTALIN BARIUM HEKSAFERIT (BaO 6Fe2O3) HASIL PROSES HIGH ENERGY MILLING. Telah dilakukan penelitian mengenai sifat magnetik bahan serbuk barium heksaferit melalui proses milling yang disertai proses annealing dari suhu ruang hingga suhu 400 oC, 600 oC, 800 oC dan 1000 oC ditahan selama 3 jam. Hasil pengukuran pola difraksi sinar-X, sebelum dan setelah proses milling secara intensif hingga 30 jam, menunjukkan adanya deformasi struktur kristal yang ditandai dengan tinggi puncak difraksi yang semakin menurun dan semakin melebar serta sifat kemagnetan yang semakin menurun. Dari pengukuran sifat kemagnetan sebelum dan sesudah proses milling selama 30 jam, masing-masing nilai koersivitas intrinsiknya adalah 1,68 kOe dan 1,13 kOe, sedangkan nilai magnetisasi remanennya 42,5 emu/gram dan 8,16 emu/gram. Proses annealing pada suhu 1000 oC selama 3 jam terhadap cuplikan yang telah di milling, dapat memperbaiki sifat magnetik. Hal itu ditunjukkan naiknya nilai koersivitas intrinsik hingga mencapai 4,39 kOe, dan nilai magnetisasi remanen yang cenderung kembali seperti sebelum di milling sekitar 40,8 emu/gram.
PENGARUH ADITIF Bi2O3 TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MAGNET BARIUM HEKSAFERIT Ridwan Ridwan; Grace Tj. Sulungbudi; Mujamilah Mujamilah
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 2: FEBRUARI 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.814 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2006.7.2.4992

Abstract

PENGARUH ADITIF Bi2O3 TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MAGNET BARIUM HEKSAFERIT. Barium Heksaferit (BaO.6Fe2O3) adalah salah satu bahan magnet permanen yang banyak digunakan di industri. Pengaruh aditif Bi2O3 terhadap barium heksaferit dari prekursor gel dan dimilling selama 10 jam dengan high-energy milling cenderung meningkatkan ukuran kristalit secara significant. Strukturmikro dan sifat magnetik barium heksaferit baik dengan maupun tanpa aditif Bi2O3 hasil sintering pada suhu 800ºC selama 4 jam relatif sama, mengingat suhu sinter masih di bawah suhu leleh Bi2O3. Peningkatan suhu sinter sampai 1000ºC untuk 4 jam dan 10 jam, menunjukkan peningkatan ukuran grain yang sangat besar untuk bahan dengan aditif Bi2O3 dibandingkan dengan bahan tanpa aditif yang diikuti dengan penurunan koersivitas intrinsik (Hci). Koersivitas intrinsik (Hci) barium heksaferit dengan aditif Bi2O3 turun menjadi 50 %, sedangkan tanpa aditif hanya 10% dibandingkan cuplikan hasil sinter pada suhu 800ºC selama 4 jam.
PENGARUH SUHU PEMBUATAN NANO KOMPOSIT OKSIDA BESI BENTONIT Adel Fisli; Dian Hamsah; Siti Wardiyati; Ridwan Ridwan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.125 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2008.9.2.4748

Abstract

PENGARUH SUHU PEMBUATAN NANO KOMPOSIT OKSIDA BESI BENTONIT. Telah dilakukan proses pembuatan nano komposit oksida besibentonit pada suhu ruang dan suhu 70 oC. Pembuatan dilakukan dengan proses pertukaran kation dan presipitasi ion Fe2+/Fe3+ dalam suasana basa NaOH dalam struktur bentonit. Nano komposit yang terbentuk selanjutnya dianalisa fasanya dengan metode difraksi sinar-X dan sifatmagnetnya dengan fasilitas Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Hasil analisismenunjukkan terbentuknya okida besi dengan dengan fasa magnetik Fe3O4/γ-Fe2O3 dengan karakterisitik magnetik yang meningkat untuk nano komposit yang dibuat pada suhu 70 oC dibanding pada suhu ruang. Luas permukaan spesifik BET dan volume pori nano komposit meningkat akibat pengkompositan maupun akibat peningkatan suhu. Peningkatan luas permukaan dan volume pori untuk nano komposit 70 oC mencapai masing-masing 66,5% dan 91% dibanding bentonit murni. Peningkatan ini disimpulkan disebabkan oleh makin sempurnanya pembentukan dan penempatan oksida besi pada ruang antara lembaran dan permukaan lembaran bentonit dengan makin meningkatnya suhu pembuatan.
PENYERAPAN LOGAM Ni OLEH NANOKOMPOSIT Fe3O4-KARBONAKTIF Siti Wardiyati; Adel Fisli; Ridwan Ridwan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 12, No 3: JUNI 2011
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.785 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2011.12.3.4619

Abstract

PENYERAPAN LOGAM Ni OLEH NANOKOMPOSIT Fe3O4-KARBONAKTIF. Telah dilakukan penyerapan logam Ni dengan nanokomposit Fe3O4-karbon aktif menggunakan sistem batch. Penelitian ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi penyerapan Fe3O4 terhadap logam Ni. Dipilih karbon aktif karena bahan ini mempunyai luas permukaan yang cukup besar dan mudah didapat. Parameter yang dipelajari adalah efektivitas adsorbsi nanokomposit terhadap logam Ni dengan berbagai komposisi perbandingan Fe3O4 dengan karbon dan jumlah adsorben dalam larutan. Penelitian dilakukan dengan waktu kontak 90 menit pada pH larutan 6,0 dan jumlah larutan umpan 50 mL dengan konsentrasi Ni2+ 100 mg/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbandingan berat Fe3O4 terhadap karbon aktif optimum dicapai pada perbandingan 1 : 2 dengan jumlah berat adsorben 150 mg. Pada kondisi tersebut Ni yang terserap mencapai 78 %. Dengan menggunakan pendekatan persamaan Langmuir diperoleh daya serap komposit Fe3O4-karbon aktif adalah 50,76 mg/g. Dengan kata lain pembentukan komposit Fe3O4-karbon aktif menaikkan daya serap Fe3O4 yang cukup signifikan terhadap logam Ni dari 18,50 mg/g menjadi 50,76 mg/g