Engkir Sukirman
Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN BATAS ARUS GAGAL PADA SUPERCONDUCTING FAULT CURRENT LIMITER Engkir Sukirman; Wisnu Ari Adi; Didin S. Winatapura; Yustinus Purwatamanggala
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.633 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5022

Abstract

PENINGKATAN BATAS ARUS GAGAL PADA SUPERCONDUCTING FAULT CURRENT LIMITER. Penelitian untuk meningkatkan batas arus gagal pada superconducting fault current limiter (SFCL) telah dilakukan. SFCL adalah device pembatas arus gagal, berfungsi sebagai pengaman jaringan listrik. SFCL pada dasarnya adalah sebuah transformator yang tersusun dari lilitan primer berupa kumparan kawat tembaga (Cu) dan lilitan sekunder berupa cincin superkonduktor YBa2Cu3O7-x(YBCO). Dalam eksperimen ini digunakan trafo nomor 170, yakni trafo yang memiliki panjang teras e = 8,5 cm dan cincin YBCO dengan diameter dalam di = 5,74 cm, diameter luar do = 8,09 cm, tebal t = 0,55 cm, suhu kritis Tc = 91 K dan arus kritis Ic = 3,52 A. Pengujian SFCL dilakukan dengan menghubungkan secara seri SFCL, sumber tegangan ac dan beban RL = 250 ohm. Hasil pengujian SFCL menunjukkan bahwa batas arus gagal SFCL adalah If = 0,15A. Padahal pada penelitian sebelumnya menggunakan trafo nomor 130, yakni trafo dengan panjang teras e = 7,0 cm dan cincin YBCO dengan diameter dalam di = 2,44 cm, diameter luar do= 4,20 cm, tebal t = 0,86 cm, suhu kritis Tc = 91 K dan arus kritis Ic = 3,40 A, batas arus gagalnya adalah If = 0,03 A. Batas arus gagal dapat ditingkatkan selain dengan memperbesar dimensi trafo dan cincin superkonduktor juga dengan menaikkan arus kritis superkonduktor
KARAKTERISTIK PENYUSUTAN RAPAT ARUS KRITIS YBa2Cu3O7-x DALAM LINGKUNGAN MEDAN MAGNET Wisnu Ari Adi; Engkir Sukirman; Didin S. Winatapura; Yustinus Purwamargapratala
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.156 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5054

Abstract

KARAKTERISTIK PENYUSUTAN RAPAT ARUS KRITIS YBa2Cu3O7-x DALAM LINGKUNGAN MEDAN MAGNET. Karakteristik penyusutan rapat arus kritis (Jc) superkonduktor YBa2Cu3O7-x hasil proses pelelehan telah diteliti. Penghitungan Jc sampel dilakukan dengan mengukur bahan menggunakan Superconducting Quantum Interference Device (SQUID) dalam rentang medan magnet luar (H) dari 0 kOe sampai dengan 20 kOe pada suhu 5 K dan 77 K. Suhu transisi kritis Tc cuplikan adalah 90,3 K dan dari kurva fitting diperoleh Jc0 pada suhu 5 K dan 77 K berturut-turut adalah 4,0 x 104 A.cm-2 dan 3,3 x 104 A.cm-2. Konstanta a pada suhu 5 K dan 77 K berturut-turut adalah 3,5 dan 1. Rapat gaya pinning maksimum (Fpmaks) cuplikan pada suhu 5 K dan 77 K berturut-turut adalah 4,2 × 108 N.m-3 dan 2,1 × 108 N.m-3. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Jc bahan berkurang seiring dengan meningkatnya medan magnet luar H. Karakteristik penyusutan Jc terhadap medan magnet ini secara umum bersesuaian dengan fenomena flux creep berdasarkan model J. Horvat dan kawan-kawan. Faktor-faktor terpenting dalam memahami karakteristik penyusutan Jc ini adalah antara lain adanya energi bebas Gibbs, rapat gaya Lorentz, flux creep dalam vortex, arus vortex dan suhu yang diterapkan.