Silvester Tursiloadi
Pusat Penelitian Kimia - LIPI Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI AWAL PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR ASIATICOSIDE DARI CENTELLA ASIATICA (L) URB Dewi Sondari; Tun Tedja Irawadi; Dwi Setyaningsih; Silvester Tursiloadi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 17, No 3: APRIL 2016
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.213 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2016.17.3.4193

Abstract

STUDI AWAL PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN KADAR ASIATICOSIDE DARI CENTELLA ASIATICA (L) URB. Proses ekstraksi Centella asiatica (L) Urb dengan metode maserasi, sonikasi, sokletasi dan CO2 superkritik telah dilakukan. Pengaruh proses ekstraksi terhadap rendemen dan kadar asiaticoside dari Centella asiatica (L) Urb (pegagan) telah dipelajari. Hasil dari perhitungan rendemen asiaticoside terlihat bahwa kandungan asiaticoside (% berat) dari proses ekstraksimaserasi, sonikasi, sokletasi dan CO2 superkritik berturut-turut sebagai berikut: 6,723%; 0,187%; 3.648%dan 9,24%. Rendemen asiaticoside paling tinggi diperoleh dari teknologi ekstraksi CO2 superkritik, karena teknologi ini dilakukan pada tekanan dan suhu tertentu sehingga kualitas hasil ekstraksi ditentukan oleh seberapa kritis penggunaan tekanan dan suhunya. Karena pada kondisi ini, selain mengubah densitas CO2, juga berpengaruh terhadap kelarutan dan selektivitas dari zat yang akan terekstrak. Semakin tinggi tekanan dan kelarutan, total hasil ekstraksi akan semakin tinggi. Untukmengetahui adanya senyawa asiaticoside dalam Centella asiatica (L) Urb (pegagan) digunakan analisis HPLC. Dari hasil analisis kromatogram bahwa ada dua puncak yang terdeteksi, dan secara kualitatif senyawa asiaticoside yang diperoleh denganmenggunakan ekstraksi CO2 superkritik lebih tinggi kadarnya dibanding metode ekstraksi lainnya, karena teknologi proses ekstraksi CO2 superkritik memanfaatkan kekuatan pelarut dan sifat fisik dari komponenmurni atau campuran, sehinggamudahmelakukan penetrasi ke dalam dinding material yang di ekstrak dan melarutkan komponen senyawa aktif secara selektif dengan kualitas produk tinggi dan tidakmengandung residu pelarut sehingga lebih murni.