Ari Handayani
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEMAGNETAN HOLMIUM(III)OKSIDA DALAM MICROSPHERE POLILAKTAT Sudaryanto Sudaryanto; Wahyudianingsih Wahyudianingsih; Ari Handayani; Deswita Deswita; Mujamilah Mujamilah; Abdul Mutholib
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.478 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5147

Abstract

KEMAGNETAN HOLMIUM(III)OKSIDA DALAM MICROSPHERE POLILAKTAT. Kemagnetan holmium (III) oksida (Ho2O3) yang terkungkung dalam microsphere berbasis polimer biodegrable polilaktat (PLA) telah diuji menggunakan Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Pengungkungan Ho2O3 dalam microsphere PLA dilakukan dengan metode penguapan pelarut dalam air. Microsphere dengan komposisi kandungan Ho2O3 terhadap PLA 0 ~ 20% berat dipersiapkan sebagai sampel uji. Bentuk dan ukuran microsphere dikonfirmasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Ukuran rata-rata microsphere PLA berisi Ho2O3 sekitar 30 μm. Keberadaan dan kandungan Ho2O3 dalam microsphere dapat dipastikan berdasarkan kurva histeresis hasil pengukuran VSM yang menunjukkan struktur paramagnetik. Respon kemagnetan Ho2O3 dalam microspheremeningkat seiring dengan peningkatan komposisinya. Persentase kemagnetan Ho2O3 dalam microsphere terhadap Ho2O3 murni sebanding dengan komposisinya, hal ini menunjukkan kemagnetan Ho2O3 tidak dipengaruhi oleh PLA sebagai pengungkungnya
PENGARUH PENAMBAHAN COUPLING AGENT 3-AMINO PROPYLTRIETHOXYSILANE TERHADAP SIFAT MEKANIK MAGNET KOMPOSIT HEKSAFERIT BERBASIS POLIESTER Sugik S.; Sudirman Sudirman; Aloma Karo Karo; Indra Gunawan; Ari Handayani; Anik S.
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.915 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5134

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN COUPLING AGENT 3-AMINO PROPYLTRIETHOXYSILANE TERHADAP SIFAT MEKANIK MAGNET KOMPOSIT HEKSAFERIT BERBASIS POLIESTER. Telah dipelajari pengaruh penambahan coupling agent terhadap sifat mekanik magnet komposit heksaferit berbasis poliester. Pada serbuk bahan magnet heksaferit dari jenis Sr dan Ba dalam jumlah tertentu ditambahkan 5 mL dan 10 mL bahan coupling agent jenis 3-APE (3-Aminopropyltriethoxysilane) dan dilakukan pengadukan. Kemudian ditambahkan pula poliester dengan perbandingan volumtertentu yaitu 40%, 50%, dan 60 %. Bahan campuran tersebut diaduk sampai merata kemudian dilakukan hot press dan cold press. Hasil magnet komposit tersebut dilakukan karakterisasi berupa pengujian kekerasan, tensile strength dan strukturmikro pada permukaan bahan magnet komposit. Distribusi partikel dan kompatibilitas bahan magnet ke dalam poliester dipengaruhi oleh jumlah penambahan coupling agent pada bahan magnetnya. Sifat mekanik dari pengaruh penambahan coupling agent sampai dengan jumlah 10mL dapat meningkatkan sifat mekanik rata-rata yaitu tensile strength dan kekerasan dari bahan magnet komposit tersebut.
APLIKASI RESIN EPOKSI SEBAGAI MATRIKS PADA PEMBUATAN KOMPOSIT MAGNETOSTRIKTIF TERFENOL-D Aloma Karo Karo; Ari Handayani; Sudirman Sudirman
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.527 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5119

Abstract

APLIKASI RESIN EPOKSI SEBAGAI MATRIKS PADA PEMBUATAN KOMPOSIT MAGNETOSTRIKTIF TERFENOL-D. Aplikasi bahan magnetostriktif pada frekuensi tinggi memerlukan resistivitas yang tinggi dari bahan yang digunakan. Resin epoksi adalah salah satu yang sesuai untuk dipakai sebagai perekat bahan magnet karena bersifat insulator, perekat kuat dan mudah diproses. Karena epoksi sangat kental maka diperlukan perlakuan pengenceran resin epoksi dengan pelarut hidrofobik sehingga memungkinkan memperoleh fraksi volume bahan magnet yang optimum pada pembuatan komposit magnetostriktif Terfenol-D. Juga diamati pengaruh pemanasan (curing) yang dilakukan akhir proses pembuatan komposit terhadap kekerasan dan nilai magnetostriksi (λs) komposit. Fraksi volume serbuk magnet tertinggi dalam komposit diperoleh sebesar 80% untuk Terfenol-D dengan nilai magnetostriksi (λs) maksimum sebesar 580 ppm. Proses curing berperan dalam mengurangi porositas, meningkatkan kekerasan, menghasilkan kurva magnetostriksi yang halus dan memperbaiki sifat magnetostriktif komposit tersebut.