Moch. Syaiful Anwar
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KETAHANANIMPAK,KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK13 Cr3MO3Ni DENGAN VARIASI SUHU PERLAKUAN PANAS Franco Dwiky Praguna; Moch. Syaiful Anwar; Sunardi Sunardi; Efendi Mabruri
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 19, No 3: APRIL 2018
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.408 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2018.19.3.4502

Abstract

Sudu turbinmerupakan salah satu bagian penting pada turbin yang bertujuan untukmemutar poros turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Pada umumnya material yang digunakan pada sudu turbin adalah baja tahan karat martensitik, akan tetapimaterial tersebut mudah terjadi kegagalan.Mekanisme kegagalannya dipicu oleh adanya retakmikro dan unsur klorida didalam retakan tersebut sehingga akhirnya sudut tersebut mengalami patah. Adanya perbedaan perlakuan panas juga mempengaruhi nilai kekerasan yang berdampak pada jenis patahan yang dihasilkan pada baja tersebut. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan impak, kekerasan dan strukturmikro pada baja tahan karatmartensitik 13 Cr3Mo3Ni dengan variasi suhu perlakuan panas serta mengevaluasi bentuk patahan pada baja tahan karat martensitik 13 Cr3Mo3Ni. Proses austenisasi dilakukan pada suhu 1000 oC, 1050 oC, dan 1100 oC dengan proses tempering pada suhu 500 oC, 550 oC, 600 oC, 650 oC, dan 700 oC dengan waktu penahanan 60 menit. Sedangkan uji mekanik yang dilakukan adalah uji kekerasan rockwell C dan uji impak charpy. Dan untukmengetahui strukturmikro yang terbentuk,maka dilakukan uji metalografi dan untuk mengetahui hasil patahan setelah dilakukannya uji impak,maka dilakukan uji SEM.Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu nilai kekerasan terendah ditunjukkan pada suhu austenisasi 1000 oC dan suhu tempering 700 oC, yaitu 38,13 HRC. Sedangkan nilai impak tertinggi ditunjukkan pada suhu austenisasi 1100 oC dan suhu tempering 650 oC, yaitu 114,00 J. Adapun strukturmikro yang terbentuk adalah martensit, austenit sisa, ferit, dan karbida logam.
Peningkatan Ketahanan Aus pada Baja Tahan Karat Martensitik 13Cr AISI 410 setelah Proses Austenisasi dan Tempering [Improvement of Wear Resistance of 13Cr AISI 410 Martensitic Stainless Steel after Austenitizing and Tempering Process] Annisa Siti Apriani; Moch. Syaiful Anwar; Rusnaldy Rusnaldy; Efendi Mabruri
Metalurgi Vol 32, No 3 (2017): Metalurgi Vol. 32 No. 3 Desember 2017
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.907 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v32i3.335

Abstract

The turbine blades that were developed from martensitic stainless steel 13Cr are usually operate on high rotation speed in steam power plants and often found to be failures in the material. One of the failure causes is the presence of foreign material that gives the abrasion impact on the surface of the turbine blade. The aim of this study is observed the effect of austenitization and tempering temperatures on the hardness and abrasion resistance of 13Cr martensitic stainless steel. The examinations were carried out i.e. hardness Rockwell C and abrasion resistance. The optimum hardness values obtained on 13Cr martensitic stainless steel which austenitizing at 1050 °C and tempering of 600 °C. The increasing of tempering temperature in the 13Cr stainless steel does not give a linear negative effect on the abrasion resistance of the steel.AbstrakSudu (blade) turbin yang terbuat dari baja tahan karat martensitik 13Cr yang selalu beroperasi pada kecepatan putaran yang tinggi di pembangkit listrik tenaga uap sering ditemukan kegagalan pada material tersebut. Salah satu penyebab kegagalan ini adalah adanya benda asing  yang memberikan dampak abrasi pada permukaan sudu turbin. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh perlakuan panas austenitization dan tempering terhadap kekerasan dan ketahanan abrasi baja tahan karat martensitik 13Cr. Pengujian yang dilakukan adalah uji kekerasan Rockwell C dan uji ketahanan abrasi. Hasil penelitian ini adalah nilai kekerasan optimum ditemukan pada baja tahan karat martensitik 13Cr yang mengalami austenitization pada suhu 1050°C dengan waktu tempering 600°C. Dengan semakin tinggi suhu tempering maka nilai kekerasan baja tahan karat 13Cr semakin turun. Akan tetapi, kenaikan suhu tempering pada baja tahan karat 13Cr tidak memberikan pengaruh negatif secara linier terhadap ketahanan abrasi baja tersebut. 
KETAHANAN AUS ABRASIF DARI BEBERAPA JENIS MODIFIKASI 13Cr BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK [The Wear Abrasion Resistant of Modifications of 13Cr Martensitic Stainless Steel] Moch. Syaiful Anwar
Metalurgi Vol 30, No 3 (2015): Metalurgi Vol. 30 No. 3 Desember 2015
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1380.322 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v30i3.69

Abstract

Tulisan ini menyajikan ketahanan aus abrasi  baja tahan karat martensit 13Cr dan modifikasinya. Sebanyak empat jenis modifikasi 13Cr stainless steel dipersiapkan untuk dilakukan proses peleburan secara induksi dan kemudian di cor menjadi ingot balok. Setelah melalui proses pengecoran, masing-masing ingot tersebut dilakukan proses tempa panas (hot forging) dan proses perlakuan panas pendinginan cepat (quenching) serta tempering. Empat jenis sampel baja tersebut dilakukan uji abrasi di bawah kertas amplas no. 120 dengan kecepatan putar 100 rpm pada pembebanan 100, 500 dan 1000 g, dan dengan jumlah putaran 100, 300, 500, 700 dan 1000 putaran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat ketahanan aus abrasi yang paling tinggi terdapat pada sampel  baja tahan karat martensitik 13Cr3Mo3Ni dengan nilai kehilangan berat 43,13 mg/cm² dan kekerasan 47,5 HRc. Sedangkan sifat ketahanan aus abrasi yang paling rendah terdapat pada sampel baja tahan karat martensitik 13Cr dengan nilai kehilangan berat 63,87 mg/cm² dan kekerasan 47,7 HRc. AbstractThe several components of steam turbine like the stator and rotor blade suffer from various kind of wearcaused by solid particle erossion during turbine running. This paper presents the wear abrasion resistance of13Cr martensitic stainless steel and its modifications. Four types of modification of 13Cr stainless steel isprepared with induction melting process and then cast into ingot molds. After casting process, each of ingotis conducted hot forging process followed by quenching and tempering process. Then the four type ofstainless steel were conducted abrasion test against 120 SiC grinding paper, speed 100 rpm, load 100, 500and 1000 g, and cycle 100, 300, 500, 700 and 1000 cycles. The results show that the higher wear abrasionresistant was found in the 13Cr3Mo3Ni martensitic stainless steel with weight loss of 43.13 mg/cm² andhardness of 47.5 HRc. The lower wear abrasion resistant was found in the 13Cr martensitic stainless steelwith weight loss of 63.87 mg/cm² and hardness of 47.7 HRc.
Pengaruh Pemesinan Milling Terhadap Kekasaran Permukaan Baja Tahan Karat Martensitik Modifikasi Aisi 410 3Mo – 3Ni dan Keausan Material Cutter End Mill [Effect of Milling Machining on Surface Roughness of AISI 410 3Mo-3Ni Martensitic Stainless Steel and W Moch. Syaiful Anwar; Hady Zhakwan Nugroho; Slamet Wiyono; Efendi Mabruri
Metalurgi Vol 33, No 3 (2018): Metalurgi Vol. 33 No. 3 Desember 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.376 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v33i3.424

Abstract

Process of machining always occurs interaction between cutting tool and workpiece causing chisel or cutting knife experience friction and wear. The purpose of this research is to observe the effect of spindle speed and feed rate on surface roughness of martensitic stainless steel modified AISI 410 3Mo-3Ni and wear of cutter end mill. The method of variance analysis is used in the analysis of machining results. The result of this research is the smallest surface roughness value obtained at 1300 rpm of spindle speed cutting and 190 mm/min of feed rate. The largest surface roughness value obtained on 950 rpm of spindle speed and 760 mm/menit of feed rate. Then, the smallest wear value of edge of cutter endmill of 40.16 μm is found on spindle speed variation of 950 rpm and feed rate 190 mm/min and the largest wear value of edge of cutter end mill of 255.23 μm is  found on spindle speed variation of 1300 rpm and feed rate 760 mm/min AbstrakProses pemesinan logam selalu terjadi interaksi antara alat potong dengan benda kerja yang menyebabkan pahat atau pisau potong mengalami gesekan dan keausan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh kecepatan putar spindel dan kecepatan pemakanan terhadap tingkat kekasaran permukaan baja tahan karat martensitik modifikasi AISI 410 3Mo-3Ni dan keausan material cutter end mill. Metode analisis variasi digunakan dalam analisis hasil pemesinan. Hasil dari penelitian ini adalah nilai kekasaran permukaan terkecil didapat pada kondisi pemotongan kecepatan putar spindel sebesar 1300 rpm dan kecepatan pemakanan 190 mm/menit. Nilai kekasaran permukaan terbesar didapat pada kecepatan putar spindel sebesar 950 rpm dan kecepatan pemakanan 760 mm/menit. Kemudian, nilai keausan tepi mata cutter end mill terkecil didapat pada variasi kecepatan putar spindel sebesar 950 rpm dan kecepatan pemakanan 190 mm/menit sebesar 40,16 µm dan  nilai keausan tepi terbesar dihasilkan pada variasi kecepatan putar spindel sebesar 1300 rpm dan kecepatan pemakanan 760 mm/menit sebesar 255,23 µm.
KARAKTERISTIK LAPISAN HOT DIP ALUMINIZING PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr Moch. Syaiful Anwar; Mikhael Kevin; Alfirano Alfirano; Efendi Mabruri
Metalurgi Vol 34, No 3 (2019): Metalurgi Vol. 34 No. 3 Desember 2019
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.301 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v34i3.462

Abstract

Pada material aplikasi suhu tinggi, pelapisan permukaan merupakan hal penting dalam memberikan ketahanan oksidasi dan korosi temperatur tinggi, ketahanan erosi dan abrasi.Hot dip Aluminizing merupakan metode alternatif pelapisan yang dapat digunakan, karena lebih murah daripada PVD dan paduan Co. Perlakuan permukaan, komposisi lelehan Al dan Al – Si, dan parameter proses seperti temperatur dan waktu pencelupan berpengaruh terhadap komposisi intermetalik dan struktur mikronya. Baja dilapisi lelehan Al murni, Al – 5% Si, Al - 11% Si, dan Al – 15% Si pada temperature dan waktu celup yang brvariasi. Si memberikan pengaruh terhadap perubahan morfologi antara substrat dengan interface intermetalik dan mencegah kemungkinan terjadinya stress konsentrasi akibat morfologi finger-like. Pada waktu pencelupan yang sama sebesar 3 menit dari 4 variasi komposisi coating yang berbeda, ketebalan lapisan coating terbesar adalah sampel Al – 15% Si dengan temperature 800oC, sedangkan ketebalan lapisan intermetalik terbesar adalah sampel Al murni dengan temperatur 861oC dengan nilai ketebalan masing-masing sebesar 480µm dan 46,8 µm.