Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dinamika Fosfat Pada Aplikasi Kompos Jerami-Biochar dan Pemupukan Fosfat Pada Tanah Sawah Dr. Ania Citraresmini, MP; Taufiq Bachtiar
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 12, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.012 KB) | DOI: 10.17146/jair.2016.12.2.3547

Abstract

Produktivitas tanah ditentukan oleh karakteristik tanah, yang terdiri dari sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Keterkaitan di antara ketiga sifat tersebut dapat diwakili oleh satu indikator yaitu kandungan karbon dalam tanah.Salah satu dampak dari pemenuhan kebutuhan bahan organik tanah adalah terpenuhinya kebutuhan unsur hara, terutama hara utama yang menjadi pembatas pada pertanaman padi sawah. Dalam hal ini unsur hara P menjadi faktor pembatas, karena seringkali berada dalam jumlah berlimpah namun dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Percobaan dilakukan dengan tujuan mempelajari dampak aplikasi bahan organik kompos jerami yang diintegrasikan dengan Biochar, terhadap ketersediaan hara P pada tanah sawah. Interaksi kompos jerami+Biochar dengan inokulan BPF dan sumber-sumber P menjadi rancangan perlakuan yang diujikan dalam percobaan. Disain percobaan menerapkan rancangan acak kelompok dengan pola faktorial, menetapkan dosis aplikasi kompos jerami+Biochar sebagai taraf pertama yang terdiri dari 5 taraf level : 0; 1; 2; 3; 4 t ha-1. Faktor kedua adalah sumber P, yang terdiri dari 5 taraf level : tanpa fosfat (p0); 100 kg ha-1 pupuk SP-36 (p1); fosfat alam pada dosis 163 kg ha-1 (p2); inokulan BPF pada dosis 2 kg ha-1 (p3); dan fosfat alam berinokulan BPF (p4). Percobaan dilaksanakan di rumah kaca kebun percobaan PAIR – BATAN, Jakarta, pada bulan Maret 2014. Dinamika P akibat perlakuan yang diujikan, digambarkan dari hasil penelusuran menggunakan radioisotop 32P aktivitas 30 mCi melalui serapan P pada tanaman padi varietas Sidenuk. Hasil percobaan menunjukkan perlakuan yang diberikan menyebabkan perbedaan signifikan pada respons kandungan C-organik tanah, jumlah populasi BPF, cacahan 32P tanaman dan serapan P dari berbagai sumber di dalam tanaman padi.
Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi Nur Maulidya Zain; Taufiq Bachtiar; Irawan Sugoro
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 14, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.431 KB) | DOI: 10.17146/jair.2018.14.1.4152

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian isolat mikroba endofit yang berasal dari batang padi varietas Mira-1. Teknik 15N digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing isolat pada serapan N dalam jerami dan gabah padi. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2013 hingga Maret 2014 bertempat di Rumah Kaca dan Laboratorium Pemupukan dan Nutrisi Tanaman, PAIR BATAN, Jakarta Selatan. Rancangan acak lengkap dengan 5 kali ulangan digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian isolat A1, A3, dan A6 sebagai pembanding digunakan kontrol (tanpa perlakuan) dan pemberian urea 100%. Isolat A3 memberikan peningkatan tertinggi terhadap berat kering tanaman padi dan jumlah malai dengan peningkatan berturut-turut sebesar 33.29% dan 37.73% dari kontrol. Teknik 15N menunjukkan bahwa kontribusi perlakuan A3 dan A6 tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol positif (pemberian urea rekomendasi). Perunutan dengan teknik 15N berhasil menggambarkan bahwa penambatan N2 paling banyak terjadi di jerami padi.
Pengaruh Pupuk Kandang dan SP-36 Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah Taufiq Bachtiar; Setiyo H. Waluyo; Sri Harti Syaukat
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.06 KB) | DOI: 10.17146/jair.2013.9.2.2739

Abstract

Sebuah penelitian telah dilakukan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk anorganik (SP-36) dalam berbagai taraf. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa P-total tertinggi diperoleh pada perlakuan A3 (pemberian 50% SP-36 bersama-sama dengan pupuk organik 5 t ha-1 pada tanah dengan residu 15 t ha-1) untuk gabah dan A7 (pemberian 100% pupuk SP-36 pada tanah dengan residu 20 t ha-1) untuk jerami. Teknik P-32 yang digunakan mampu menentukan secara kuantitatif P-berasal dari pupuk dan tanah. P berasal dari pupuk yang tertinggi pada gabah dan jerami (%) didapatkan pada perlakuan A7. P berasal dari tanah dalam gabah dan jerami yang tertinggi didapatkan pada perlakuan A0 (%) sedangkan nilai persentase P berasal dari tanah terendah pada gabah dan jerami didapatkan pada perlakuan A7. Pertumbuhan tanaman yang diamati meliputi berat kering gabah, berat kering jerami, jumlah anakan dan tinggi tanaman. Pemberian pupuk anorganik (SP-36) memberikan pengaruh walaupun tanpa pemberian pupuk organik (kandang). Kata Kunci : residu, pupuk kandang, P-32, Serapan P, Padi Sawah
Efek Pupuk Hayati Terhadap Serapan N (N-15) pada Fase Awal Pertumbuhan Tanaman Jagung Taufiq Bachtiar; Anggi Nico Flatian; Nurrobifahmi Nurrobifahmi; Setiyo Hadi Waluyo
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 12, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2016.12.1.3218

Abstract

Efek Pupuk Hayati Terhadap Serapan N (N-15) pada Fase Awal Pertumbuhan Tanaman Jagung. Telah dipelajari dengan percobaan pot di rumah kaca PAIR BATAN. Inokulan mikrob Azotobacter vinelandii (A), Bacillus cereus (B), Bacillus megaterium (C), dan campuran dari ketiga jenis mikrob tersebut (ABC) digunakan sebagai pupuk hayati yang diaplikasikan pada tanaman jagung yang tumbuh dalam pot. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan digunakan dalam percobaan ini. Parameter yang diukur meliputi serapan Nitrogen (N) tanaman, N berasal dari tanah, N berasal dari pupuk hayati dan berat kering tanaman pada 20 HST. Kandungan N berasal dari pupuk hayati dan N berasal dari tanah ditentukan dengan menggunakan teknik isotop N-15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan aplikasi pupuk hayati ABC meningkatkan total N tanaman (142,42 %) dan berat kering tanaman (129,03 %) dari kontrol. Berdasarkaan analisis dengan teknik isotop N - 15 menunjukkan bahwa kontribusi yang paling signifikan dalam meningkatkan N tanaman (67,92 %) ditemukan pada perlakuan pupuk hayati ABC.