Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FIGUR PEREMPUAN JAWA DALAM DAMAR KURUNG SEBAGAI INSPIRASI MOTIF BATIK KHAS GRESIK Aniendya Christianna; Luri Renaningtyas
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 38, No 1 (2021): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v38i1.6137

Abstract

Javanese women have a position as a pillar of Javanese culture, not only physically but also psychologically which includes perceptions, imaginations, and interpretations of Javanese cultural values. Damar Kurung is a lantern from the 16th century that serves as a marker of the coming of the Month of Ramadan. This culture of light has been gradually eroded by its irrelevant function, especially since electric lights dominate human life. The decoration that decorated the Damar Kurung has been preserved for generations by a female artist: Masmundari. Masmundari died at the age of more than 100 years ago in 2005, after the death of Damar Kurung also faded. This research is qualitative research using a descriptive method that is used to describe the performance of Javanese women in the Damar Kurung decoration. This research was carried out for approximately 8 months which included the research phase, the design phase and the implementation phase of the design results. The data analysis method used is descriptive, which is useful for describing the factual findings of the characteristics of the Damar Kurung ornamental variety along with its historical chronology. The data findings are classified according to the findings of the female performance themes and then developed as an innovation in the typical Gresik batik motif. The purpose of this research is the development of Damar Kurung decoration into batik motifs is one of the conservation efforts to preserve Damar Kurung as a national intangible heritage. And to find out the identity and role of women's gender in Javanese culture. The output of this research is also expected to contribute to the designers and practitioners of the art and/or crafts in order to be able to utilize the local cultural heritage to improve the economy of the creative industries 
Promosi Kampung Unggulan Kue Rusun Penjaringan untuk Meningkatkan Nilai Jual Produk Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Putri Dwitasari; Nurina Orta D.; Denny Indrayana S.; Luri Renaningtyas
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 18 No. 1 (2018): JANUARY 2018
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.909 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.18.1.1-5

Abstract

Kampung Kue Rusun Penjaringan, Kelurahan Penjaringan Sari merupakan salah satu sentra produksi kue tradisional dan jajanan yang cukup dikenal di Surabaya. Salah satu produksi mereka yaitu keripik melinjo telah dipasarkan hingga ke Thailand. Meskipun cukup terkenal luas tetapi harga jual produk tersebut terbilang sangat murah. Keuntungan yang didapat masih harus diputar untuk biaya promosi dan kemasan. Karena keuntungan yang tidak terlalu banyak tersebut, para pengrajin kue selama ini hanya menggunakan kemasan yang seadanya, sehingga tidak memiliki perbedaan dengan produk-produk lain yang sejenis. Dari latar belakang tersebut dapat diambil kesimpulan, pengembangan Kampung Unggulan Kue sebagai pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan setelah perancangan program branding pada perancangan sebelumnya adalah kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pemasaran sebuah produk, terlebih bagi merek yang hadir ditengah produk sejenis sebagai pesaingnya, sehingga dituntut untuk mempromosikan dirinya sedemikian rupa sehingga menjadi merek yang memiliki citra tersendiri, nilai jual dan dapat bertahan dalam persaingan
Kamar Ganti Virtual: Retail Berkelanjutan di Era Big Data Luri Renaningtyas; Dibya Adipranata Hody
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 23 No. 2 (2023): JULY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.23.2.99-105

Abstract

Sejak pandemi penggunaan teknologi dalam setiap aspek kehidupan meningkat. Dengan bantuan teknologi semua dapat diperoleh dengan cepat dan instan. Belanja dilakukan secara remote, termasuk belanja fashion. Retail bergeser dari bangunan fisik di mal menjadi antarmuka di genggaman handphone konsumen.  Konsumen tidak perlu datang dan mencoba pakaian yang dibeli. Di Tokopedia atau Shopee, platform belanja online terbesar di Indonesia, segera setelah konsumen memilih pakaian mana yang disuka berdasarkan foto produk yang ditampilkan, konsumen dapat langsung membelinya. Lebih jauh lagi ada aplikasi Virtual Try-On (VTO) seperti Browzwear dan Lalaland yang memungkinkan konsumen mencoba langsung baju yang akan dibeli. Penelitian ini memberikan gambaran kepada pelaku bisnis fashion, akademisi, dan peneliti tentang bagaimana fashion retail mengkomunikasikan produknya kepada konsumennya dengan memanfaatkan Augmented Reality (AR)/Machine Learning (ML)/Computer Vision (CV) di era big data menggunakan dataset yang terdiri dari ribuan atau jutaan foto. Hal ini membuat proses produksi dan konsumsinya lebih cepat dan lebih hemat, sehingga implementasi AI juga dapat dipandang sebagai salah satu alternatif yang berkelanjutan. Metode penelitian terdiri dari dua tahap. Pertama yaitu dengan analisis jurnal-jurnal sains komputer serta investigasi aplikasi-aplikasi AR seperti Zero 10 dan software 3D seperti CLO atau Browzwear, dikaitkan dengan isu berkelanjutan dengan tujuan untuk mengidentifikasi cara kerja Virtual Try-On. Tahap selanjutnya dilakukan analisis terhadap cara kerja VTO dari perspektif komunikasi brand terhadap konsumen, agar dapat mendeskripsikan seperti apa retail berkelanjutan di era big data.
Pembuatan Pola dan Purwarupa Digital Menggunakan CLO 3D sebagai Langkah Berkelanjutan dalam Industri Fashion Luri Renaningtyas; Purnama E. D. Tedjokoesoemo; Viona Krisentia
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 24 No. 2 (2024): JULY 2024
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.24.2.103-113

Abstract

Revolusi 4.0 membawa perubahan industri menjadi lebih cepat dan instan, dikarenakan semuanya dilakukan dengan mengandalkan teknologi. Salah satunya adalah industri fashion yang dekat dengan trend, di mana pengusaha dituntut untuk selalu terdepan dan tanggap dalam memenuhi kebutuhan konsumen dengan cepat. Penggunaan perangkat lunak simulasi jahit 3D seperti CLO, memungkinkan pembuatan pola master dilakukan secara virtual tanpa perlu ada penggunaan bahan kain, mengingat fashion sebagai salah satu industri penyumbang limbah kain terbesar. Pola tersebut kemudian disimulasikan pada avatar yang ukurannya dapat disesuaikan setara dengan size grading standar industri yaitu S, M dan L. Bahkan desainer dapat menentukan bentuk desainnya, serta memilih bahan dan warna garmen yang akan dipakai, sehingga langsung bisa didapatkan contoh produknya. Proses instan ini memangkas ‘time to market’ dari produsen ke konsumen atau mem­percepat waktu produksi langsung ke tahap penjualan. Dalam penelitian ini alur kerja produksi secara teknis ditunjukkan dengan membahas pembuatan pola dan purwarupa digital desain busana multi-look ‘Vanya’ kolaborasi abdimas dengan proyek tugas akhir strata 1 program Fashion Design dan Tekstil. Tujuan artikel ini adalah sebagai pengenalan edukatif baik bagi bidang usaha maupun akademisi mengenai manfaat teknologi desain 3D terhadap industri fashion yang dapat menjadi alternatif berkelanjutan.